Dishub Berau Kalimantan Timur Dorong Operator Speedboat, Buka Rute Reguler Pulau Derawan dan Maratua

Saat dermaga speedboat ini dibuka, Dinas Perhubungan akan menetapkan retribusi kepada pengguna jasa transportasi laut dan sungai ini.

Editor: Budi Susilo
Tribunkaltim.co/Geafry Necolsen
Dermaga Eks Pasar Gayam di Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur mulai dikerjakan sejak tahun 2015 dan telah rampung dibangun tahun 2017 namun hingga kini masih belum dioperasikan. 

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Tidak lama lagi, Dinas Perhubungan Kabupaten Berau, Kalimantan Timur akan mengoperasikan Dermaga Speed Boat yang ada di Pasar Gayam, posisinya tepat di depan Perpustakaan Daerah.

Kepala Dinas Perhubungan, Abdurrahman mengatakan kepada Tribunkaltim.co, pihaknya telah menggelar pertemuan dengan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP).

Hal ini tentang rencana pengoperasian dermaga speed boat ini.

“Kami sedang mengurus regulasinya, karena ada MoU antara Dinas Perhubungan dan KUPP, mereka kan sebagai penyelenggara layanan pelabuhan, sehingga memang harus dilibatkan untuk mengantur lalu lintasnya,” tutur Abdurrahman pada Kamis (15/8/2019).

Apalagi, jarak Pelabuhan Tanjung Redeb dan dermaga speed boat ini memang tidak terlalu jauh.

Saat dermaga speedboat ini dibuka, Dinas Perhubungan akan menetapkan retribusi kepada pengguna jasa transportasi laut dan sungai ini. Untuk sementara, ada tiga rute yang akan dilayani dari dermaga ini.

“Kami mendorong agar pengusaha speed boat melayani Tanjung Redeb – Derawan, Tanjung Redeb – Tanjung Batu dan Tanjung Redeb – Pulau Maratua," ungkapnya.

Karena itu, semua speedboat yang ada.

"Kita kumpulkan, sehingga layananya satu pintu, karena ada retribusi yang mengacu pada peraturan daerah,” ujarnya.

Dengan demikian, kata Abdurrahman, masyarakat atau wisatawan yang hendak berkunjung ke Pulau Maratua dan Pulau Derawan tidak lagi kesulitan mencari transportasi.

Selain itu, dengan pengoperasian dermaga ini, Abdurrahman menjami, operator speed boat akan lebih tertib, terutama dari segi keselamatan penumpang.

Operator speed boat diwajibkan menyediakan peralatan keselamatan, seperti pelampung dan kelayakan operasional speed boat.

Selain itu, penumpang juga akan mendapat perlindungan dari asuransi.

Berbeda dengan layanan penerbangan perintis milik Susi Air yang memberikan subsidi kepada masyarakat yang menuju Pulau Maratua, layanan reguler menggunakan speed boat ini tidak mendapat subsidi.

“Pemkab Berau belum menyediakan subsidi untuk penumpang. Tapi mudah-mudahan nanti ke arah sana (bersubsidi),” tandasnya.

Namun dengan layanan reguler ini, menurut Abdurrahman, biaya perjalanan akan lebih terjangkau.

Jika dibanding dengan sistim sewa yang biayanya bisa mencapai Rp 5 hingga 6 juta untuk menuju Pulau Derawan dan sekitarnya.

Di tempat terpisah, Rencana pembangunan Jembatan Tol Teluk Balikpapan yang menghubungkan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dengan Kota Balikpapan jelas akan memberikan dampak positif untuk kedua daerah, bahkan untuk Pulau Kalimantan.

Karena Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) merupakan daerah perlintasan baik dari Balikpapan menuju Kabupaten Paser, bahkan menuju Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.

Jembatan dengan panjangan 7,35 kilometer tersebut akan dibangun PT Tol Teluk Balikpapan dan saat ini sudah masuk dalam tahap Prakualifikasi di Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT).

Bahkan minat perusahaan untuk mengikuti lelang ini cukup tinggi, terbukti ada dua perusahaan asal China yang juga mengikuti prakualifikasi.

Pembangunan Jembatan Tol Teluk Balikpapan, jelas akan memberikan dampak positif terutama untuk akses menuju Balikpapan maupun sebaliknya ke Penajam.

Selama ini, warga yang ingin ke Balikpapan maupun sebaliknya termasuk ke Samarinda memiliki sejumlah alternatif baik darat maupun angkutan laut termasuk kapal feri.

Namun yang jarak  tempuh maupun waktu tempuh yang diperlukan cukup lama dibandingkan dengan menggunakan Jembatan Tol Teluk Balikpapan.

Jalan Tol Balikpapan-Penajam Paser Utara merupakan jembatan tol pertama di Pulau Kalimantan yang dibangun sepanjang 7,35 Km dengan perkiraan biaya investasi sebesar Rp 15,53 triliun.

Jalan tol ini akan dilengkapi dengan lajur motor sehingga akan menjadi jalan tol ketiga yang dapat dilalui oleh motor di Indonesia.

Jalan tol yang ditargetkan akan dibangun pada tahun 2021 ini diharapkan dapat memperlancar lalu lintas orang maupun barang.

Selama ini, masyarakat yang ingin ke Balikpapan maupun  ke Penajam harus melalui transportasi darat maupun laut.

Kapal Feri

Salah satu transportasi yang digunakan masyarakat terutama yang menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat serta truk, adalah dengan menggunakan kapal feri. Kapal feri yang melayani selama 24 jam ini, cukup aman untuk berangkat ke Balikpapan maupun ke Penajam.

Kapal feri jurusan Kariangau-Penajam Paser Utara (PPU), Provinsi Kalimantan Timur tengah bersiap berangkat, Senin (12/1/2015).
Kapal feri jurusan Kariangau-Penajam Paser Utara (PPU), Provinsi Kalimantan Timur tengah bersiap berangkat, Senin (12/1/2015). (Tribun Kaltim)

Namun waktu tempuh melalui kapal feri cukup lama karena sekitar 2 sampai 3 jam. Bukan hanya itu, biaya yang dikeluarkan juga cukup mahal, karena untuk sepeda motor sekitar Rp 35 ribu sementara untuk kendaraan mobil tergantung besarnya.

Namun harga tiket yang termurah untuk mobil sekitar Rp 300 ribu sehingga bila pergi pulang harus mengeluarkan ongkos sekitar Rp 600 ribu. Selain itu, untuk menuju Kota Balikpapan di pusat kota juga cukup jauh, karena harus turun di Pelabuhan Kariangau, Balikpapan.

Kapal Klotok

Kapal klotok atau kapal kayu ini merupakan salah satu transportasi alternatif bagi masyarakat yang ingin berpergian ke Balikpapan maupun Penajam. Dengan menggunakan kapal klotok waktu tempuh sekitar 20 sampai 25 menit melalui Pelabuhan Kampung Baru dan Pelabuhan Penajam.

Penumpang kapal Klotok
Penumpang kapal Klotok (HO)

Untuk biaya, untuk penumpang setiap orang dikenakan biaya Rp 10 ribu sementara untuk sepeda motor Rp 35 ribu. Selama ini, warga banyak memilih untuk naik kapal klotok karena selain murah juga aman dan langsung di pelabuhan Kampung Baru Balikpapan.

Speed Boat

Naik speed boat bagi sebagian masyarakat juga menjadi alternatif apalagi yang ingin cepat sampai di Balikpapan maupun Penajam. Melalui pelabuhan speed boat Penajam dan Kampung Baru, Balikpapan, waktu tempuh untuk speed boat ini tak cukup lama hanya sekitar 5 sampai 10 menit.

Namun untuk biaya, bervariasi karena bila melalui tiket harga sekitar Rp 15 ribu namun bila langsung sekitar Rp 25 ribu sampai Rp 30 ribu. Beda lagi bila dicarter bisa mencapai Rp 100 ribu lebih.

Penumpang speedboat  dari Pelabuhan Penajam ke Balikpapan.
Penumpang speedboat dari Pelabuhan Penajam ke Balikpapan. (TRIBUN KALTIM/SAMIR)

Selain bisa melalui pelabuhan Kampung Baru, warga juga bisa melalui pelabuhan Chevron Balikpapan. Untuk pelabuhan Chevron Balikpapan ini langsung turun di daerah Semayang dan sudah pusat kota Balipapan. Namun biasanya melalui pelabuha Chevron Balikpapan harus carter sekitar Rp 120 ribu sampai Rp 150 ribu.

Namun alternatif lain adalah dengan menunggu speed boat dari Penajam yang mengantar penumpang ke pelabuhan Chevron. Karena biasanya hanya membayar Rp 20 ribu sampai Rp 25 ribu per orang.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved