Satwa Liar

Mengenal Binatang Tardigrade, Mampu Hidup di Suhu Dingin Nol Derajat Sampai Pernah ke Bulan

Tardigrada ini ukurannya sangat kecil dan hidup di air dengan kaki berjumlah delapan. Infonya binatang ini pergi ke bulan.

Editor: Budi Susilo
Kompas.com
Tardigrade atau sering dijuluki beruang air merupakan makhluk berukuran tak sampai satu milimeter yang bisa bertahan ketika dipanaskan di suhu 150 derajat Celcius dan dibekukan di suhu nol derajat. 

TRIBUNKALTIM.CO, AMERIKA SERIKAT - Ada kabar binatang yang tahan banting pada situasi apa pun, baik itu di suhu dingin maupun suhu panas. 

Binatang ini disebut dengan Tardigrade, eksistensinya bisa dianggap topcer, kuat di segala medan. Bahkan Tardigrade atau Tardigrada ini pun pernah dibawa ke luar angkasa, dibawa ke bulan. 

Mengutip dari Kompas.com, bulan kini mungkin menjadi habitat bagi ribuan hewan asal bumi yang dikenal paling sulit mati, walaupun dibakar atau dibekukan sekalipun.

Nah, Tardigrade atau sering dijuluki beruang air merupakan makhluk berukuran tak sampai satu milimeter yang bisa bertahan ketika dipanaskan di suhu 150 derajat Celcius dan dibekukan di suhu nol derajat.

Dibahasakan Indonesia, Tardigrade disebut Tardigrada

Nah, Tardigrada merupakan bagian dari supefilum Ecdysozoa.

Tentu saja Tardigrada ini ukurannya sangat kecil dan hidup di air dengan kaki berjumlah delapan.

Infonya binatang ini pergi ke bulan bersama dengan pesawat luar angkasa Israel yang jatuh di bulan April lalu.

Nova Spicak dari Arch Mission Foundation, organisasi yang meletakkan hewan ini pada ekspedisi tersebut meyakini hewan ini masih hidup.

Beruang air ini dibawa dengan cara dikeringkan dan ditempatkan dalam permata topaz buatan.

"Kami percaya, kemungkinan tardigrade selamat sangat besar," kata Spivack.

Arch Mission Foundation membawa rekaman kehidupan di Bumi berupa pengetahuan manusia.

Dan kehidupan biologis yang dikirim ke berbagai lokasi di tata surya, untuk berjaga-jaga seandainya ditemukan kehidupan lain di luar Bumi.

Rekaman ini mirip DVD dengan 30 juta halaman arsip sejarah manusia yang bisa dilihat melalui mikroskop.

Di rekaman ini juga ada DNA manusia, dan dibawa bersama robot pendarat di pesawat luar angkasa Israel Bereshet yang mengalami pendaratan darurat.

Bersama dengan rekaman itu dibawa juga Tardigrade yang dikeringkan.

Kebanyakan makhluk di bumi tidak bisa hidup lagi sesudah dikeringkan, karena tak mungkin hidup tanpa air.

Anak babi lumut

Namun beruang air ini bukan makhluk biasa.

Hewan yang juga kadang dijuluki anak babi lumut ini bisa dihidupkan kembali sesudah dikeringkan.

Tardigrade berada di lumut.

Hewan ini mampu bertahan di bulan.

Ilmuwan beranggapan bahwa kemampuan Tardigrade ini nyaris seperti kekuatan super.

Ketika dikeringkan, Tardigrade menarik masuk kepala dan kedelapan kaki mereka, bergelung hingga membentuk bola kecil.

Serta memasuki kondisi penundaan kehidupan, yang sangat mirip dengan kondisi ketika mati.

Mereka membuang hampir seluruh cairan di dalam tubuh dan metabolisme mereka melambat hingga tingkat 0,01 persen dari tingkat yang normal.

Ketika mendapatkan air, bahkan satu dekade kemudian, hewan ini bisa hidup kembali.

Dengan karakteristik ini, ditambah lagi bahwa mereka adalah hewan pertama yang selamat di luar angkasa pada tahun 2007, Tardigrade menjadi calon terkuat untuk dibawa dalam rekaman Arch Mission.

Tentu saja Tardigrade ideal untuk dimasukkan dalam misi ini karena ukuran mereka mikroskopis.

Dan binatang ini bersel banyak.

"Dan merupakan salah satu bentuk kehidupan paling tahan banting di bumi," kata Nova.

Sekalipun hewan ini selamat dari pendaratan darurat di bulan, sangat kecil kemungkinan mereka hidup lagi jika mereka tidak dimasukkan lagi ke air.

Teorinya, Tardigrade ini bisa diambil lagi dan dibawa ke bumi serta dihidupkan lagi untuk mempelajari dampak dari tinggal di bulan.

Bahkan hewan ini bisa jadi sumber film fiksi ilmiah.

Bayangkan karena terjadi suatu hal di luar angkasa ukurannya jadi raksasa dan kemudian menyerang bumi?

Jangan-jangan cocok untuk jadi lawan The Avengers. (*) 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved