Juventus Tertarik Datangkan Christian Eriksen, Bianconeri Bakal Pakai Cara Lama

Juventus dikabarkan tertarik untuk memboyong Christian Eriksen dari Tottenham Hotspur

Instagram/@spursofficial
Selebrasi Christian Eriksen pada laga Tottenham vs Burnley di Wembley Stadium, Sabtu (15/12/2018) malam WIB. 

TRIBUNKALTIM.CO - Juventus dikabarkan tertarik untuk memboyong Christian Eriksen dari Tottenham Hotspur

Juventus akan memakai cara lama mereka dalam mendapatkan pemain bagus dan kali ini Christian Eriksen yang mereka pantau untuk didapatkan secara gratis.

//

Melansir BolaSport.com, Christian Eriksen menjadi salah satu nama pemain yang turut dispekulasikan bakal pergi dari Tottenham Hotspur pada bursa transfer musim panas ini.

Sempat diincar Manchester United, tetapi tidak adanya kesepakatan hingga jendela transfer Liga Inggris ditutup, Eriksen urung pindah.

Eriksen sendiri telah mengumumkan keinginannya untuk pergi demi tantangan baru selepas kekalahan Tottenham Hotspur dari Liverpool pada final Liga Champions 2018-2019 lalu.

Spurs telah menawarkan kepada Eriksen kenaikan gaji yang signifikan dalam upaya untuk mempertahankannya di London Utara dalam jangka panjang.

Namun sang pemain telah menolak dan kontraknya pun akan berakhir pada Juni 2020 mendatang.

Artinya, pada musim panas mendatang Eriksen bakal berstatus bebas transfer alias gratis.

Kondisi tersebut rupanya turut dipantau oleh Juventus.

Dilansir BolaSport.com dari Daily Mail, Juventus tengah menjajaki kemungkinan untuk mendatangkan Eriksen secara gratis pada bursa transfer musim panas tahun depan.

Si Nyonya Tua melihat kebuntuan kontrak Eriksen dengan Spurs adalah sebuah peluang bagi mereka.

Alih-alih mendatangkan Eriksen pada musim panas ini dengan biaya 50 juta euro, Juventus lebih memilih menunggu sang pemain berstatus gratis.

Juara bertahan Liga Italia itu berharap dapat mengulangi trik cerdasnya dalam mendatangkan pemain hebat secara gratis.

Juventus memang dikenal lihai dalam mendatangkan pemain gratis berkualitas selama beberapa tahun terakhir.

Aaron Ramsey, Adrien Rabiot, Emre Can, Dani Alves, Sami Khedira, Paul Pogba dan Andrea Pirlo, adalah sebagian dari para pemain yang telah dicomot Juventus dengan status gratis sejak 2011.

Namun Juventus meski waspada terhadap Atletico Madrid dan Real Madrid.

Kedua klub ibukota Spanyol tersebut juga turut membidik Eriksen dalam daftar belanjaan pemain mereka.

De Ligt Dianggap Titik Lemah Juventus 

Hasil uji coba yang dilakukan Juventus selama pramusim dianggap kurang memuaskan

Di tangan pelatih baru, Maurizio Sarri, Juventus tampil kurang memuaskan pada laga-laga pramusim 2019-2020.

Si Nyonya Tua seperti tidak memiliki pertahanan yang cukup bagus.

Melansir BolaSport.com, Selama pramusim 2019-2020, gawang Juventus sudah kebobolan 9 gol dalam 5 pertandingan.

Berturut-turut hasil uji coba pramusim Juventus adalah: vs Tottenham Hotspur 2-3 (21/7/2019), Inter Milan 1-1 (24/7/2019), K-League All Star 3-3 (26/7/2019), Novara 4-0 (7/8/2019), dan Atletico Madrid 1-2 (10/8/2019).

Kebobolan 9 gol dalam 5 partai, Juventus memiliki rasio kebobolan 1,8 gol per pertandingan di pramusim 2019-2020.

Ini adalah rasio kebobolan terburuk yang dialami Juventus dalam pramusim sejak 2011-2012.

Pantas dicatat, sejak 2011-2012, Juventus selalu menjadi juara Liga Italia.

Sebelum musim ini, rasio kebobolan terburuk Juventus selama pramusim terjadi pada kompetisi 2017-2018.

Ketika itu, Juventus besutan Massimiliano Allegri kebobolan 7 gol dalam 4 pertandingan (1,75 gol per partai).

Padahal, pada bursa transfer musim panas ini, Juventus sudah menghabiskan banyak uang untuk melakukan manuver yang tujuan utamanya memperkuat pertahanan.

Total 152 juta euro atau hampir 2,5 triliun rupiah dibelanjakan untuk mendatangkan Luca Pellegrini, Merih Demiral, Matthijs de Ligt, dan Danilo.

Sorotan dengan mudah akan tertuju pada De Ligt sebagai perekrutan termahal, yang nilainya sampai 75 juta euro.

Apalagi, ada tendensi di mana pertahanan Juventus tampak lemah selama pramusim, di situlah De Ligt berada di atas lapangan.

Istilah gampangnya, Matthijs de Ligt terlihat sebagai titik lemah Juventus.

Juventus masih unggul 2-1 atas Tottenham ketika De Ligt dimasukkan. Si Nyonya Tua kemudian kebobolan 2 gol.

Saat melawan Inter Milan, De Ligt justru membuat gol bunuh diri.

Ketika menghadapi K League All Star, De Ligt bermain penuh dan Juventus kebobolan 3 gol.

Kemudian waktu melawan Atletico Madrid, Juventus kebobolan 2 gol saat Matthijs de Ligt masih berada di atas lapangan.

Namun, performa De Ligt masih dibela Maurizio Sarri, yang menyebut banyaknya jumlah kebobolan Juventus masih normal mengingat saat ini masih dalam fase persiapan menuju kompetisi sebenarnya.

"Kami seharusnya tidak kebobolan seperti gol kedua Atletico Madrid. Namun, ini semua bagian dari latihan dan pekerjaan pramusim," kata Sarri seperti dikutip Bolasport.com dari Sportmediaset.

(*)

Cristiano Ronaldo Gagal Bawa Juventus Raih Kemenangan atas Atletico Madrid

Juventus vs Napoli, Bikin Panas Tim Tamu, Tuan Rumah Larang Penduduk Napoli Beli Tiket

Resmi Bergabung, Begini Rincian Pertukaran Bek Kanan Juventus dan Manchester City

Juventus dan Cristiano Ronaldo Tak Sepaham, Ternyata Ini Penyebabnya

Juventus Ngebet Ingin Boyong Romelu Lukaku, Cuma Ingin Menjegal Inter Milan?

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved