Setelah Tembak Mati Polisi, Perampok Tak Bisa Berenang Ini Lompat ke Sungai dengan Tangan Terborgol
Nasib tragis dialami Jeni (44), pelaku penembakan terhadap Bripka Afrizal di Mesuji Ogan Komering Ilir.
"Saya perintahkan, hidup atau mati (tangka), merupakan utang kami untuk menangkap tersangka."
"Sejauh saya punya nyawa saya akan kejar pelakunya, itu komitmen kami karena petugas saja mereka tembak ini tidak manusiawi," kata Kapolda, Senin (3/6/2019)
Baca juga :
Motif Pelaku Perampokan di BTN Pupuk Kaltim untuk Biaya Pernikahan, Sembunyi di Tahura Empat Hari
Pelaku Perampokan Perumahan BTN Pupuk Kaltim di Bontang Serahkan Diri, Buron 8 Hari Lari ke Hutan
Kapolda juga mengapresiasi Kodri, korban percobaan perampokan yang memberikan perlawanan terhadap kawanan perampok di rumahnya.
Kodri mengaku sempat menusuk pelaku, setelah itu pelaku kabur.
Kodri juga mengalami luka tembak meski nyawanya tidak melayang.
"Terima kasih juga kepada Mabes Polri, hari itu juga dinaikan pangkatnya (Afrizal) karena gugur dalam bertugas.
Menurut Kapolda, polisi sudah sejak lama mengantisipasi kejahatan yang mungkin terjadi.
Tidak hanya siaga di pos-pos pengamanan tetapi ada tim-tim mengejar sejak dini agar tidak terjadi perampokan dan pembegalan kepada pemudik.
"Ttu terjadi kemarin terjadi perampokan di desa. Waktu itu ada petugas patroli, mereka mengejar," jelas Kapolda.
Komplotan yang menembak Bripka Afrizal dini hari itu merampok rumah Kodri bin Sanusi (40 tahun), warga Desa Beringin Jaya, Kecamatan MesujiMakmur, OKI.
Bripka Afrizal tewas setelah peluru yang ditembakkan salah satu perampok mengenai dada di sebelah kanan hingga membuat polisi itu terguling di atas jembatan Desa Beringin Jaya.
Enam perampok yang identitasnya belum diketahui, dengan menggunakan tiga sepeda motor, melakukan aksi perampokan terhadap rumah Kodri bin Sanusi warga Dusun V Desa Beringin Jaya Kecamatan Mesuji Makmur OKI.