KH Maimun Zubair Wafat

Sekilas Perjalan Hidup Ulama Kharismatik KH Maimun Zubair, Anak Kiai Belajar Hingga Wafat di Mekkah

KH Maimun Zubair atau karib disapa Mbah Moen merupakan tokoh Nahlatul Ulama, ulama kharismatik yang wafat di Mekkah saat ibadah haji.

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Mathias Masan Ola
Kolase Instagram @ustadzabdulsomad
Momen haru pertemuan dua ulama besar, Ustadz Abdul Somad dan KH Maimoen Zubair atau yang akrab disapa Mbah Moen. 

TRIBUNKALTIM.CO - Sekilas Perjalan Hidup Ulama Kharismatik KH Maimun Zubair, Anak Kiai Belajar Hingga Wafat di Mekkah.

Indonesia kehilangan seorang ulama kharismatik sekaligus tokoh Bangsa.

KH Maimun Zubair atau karib disapa Mbah Moen merupakan tokoh Nahlatul Ulama, ulama kharismatik yang wafat di Mekkah, saat ibadah haji.

Mbah Moen seorang Kyai yang sangat dihormati dan dituakan.

Mbah Moen merupakan salah satu ulama rujukan dalam bidang fiqih.
Pasalnya, Mbah Moen adalah ulama yang menguasai cabang ilmu fiqih dan ushul fiqih yang sangat mendalam.

Selain ahli fiqih, Mbah Moen juga termasuk Muharrik atau penggerak.

KH Maimun Zubair adalah teman akrab dari KH Sahal Mahfudh Kajen.

Keduanya adalah teman karib yang sama-sama merupakan seorang santri kelana yang menuntut ilmu di berbagai pesantren.

Bukan saja pesantren di tanah Jawa, bahkan beliau berdua juga menuntut ilmu agama Islam, ilmu-ilmu syariat di tenah Hijaz atau Timur Tengah.

Calon Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto (kiri) berjabat tangan dengan Kiai Maimoen Zubair (kanan) atau Mbah Moen saat mengunjungi pondok pesantren Al-Anwar di Sarang, Rembang, Sabtu (29/9). Selain kunjungi Mbah Moen, Prabowo juga kunjungi Ponpes Al-Hidayat di Desa Temuroso, Guntur, Demak.
Calon Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto (kiri) berjabat tangan dengan Kiai Maimoen Zubair (kanan) atau Mbah Moen saat mengunjungi pondok pesantren Al-Anwar di Sarang, Rembang, Sabtu (29/9). Selain kunjungi Mbah Moen, Prabowo juga kunjungi Ponpes Al-Hidayat di Desa Temuroso, Guntur, Demak. (tribunjateng/antara)

Putra Kyai

KH Maimun Zubair mendapat bekal pendidikan agama dari ayahnya yang juga seorang Kyai yakni Kyai Zubair.

Mbah Moen dilahirkan di Karang Mangu Sarang hari Kamis Legi bulan Sya'ban tahun 1347 H atau 1348H atau 28 Oktober 1928.

Ayah Mbah Moen, Kyai Zubair, adalah murid pilihan dari Syaikh Sa’id Al-Yamani serta Syaikh Hasan Al-Yamani Al- Makky.

Dua ulama yang kesohor pada saat itu.

Seorang Kyai yang tersohor karena kesederhanaan dan sifatnya yang merakyat.

Ibundanya adalah putri dari Kyai Ahmad bin Syu’aib, ulama yang kharismatis yang teguh memegang pendirian.

Pada umur 25 tahun, beliau menikah dan selanjutnya menjadi kepala pasar Sarang selama 10 tahun.

Riwayat Pendidikan KH. Maimun Zubair

Setelah mengaji dan mendalami ilmu agama dari Ayahnya, kemudian KH Maimun Zubair meneruskan mondoknya di Lirboyo Kediri di bawah asuhan KH Mahrus Ali dan KH Marzuki Dahlan.

Tidak hanya di Indonesia, KH. Maimun Zubair kemudian melanjutkan kelana ilmunya di Makkah Mukarromah pada usia 21 tahun.

Ketika melakukan perjalanan ke Mekkah ini, Mbah Moen ditemani oleh kakeknya sendiri yaitu KH. Ahmad bin Syuaib.

Di Mekkah, KH. Maimun Zubair banyak mengaji kepada ulama-ulama besar seperti Sayyid Alawi bin Abbas al-Maliki, Syekh al-Imam Hasan al-Masysyath, Sayyid Amin al-Quthbi, Syekh Yasin Isa al-Fadani, Syekh Abdul Qodir al-Mandaly dan ulama-ulama lainnya.

Meski sedang mencari ilmu di Mekkah, namun Mbah Moen menyempatkan untuk menuntut ilmu kepada Ulama Jawa yang berada di Mekkah seperti Kiai Baidhowi, Kiai Ma'shum Lasem, Kiai Bisri Musthofa (Rembang), Kiai Wahab Chasbullah, Kiai Muslih Mranggen (Demak), Kiai Abdullah Abbas Buntet (Cirebon), Syekh Abul Fadhol Senori (Tuban) dan beberapa Ulama lainnya.

Dalam catatan sejarah hidupnya, KH Maimun Zubair tidak hanya mengabdikan diri pada agama saja.

Namun beliau juga adalah seorang yang sangat aktif di berbagai bidang sebagai pengabdian beliau kepada negara.

KH Maimun Zubair pernah menjadi anggota DPRD Rembang selama 7 tahun.

Selain itu Mbah Moen juga pernah menjadi anggota MPR RI yang mewakili daerah Jawa Tengah selama 3 periode.

Kini, beliau masih aktif sebagai Ketua Dewan Syuro Partai Persatuan Pembangunan (PPP), hingga wafat di Mekkah.

KH Maimun Zubair atau Mbah Moen
KH Maimun Zubair atau Mbah Moen (HO via Tribunnews)

Wafat Di Mekkah

Tokoh Nahdlatul Ulama dan Kiai karismatik KH Maimun Zubair atau akrab disapa Mbah Moen wafat di Mekkah, saat melakukan rangkaian ibadah haji pada Selasa (6/8/2019).

Hal itu disampaikan Wakil Sekjen PPP Achmad Baidowi dari Mekkah kepada Tribunnews.com, Selasa (6/8/2019).

"Ya betul. Kami sangat kehilangan beliau," ucap anggota Komisi II DPR RI ini.

Saat ini Baidowi dan sejumlah rekan sedang menuju satu rumah sakit di Mekah, tempat Mbah Moen meninggal dunia.

"Sekarang kami lagi perjalanan ke RS," ujarnya.

Dia mengenang dua hari yang lalu masih sempar bersua dengan Mbah Moen.

Saat itu masih terlihat sangat sehat.

"Dua hari lalu saya masih sempat sowan beliau dan msih sehat wal afiat. Kami sangat kehilangan," kenangnya.

Sebelum subuh

Sekjen PPP Arsul Sani mengungkapkan Mbah Moen meninggal dunia sebelum Subuh waktu Makkah.

"Tadi pagi sebelum subuh waktu Makkah," ujar Arsul.

Ulama karismatik

Mbah Moen diketahui sebagai Ketua Majelis Syariah PPP.

Mbah Moen lahir di Rembang, Jawa Tengah, 28 Oktober 1928.

Di usia 90 tahun, Mbah Moen sangat dihormati.

Dia seorang ulama besar Pimpinan Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang.

Ia pernah menjadi anggota DPRD kabupaten Rembang selama 7 tahun.

Setelah berakhirnya masa tugas, ia mulai berkonsentrasi mengurus pondoknya yang baru berdiri selama sekitar 7 atau 8 tahun.

Tapi rupanya tenaga dan pikiran ia masih dibutuhkan oleh negara sehingga ia diangkat menjadi anggota MPR RI utusan Jateng selama tiga periode.

Abdul Somad Sowan ke Mbah Moen

Dua ulama besar bertemu. Mereka adalah Ustadz Abdul Somad dan KH Maimoen Zubair atau yang akrab disapa Mbah Moen

Ustadz Abdul Somad beberapa waktu lalu membagikan momen pertemuannya dengan KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen.

Momen pertemuan itu terjadi saat Ustaz Somad hendak berkunjung ke Pesantren Al-Anwar Sarang, milik Mbah Moen di

Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah.

Momen haru pertemuan dua ulama besar, Ustadz Abdul Somad dan KH Maimoen Zubair atau yang akrab disapa Mbah Moen.
Momen haru pertemuan dua ulama besar, Ustadz Abdul Somad dan KH Maimoen Zubair atau yang akrab disapa Mbah Moen. (Kolase Instagram @ustadzabdulsomad)

Ustadz Abdul Somad nyaris gagal bertemu dengan Mbah Moen lantaran di saat yang bersamaan Kiai berusia 90 tahun itu akan bertolak ke Jakarta.

Namun takdir berkata lain. 

Ustaz Somad akhirnya bisa bersua dengan Mbah Moen setelah dipertemukan oleh dua kiai lainnya.

Momen pertemuan Ustadz Abdul Somad dan KH Maimoen Zubair diunggah akun Instagram @ustadzabdulsomad pada 9 Februari 2019.

Beberapa foto memperlihatkan Ustaz Somad bersimpuh di pangkuan Mbah Moen

Ustadz Abdul Somad juga memapah Mbah Moen.

Kemudian duduk dengan kepala tertunduk mendengarkan nasihat Mbah Moen.

Dalam unggahan tersebut, Ustaz Somad juga mengaku kembali belajar ilmu tawadhu dari Mbah Moen

SOWAN KE MBAH MOEN

1. Awalnya akan silaturrahim ke Pesantren Al-Anwar Sarang, tapi taqdir berkata lain. Dari Pati pukul 06.00 Shubuh, mesti sampai kediaman Gus Yasin (Wakil Gubernur Jawa Tengah) pukul 08.00, karena Mbah Moen akan ke Jakarta.

2. Rasanya tidak mungkin, tapi barokah KH. DR. Fadholan dan KH. DR. Afifuddin mempertemukan kami dengan Mbah Moen.

3. Nasihat tentang cara membaca hikmah di balik taqdir, ketetapan Allah itu indah, memohon doa dan barokah.

4. Belajar ilmu tawadhu' dari beliau, "Saya ini bukan Kiyai, saya ini awam", Masya Allah

Sejak diunggah 9 Februari 2019, unggahan ini banjir doa dan pujian.
@f.lusiana: mbah moen dan ustad abdul somad sehat terus yaa

@syarifmelayu19: Sifat tuan guru ustadz Abdul Somad memang luar biasa

@septianley: Semoga selalu dalam lindungan allah.swt mbah moen & UAS..amiin

@mangarakisaran12345: Masya Allah, begitu indahnya ketika para pewaris para Nabi shallallahu 'alaihi wasallama bertemu. Smg jd uswah bagi kita semua. Allahu Akbar..

@wardah.mohddin: Rasa sebak tengok gambar2 ni...Masha Allah..Semoga Allah berkati kedua nya..(*)

(TribunKaltim.co/Rafan A Dwinanto)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved