Otomotif
Bahas Balapan Mobil Listrik di Jakarta, Gubernur Ini Lewat Pintu Samping Istana Saat Temui Jokowi
Presiden Jokowi meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk beri insetif pada penggunaan mobil listrik di Jakarta.
TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Kali ini Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (13/8/2019) siang.
Mengutip dari Kompas.com, Anies masuk dan keluar lewat pintu Wisma Negara yang terletak di samping Istana Merdeka.
Biasanya, tamu Presiden Joko Widodo masuk lewat pintu Istana Negara, tempat wartawan biasa menunggu.
Anies mengaku kedatangannya ke Istana untuk berkonsultasi soal turnamen balap mobil listrik Formula E.
DKI Jakarta akan menjadi tuan rumah ajang tersebut pada 2020 mendatang.
"Tentang pelaksanaan balap mobil Formula E yang rencananya akan kita laksanakan, Insyaallah tahun 2020. Beliau memberikan dukungan dan apresiasi, dan insya Allah akan kami finalisasikan," kata Anies.
Selain formula E, Anies dan Jokowi membahas perkembangan tentang proses integrasi transportasi di Jakarta. Anies melaporkan langkah-langkah yang sudah dilakukan oleh Pemprov, termasuk pengadaan bus transjakarta berbasis listrik.
"Kita obrolin mobil listrik dan rencana DKI bahwa semua kendaraan angkutan umum baru di Jakarta, bus-bus itu, akan berbentuk bertenaga listrik," kata dia.
Anies Sebut Jakarta Diputuskan Jadi Tuan Rumah Formula E
Terkait kedatangannya yang lewat pintu samping, Anies mengaku hanya mengikuti arahan protokoler Istana.
"Kalau kami kan ikut protokoler saja. Saya tamu di sini, diarahkan lewat mana ya kita ikut," ujar mantan Menteri Pendidikan dan Kebudyaaan ini.
Soal mobil listrik, kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan pengecualian kepada mobil listrik, untuk melintas di kawasan pembatasan kendaraan dengan skema untuk pelat nomor ganjil genap.
Karena ini akan memberikan dampak positif khususnya untuk industri mobil listrik.
Sementara salah satu alasan untuk mengecualikan mobil listrik di skema pelat ganjil genap, karena ramah lingkungan sehingga tidak menyumbangkan polusi udara.
Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi mengatakan, apa yang sudah dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta sudah tepat,
karena di negara maju sekalipun untuk mobil ramah lingkungan seperti mobil listrik, hibrida, hibrida plug in diberikan insentif.
"Kami sangat mengapresiasi terhadap keputusan itu, karena ini menjadi nilai plus buat pemilik mobil listrik," ucap Nangoi ketika dihubungi Kompas.com pekan lalu yang dilansir Tribunnews.Com.
Contoh mobil listrik dan sejenisnya yang sudah dipasarkan di Indonesia adalah BMW i8 Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), Mitsubishi Outlander PHEV, dan Toyota C-HR Hybrid, Camry, Prius, dan Mercedes-Benz E300 EQ Power.
Banderolnya juga cukup tinggi, Outlander PHEV misalnya dijual Rp 1,289 miliar, Mercy E300 EQ Power Rp 1,899 miliar.
Sebelumnya, Presiden Jokowi meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk beri insetif pada penggunaan mobil listrik di Jakarta
Dilansir dari Kompas.com, insentif tersebut diharapkan dapat mendorong masyarakat ramai-ramai beralih ke kendaraan listrik.
"Kita mendorong, terutama Gubernur DKI yang APBD gede bisa memberi insentif.
Saya kira bisa dimulai," kata Jokowi kepada wartawan usai menghadiri peresmian Gedung Sekretariat ASEAN di Jakarta, Kamis (8/8/2019).
Saat menyampaikan hal itu, Jokowi menoleh ke arah Anies yang berdiri di sampingnya.
Anies pun langsung menjawab dan menyatakan bahwa pemberian insentif sudah dilakukan.
Insentif itu yakni berupa terbebasnya mobil listrik dari aturan ganjil-genap.
"Ganjil-genap bebas untuk mobil listrik," kata Anies.
"Nah itu bisa jadi insentif," timpal Jokowi.
Jokowi menilai, Pemprov DKI bisa memberi insentif lain, misalnya berupa penggratisan parkir atau subsidi langsung saat pembelian.
• Perpres Mobil Listrik Harus Segera Diterbitkan, Bila Ditunda Malah Timbulkan Masalah
• Pemerintah Berencana Kenakan PPnBW Untuk Mobil Murah, Mobil Listrik 0 Persen
• Wapres JK Usulkan Pengembangkan Mobil Listrik, Untuk Kurangi Polusi Udara
"Ada negara-negara yang memberi subsidi sekian dolar untuk beli mobil listrik dan dimulai seperti di Jakarta, busnya, mendorong taksi-taksinya," kata Jokowi.
Ia pun ingin industri kendaraan listrik akan berkembang.
Apalagi, Jokowi baru saja meneken peraturan presiden yang mengatur soal mobil listrik itu.
"Strategi bisnis negara ini bisa kita rancang agar kita nanti bisa mendahalui membangun industri mobil listrik yang murah dan kompetitif," kata Presiden Joko Widodo. (*)