Liga Indonesia

Arema FC vs Persebaya, Berikut Pesan Bonek di Laga Derby Jatim

Bonek meminta Persebaya Surabaya mengerahkan kemampuan maksimal di Derby Jatim saat laga Arema FC vs Persebaya di Liga 1 2019

Editor: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto
Tribunkaltim.co/ Nevrianto Hardi Prasetyo
Skuat Persebaya merayakan kemenangan atas Borneo FC bersama Bonek di Stadion Segiri Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu (23/6/2019) 

TRIBUNKALTIM.CO - Laga panas akan terjadi pada pekan ke-14 Liga 1 2019 bertajuk Derby Jatim antara Arema FC vs Persebaya Surabaya.

Duel Derby Jatim antara Arema FC vs Persebaya pada Liga 1 2019 akan tersaji di Stadion Kanjuruhan, Malang, Kamis (15/8/2019).

//

Suasana tak sedap menghampiri ruang ganti Persebaya jelang laga kontra Arema FC di Derby Jatim.

Pasalnya, Persebaya Surabaya tak lagi didampingi pelatih kepala Djadjang Nurdjaman, yang dipecat manajemen.

Kondisi tersebut lantas menjadi sorotan suporter setia Persebaya Surabaya, Bonek Mania.

Jelang duel sengit Arema FC vs Persebaya, Bonek memberikan pesan khusus kepada Bajol Ijo di Derby Jatim.

Bonek meminta Persebaya Surabaya mengerahkan kemampuan maksimal di Derby Jatim saat berjumpa Arema FC.

"Jangan Takut Main di Malang!" bunyi isi sapnduk yang dibentangkan Bonek di hadapan bus yang membawa rombongan pemain Persebaya usai laga kontra Madura United..

Tak hanya karena masalah hasil yang kian merosot di lima pertandingan terakhir, tujuan Bonek membentangkan spanduk tersebut juga untuk menenangkan pemain Persebaya usai kepergian Djanur.

Dilansir Surya.co.id, salah satu Bonek bernama Ram Surahman yang menuliskan opininya di situs resmi Persebaya, persebaya.id.

Suporter menginginkan agar para pemain memaknai kata yang dipersembahkan Bonek untuk mereka.

"Rek, maknai kata demi kata di atas dengan penuh penghayatan. Resapi. Tanamkan spiritnya di relung hati terdalam.

Biar nanti meledak, menjadi energi besar meladeni dan membungkam perlawanan Arema FC di Kanjuruhan," begitu tulis Ram Surahman.

Perwakilan Bonek itu juga meminta agar pemain Persebaya tak terlalu lama menengok ke belakang hingga mengabaikan apa yang sebenarnya harus mereka hadapi.

"Jangan terlalu larut dalam kegagalan. Mari, kembali menata kekuatan, menyambut derby Jatim di Malang, Kamis (15/8)." tambahnya.

Agar tak menciutkan nyali pemain Persebaya, Ram Surahman menyatakan jika tak ada perbedaan secara siginifikan antara Persebaya dan Arema FC saat bertemu nanti.

Ia hanya mengatakan, yang membuat kedua tim besar Jawa Timur itu hanyalah hadirnya pemain kedua belas di lapangan.

Tentu saja yang dimaksud ialah pendukung Arema FC yakni, Aremania.

"Jumlah pemain mereka sama dengan kita. Teknis, kita juga tak kalah. Satu-satunya, keunggulan mereka hanya kehadiran pemain ke-12 di tribun lapangan," ungkapnya.

Koreografi Bonek di Stadion Gelora Bung Tomo saat laga Persebaya Vs Arema FC pada Minggu (6/5/2018) sore WIB
Koreografi Bonek di Stadion Gelora Bung Tomo saat laga Persebaya Vs Arema FC pada Minggu (6/5/2018) sore WIB (TB KUMARA/BOLASPORT.COM)

Dalam artikel berjudul "Jangan Takut Main di Malang!" itu, Ram Surahman seolah ingin membakar semangat para punggawa Persebaya sebelum akhirnya nanti benar-benar bertemu dengan Arema FC.

"Sebelum ini, spirit heroik itu pula yang menginspirasi jalan perjuangan pengembalian Persebaya ke pentas kompetisi sepakbola di negeri ini. Lima tahun dimatikan secara paksa. Dibuatkan klub tandingan.

Diselipin beragam ancaman dan iming-iming uang. Toh, semua tak membuat berpaling hati. Semua di lawan dengan penuh keberanian. Semboyannya; Yakini Kebenarannya, Perjuangkan Selamanya.

Ia meminta pemain Persebaya tetap pede dalam lawatan ke Arema FC, meski posisi di klasemen cukup berjarak.

"Rek, spirit itu pula yang harus kalian bawa menyambut pertandingan nanti. Berangkat dengan penuh percaya diri. Hadapi dengan senyuman setiap psywar ataupun teror yang mungkin kalian hadapi. Senyumin saja.

Sembari itu, Persiapkan diri sebaik mungkin. Fokus dan beri yang terbaik sepanjang 90 menit di lapangan. Tampil ngeyel, ngosek, dan pantang menyerah," tulis  Ram Surahman.

Aksi pendukung Persebaya Surabaya, Bonek, saat mendukung timnya melawan PS TNI dalam laga Grup C Piala Presiden, di Stadion Gelora Bung Tomo, Kamis (18/1/2018).
Aksi pendukung Persebaya Surabaya, Bonek, di Stadion Gelora Bung Tomo, Kamis (18/1/2018). (SUCI RAHAYU/BOLASPORT.COM)

Sementara itu terkait hasil akhir di Derby Jatim, ia meminta skuad Persebaya tak perlu tertekan dengan tuntutan kemenangan.

Menurutnya hasil akhir akan berproses seiring permainan pantang menyerah yang diperlihatkan Persebaya Surabaya di lapangan.

"Soal hasil akhir? Mari kita lihat suratan takdir nanti. Yang terpenting, kalian sudah berupaya, mengeluarkan semua kemampuan terbaik, laksana pertarungan Suro dan Boyo seperti lambang yang ada di dada kalian.

Menang, seri atapun kalah, itu hanyalah istilah saja. Terpenting, proses menuju ke sana. Jika proses itu dihelat dengan kesungguhan dan kerja keras, insya allah hasil akhir akan mengikuti. Hasil tak akan mengkhianati proses, begitu pesan yang selalu diingatkan Presiden Persebaya, Azrul Ananda. Karena itu, jadikan lapangan Kanjuruhan nanti sebagai panggung pembuktian," jelasnya.

Nasib Persebaya Surabaya Jelang Melawan Arema FC

Seusai pertandingan melawan Madura United di Stadion Gelora Bung Tomo, Sabtu (10/8/2019), Persebaya Surabaya secara resmi tak lagi dilatih oleh Djadjang Nurdjaman alias Djanur.

Pelatih berusia 60 tahun itu diberhentikan oleh pihak manajemen Persebaya Surabaya lantaran tak mendapat hasil memuaskan di beberapa pertandingan sebelumnya.

Hal itu dikatakan oleh manajemen Persebaya Surabaya melalui artikel yang diunggah di situs resmi mereka, persebaya.id

Dalam sebuah artikel yang berjudul "Terima Kasih Coach Djanur", Manajer Persebaya Candra Wahyudi mengatakan jika evaluasi terkait Djanur telah disampaikan di beberapa laga sebelumnya.

Hanya saja, pihak manajemen tengah memberi kesempatan Djanur untuk memperbaiki performa tim.

Namun, hingga saat ini, Persebaya Surabaya belum bisa mendapat hasil yang memuaskan.

"Evaluasi ini sudah disampaikan beberapa laga sebelumnya.

Tapi, kami memberikan kesempatan kepada pelatih untuk memperbaiki performa tim.

Dan, ternyata kami tak kunjung meraih hasil memuaskan,’’ kata Candra Wahyudi, seperti dikutip dari situs resmi Persebaya, Minggu (11/8/2019).

Rupanya keputusan manajemen Persebaya Surabaya dapat diterima Djanur dengan lapang dada.

Ia menyatakan bertanggung jawab atas performa tim saat berlaga.

Dalam artikel tersebut juga dituliskan, jika Djanur adalah pelatih yang cukup bagus.

Hal itu dinilai dari keberhasilan Persebaya Surabaya di beberapa pertandingang.

Musim lalu, Persebeya Surabaya terancam degradasi dari Liga 1.

Namun berkat Djanur performa tim meningkat hingga menduduki posisi lima besar.

Tak hanya itu, Djanur juga berhasil membawa Persebaya Surabaya menjadi runner up di Piala Presiden.

Lalu bagaimana nasib Persebaya Surabaya jelang melawan Arema FC?

Seusai Djanur hengkang dari Persebaya Surabaya, tim berjuluk Bajul Ijo itu akan dipimpin oleh asisten pelatih Bejo Sugiantoro.

Tak hanya saat melawan Arema FC, Bejo Sugiantoro juga akan melatih Persebaya Surabaya untuk beberapa pertandingan ke depan sebagai pelatih caretaker.

Dalam hal ini, pihak manajemen Persebaya Surabaya berjanji akan segera menemukan pelatih kepala definitif.

(*)

Subscribe newsvideo tribunkaltim

Baca Juga:

Jadwal Siaran Langsung Arema FC vs Persebaya Surabaya, Live di Indosiar

Arema FC vs Persebaya, Derby Jatim Tanpa Djanur, Berikut Rekor yang Diukirnya Bersama Bajul Ijo

Arema FC vs Persebaya, Ini yang Harus Dimiliki Tim Tamu, Jelang Derby Jatim

Update Klasemen Liga 1 2019 Setelah Arema FC Takluk di Kandang Kalteng Putra

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved