Milenial

Nasib NET TV di Era Netflix dan Akan Dihadapi Industri Televisi Secara Keseluruhan

Beberapa hari ini, jagat maya diresahkan dengan pemberitaan yang menyebut akan ada pemutusan hubungan massal (PHK) di NET TV.

Editor: Budi Susilo
iStock-Getty Images/mphillips007
Ilustrasi.Sejak awal Januari 2016 lalu, Netflix mulai menjual konten di Indonesia. 

Padahal, kedua biro itu harusnya penting untuk kepentingan berita NET TV.

"Yang pasti kami efisiensi untuk langkah terhadap perusahaan intinya. Dan juga untuk berita, kami bisa dapatkan dari sumber-sumber, kami punya citizen journalism. Ya, sama lah kayak teman-teman di TV lain," ujar Azuan.

Ketika ditanya apakah efisiensi dilakukan karena keuangan NET memburuk, Azuan enggan menjawabnya.

Begitu pula soal kabar NET babak belur bersaing dengan televisi lainnya akibat rating yang jeblok.

Namun ia membenarkan efisiensi dilakukan untuk menjaga NET tetap ada di layar kaca.

"Kita kan di era sekarang dengan kompetisi yang berat, tiba-tiba mengadakan restrategi terhadap perusahaan. Jadi kita membuat strategi baru," kata Azuan.

Bersaing dengan sinetron Jika dibandingkan dengan televisi hiburan lainnya, NET boleh dibilang punya konten yang lebih baik.

"Alternatif tontonan hiburan layar kaca dengan format dan konten program yang berbeda dengan stasiun TV lain," begitu klaim di situsnya.

Tapi kenapa dengan konten yang baik itu, NET kesulitan bersaing dengan stasiun-stasiun lain? Apa benar orang lebih suka menonton sinetron azab dan talkshow gosip?

Peneliti Remotivi Firman Imaduddin mengatakan selera penonton TV boleh jadi alasan NET TV terseok-seok bersaing.

Buruknya selera masyarakat tak terlepas dari peran para pesaing NET yang membiasakan masyarakat dengan tayangan bermutu rendah.

"Yang jadi masalah ketika tayangan populer tapi sampah. Ya soal tidak sensitif gender, pembodohan umum, itu jadi masalah," kata Firman.

Tayangan andalan di Netflix. Geralt from Riveradalam game The Witcher dan Henry Cavill sebagai Geralt di serial Netflix.
Tayangan andalan di Netflix. Geralt from Riveradalam game The Witcher dan Henry Cavill sebagai Geralt di serial Netflix. (IGN)

Konten baik ala NET kemungkinan tidak cukup menarik bagi penonton TV.

Namun bukan berarti NET harus tunduk mengikuti selera pasar.

Tantangannya, menyajikan hiburan bermutu namun tetap disukai masyarakat.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved