Liga Indonesia

Manajemen Borneo FC Protes Putusan Komdis PSSI, Dandri: Terkesan Dadakan dan Merugikan Tim

Surat tersebut keluar usai sidang Komdis PSSI mengenai kericuhan yang terjadi dalam laga Persela Lamongan vs Borneo FC, 29 Juli 2019 lalu.

HO Borneofc.id
Manajer Borneo FC, Dandri Dauri saat wawancara usai laga Persela Lamongan vs Borneo FC beberapa waktu lalu. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Bukan kali pertama PSSI dinilai membuat keputusan yang cukup merugikan tim dan dikeluarkan H-1 sebelum laga.

Situasi ini kembali. Borneo FC merasa menjadi tim yang dirugikan kali ini.

H-1 jelang laga tandang Borneo FC vs Persib Bandung, Rabu (14/8/2019) besok, Komisi Disiplin (Komdis) PSSI mengeluarkan surat pelarangan bermain bagi Wahyudi Hamisi tertanggal 12 Agustus 2019.

Surat tersebut keluar usai sidang Komdis PSSI mengenai kericuhan yang terjadi dalam laga Persela Lamongan vs Borneo FC, 29 Juli 2019 lalu.

Bagi Manajer Borneo FC, Dandri Dauri, keputusan tersebut sangat merugikan tim.

Terlebih Wahyudi Hamisi sudah disiapkan untuk berlaga besok.

Di pasal akhir dalam surat pelarangan itu, terdapat poin dimana klub tidak bisa melakukan banding terhadap putusan Komdis yang terkesan dadakan tersebut.

"Lagi-lagi PSSI berjalan seperti sebuah kerajaan otoriter, proses tidak berjalan dengan baik bahkan beberapa keputusan diulur. Hingga akhirnya sebuah keputusan dikeluarkan H-1 dan menjadi kerugian tim. Selalu disebutkan di pasal akhir perkara ini tidak bisa dibanding. Inilah kebodohan PSSI, dalam konteks memutuskan sesuatu yang bisa diulur dan dipercepat," ungkapnya, Selasa (13/8/2019) saat dihubungi Tribunkaltim.co.

Apalagi menurut Dandri, untuk tim lawan, yaitu Persela Lamongan belum disidang, namun putusan Borneo FC dikeluarkan terlebih dahulu.

Menurutnya ini sangat mengganjal. Pihaknya sangat kecewa dengan apa yang dilakukan oleh Komdis PSSI.

Sebagaimana diketahui, kericuhan laga Persela Lamongan vs Borneo FC terjadi usai kiper tuan rumah bentrok dengan Wahyudi Hamisi.

Wahyudi juga mendapatkan kartu merah dalam laga tersebut.

"Jangan sampai karena dasar kepentingan, padahal Persela Lamongan belum disidang dan keputusan belum ada, kok ini tiba-tiba kita yang diutamankan H-1 dikeluarkan langsung hasil sidang? Kalau Borneo FC ini mau digembosi tidak masalah, tapi kita tidak bakal takut dan tetap fight untuk 90 menit dalam lapangan di setiap laga," serunya. 

Laga Kisruh

Usai laga Persela Lamongan vs Borneo FC, Senin (29/7/2019) malam, terjadi kericuhan yang melibatkan pemain Persela Lamongan dan suporter fanatiknya, La Mania.

Para punggawa Persela Lamongan tidak terima dengan keputusan wasit Wawan Rafiko yang memberikan kartu merah kepada Dwi Kuswanto.

Penonton yang emosi di akhir laga pun ikut turun ke lapangan dan menghampiri wasit Wawan Rafiko.

Rupanya insiden tersebut tidak hanya terjadi di dalam lapangan, namun hingga luar lapangan.

Akibatnya pemain Borneo FC sempat tertahan di locker room malam itu.

Skuad Pesut Etam baru bisa keluar dari stadion setelah pihak keamanan mengevakusi menggunakan truk.

Salah seorang punggawa asing Borneo FC, Javlon Guseynov, mengatakan sempat kaget dengan kejadian yang berlangsung malam tadi usai timnya imbang 2-2 di kandang Persela Lamongan.

Menurutnya hal tersebut tidak seharusnya terjadi, apalagi apa yang menjadi keputusan wasit malam tadi sudah tepat.

Pemain asal Uzbekistan itupun berharap kejadian serupa tidak terjadi lagi dan antar klub maupun pemain bisa sama-sama menjaga fair play disetiap pertandingan.

"Saya terkejut dengan situasi ini, tetapi semua bagus, selesai dengan cara bagus. Saya harap lain waktu tidak seperti itu. Ini akan menjadi pengalaman tak terlupakan untuk saya," ungkap Javlon. 

Laga Persela Lamongan vs Borneo FC, Senin (29/7/2019) yang berakhir imbang 2-2.
Laga Persela Lamongan vs Borneo FC, Senin (29/7/2019) yang berakhir imbang 2-2. ((Surya/Sugiharto))

Ambil Sisi Positif

Usai menahan imbang tim tuan rumah dalam laga panas di kandang Persela Lamongan dengan skor 2-2, Senin (29/7/2019), skuad Borneo FC langsung beranjak pulang menuju Kota Samarinda pada Selasa (30/7/2019) pagi.

Berbagi poin di kandang Persela, laga tersebut sempat berakhir ricuh akibat keputusan wasit dan eksekusi penalti akhir Lerby Elyandri yang menutup hasil imbang tersebut.

Banyak terjadi perdebatan mengenai putusan wasit yang dirasa merugikan tuan rumah di menit akhir.

Padahal sejatinya, keputusan tersebut akibat bentrok yang terjadi antara kiper Persela Lamongan, Dwi Kuswanto yang tampak menanduk pemain Borneo FC, Wahyudi Hamisi, sehingga keduanya pun mendapatkan kartu merah.

Kemudian perdebatan panjang terjadi dalam laga tersebut, hingga akhirnya wasit memutuskan sebuah penalti yang membawa Borneo FC imbang dalam laga tersebut.

Namun beberapa pihak juga mengatakan bahwa keputusan yang diambil wasit Wawan Rafiko tersebut sudah tepat dan sesuai dengan Law of The Game yang ada dalam regulasi FIFA.

Terkait hal tersebut, asisten pelatih Borneo FC, Ahmad Amiruddin mengatakan kejadian yang terjadi dalam laga tersebut menjadi pembelajaran bagi Pesut Etam kedepannya.

Pemahaman mengenai aturan dalam permainan bukan hanya wasit saja yang perlu pahami, tapi seluruh elemen sepak bola lainnya, mulai dari pelatih, pemain, official, juga suporter sekalipun.

"Alhamdulillah usai insiden tadi malam, pemain kita semua dalam keadaan baik-baik saja. Banyak pelajaran yang bisa kita petik. Sisi positif dari kejadian malam kemarin bahwa pemain juga perlu belajar mengenai law of the game, serta seluruh elemen sepak bola juga," ungkapnya.

Tambahnya, dalam laga tersebut juga banyak hal yang akan mereka evaluasi untuk persiapan laga selanjutnya.

Beberapa catatan evaluasi tim pelatih Borneo FC antara lain fisik, mental, juga taktik,

Karena memang dalam laga tersebut, sebenarnya Borneo FC sempat unggul dibabak pertama kala gol Renan Silva merobek pertahanan Persela Lamongan menit 19.

"Dan ini yang kita akan evaluasi lagi. Setelah unggul, kemudian bisa terkejar. Ya kemungkinan ada beberapa faktor. Bisa fisik, mental, maupun taktik. Yang jelas, kita harus pahami bahwa dalam sebuah pertandingan, selama wasit belum meniup peluit panjang, berarti segala kemungkinan masih bisa terjadi di lapangan," jelasnya.

Usai dapat satu poin di kandang Persela Lamongan, Borneo FC kembali menyiapkan diri untuk dua laga kandang lanjutan menjamu PSS Sleman dan PSM Makassar pada tanggal 4 dan 10 Agustus 2019 mendatang. (*)

(pekan ke-10)
Statistik Persela Lamongan vs Borneo FC (2-2), 29 Juli 2019

1) Pencetak gol :
• Persela Lamongan : 2 (Pinalti Alex dos Santos Gonçalves menit 64 dan gol kedua menit 70)
• Borneo FC : 2 (Renan Silva menit 19 dan pinalti Lerby Elyandri menit 90+27)
2) Pelanggaran : 
• Persela Lamongan : 15
• Borneo FC : 12
3) Kartu Kuning : 
• Persela Lamongan : 0
• Borneo FC : 4 (Wildansyah menit 24, Javlon Guseynov menit 32, Dirga Lasut menit 45+3, dan Asri Akbar menit 60)
4) Kartu Merah : 
• Persela Lamongan : 1 (Dwi Kuswanto menit 90+1)
• Borneo FC : 1 (Wahyudi Hamisi menit 90+1)
5) Tendangan arah gawang : 
• Persela Lamongan : 3
• Borneo FC : 3
6) Tendangan sudut : 
• Persela Lamongan : 9
• Borneo FC : 1
7) Penguasaan bola : 
• Persela Lamongan : 50%
• Borneo FC : 50%
8) Pergantian pemain : 
• Persela Lamongan : 
1. M. Risaldi masuk gantikan Efendi menit 67
2. Dian Agus Prasetyo masuk gantikan Alex menit 90+26
• Borneo FC : 
1. Alfonsius Kelvan masuk gantikan Nadeo Argawinata menit 46
2. Wahyudi Hamisi masuk gantikan Dirga Lasut menit 52
3. M. Sihran masuk gantikan Abdul Rahman menut 76

Penjelasan Nilmaizar

Situasi panas mewarnai pertandingan Persela Lamongan vs Borneo FC di Liga 1 2019, Senin (29/7/2019) kemarin.

Laga yang berakhir dengan skor imbang 2-2 itu mendatangkan kekecewaan dari para suporter hingga bench Persela Lamongan.

Sesaat setelah wasit Wawan Rapiko meniupkan peluit panjang, para pemain dan pelatih menghampiri pengadil lapangan.

Bahkan pelatih Persela Lamongan, Nil Maizar sempat terlibat perdebatan sengit dengan wasit Wawan Rapiko di lapangan.

Pelatih Persela Lamongan, Nil Maizar, memberikan penjelasannya terkait setelah pertandingan timnya melawan Borneo FC pada pekan ke-11 Liga 1 2019.

Persela sebenarnya nyaris menang 2-1 andai wasit tak memberikan penalti kepada Borneo FC pada menit ke-90+2.

Pesut Etam mendapatkan hadiah penalti menyusul insiden tandukan yang dilakukan kiper Persela, Dwi Kuswanto, kepada Wahyudi Hamisi.

Baca Juga:

Ini yang Bikin Suporter Persela Lamongan Marah Besar Sampai Kejar Wasit Usai Imbang Lawan Borneo FC

Kronologi Insiden di Laga Persela Lamongan vs Borneo FC hingga Stadion Surajaya Mencekam

SITUASI MENCEKAM Usai Laga Persela Lamongan vs Borneo FC, Ini yang Terjadi di Stadion Surajaya

Tak hanya penalti, kedua pemain tersebut juga mendapatkan hukuman kartu merah dari wasit Wawan Rafiko.

Keputusan wasit ini lantas menimbulkan protes keras dari ofisial Persela, tak terkecuali pelatih Laskar Joko Tingkir, Nil Maizar.

Namun selepas pertandingan, eks juru latih Semen Padang itu meminta tidak ada yang menyalahkan semua pihak.

"Tidak ada yang salah, terima kasih atas kerja keras semua pemain," kata Nil Maizar dikutip BolaSport.com dari situs resmi Persela.

Nil Maizar mengaku bangga dengan kerja keras yang ditunjukkan oleh Eky Taufik dkk.

"Saya bangga dengan tim. Jalan kami masih panjang, jangan ada yang menunduk," ujar Nil Maizar menambahkan.

Menurut Nil Maizar, masih ada banyak laga kandang yang berpotensi memberikan angka bagi Laskar Joko Tingkir.

"Masih ada pertandingan berikutnya. Jangan menyerah, kami harus yakin kami bisa," ucap Nil Maizar.

Dengan tambahan satu poin, Persela kini menempati peringkat ke-13 klasemen dengan mengoleksi 10 poin dari 11 pertandingan Liga 1 2019.

Setelah ini, skuat besutan Nil Maizar akan menjalani laga tandang melawan Perseru Badak Lampung FC pada pekan ke-12 Liga 1 2019.

Pertandingan tersebut bakal digelar di Stadion Sumpah Pemuda, Bandar Lampung, Sabtu (3/8/2019).

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved