Kisah Unik di Balik Rambut Kribo Pemain Timnas Indonesia U-18, Bagus Kahfi

Nama Bagus Kahfi mencuat dalam perhelatan Piala AFF U-18 2019. Menjadi tumpuan di lini depan Timnas Indonesia U-18, Bagus Kahfi sejauh ini tampil

Penulis: Januar Alamijaya | Editor: Rita Noor Shobah
Instagram/baguskahfiii
Pemain Timnas Indonesia U18, Bagus Kahfi 

TRIBUNKALTIM.CO - Nama Bagus Kahfi mencuat dalam perhelatan Piala AFF U-18 2019.

Menjadi tumpuan di lini depan Timnas Indonesia U-18, Bagus Kahfi sejauh ini tampil impresif sebagai penyumbang gol terbanyak bagi pasukan Garuda Muda.

//

Dengan torehan 5 gol hingga babak semifinal, pemilik nama lengkap Amiruddin Bagus Kahfi Al-Fikri ini berpeluang menjadi top skor dalam gelaran Piala AFF U18-2019.

Selain penampilan impresifnya di lini depan, penampilan Bagus Kahfi juga menyita perhatian banyak orang.

Dengan rambut kribonya, Bagus Kahfi tampak sangat berbeda di atas lapangan.

Bahkan media Vietnam sempat menjuluki saudara kembar Bagas Khafa ini sebagai Marrouane Fellaini.

Menyoal rambut kribo yang kini menjadi identitasnya di atas lapangan, kepada awak media beberapa waktu lalu Bagus Kahfi menyebut sengaja memelihara rambut keritingnya dan memanjangkan rambutnya hingga menjadi kribo untuk membedakan dengan sang kakak.

Melansir Kompas.com, Bagas Kahfa sang saudara kembar mengungkapkan saat seleksi Timnas U-16, pelatih Fakhri Husaini ketika itu sempat salah mengira antara dirinya dengan Bagas Kahfa.

Karena kesalahan itu posisinya di atas lapagan jadi tertukar, Bagus Kahfi yang terbiasa menjaid striker  ditempatkan sebagai bek kanan.

Begitu pula dengan Bagas Kahfa mendadak dijadikan striker.    

 "Sebenarnya dulu memang tertukar pas seleksi U-16 di Subang (Jawa Barat), coach Fakhri mengira saya Bagus yang awalnya dijadikan bek kanan," katanya.

Bagus Kahfi sendiri dan saudara kembarnya Bagas Kahfa memaang bersama-sama memulai karier sepak bolanya sejak usia dini.

Pemain kelahiran Magelang ini memulai kariernya di sepak bola dengan bergabung di SSB Gelora Putra Deltras di Sidoarjo pada usia 6 tahun.

Setelah itu kedua saudara kembar ini berkelana ke sejumlah klub baik di Indonesia maupun luar negeri.

Beberapa SSB yang sempat disinggahi seperti SSB Blue Eagle (Jakarta), SSB Putra Kalimantan Tengah, SSB Undip, Frenz United Malaysia dan Chelsea Singapura.    

Awalnya keduanya mempunyai posisi serupa sebagai striker.

Namun di perjalanan waktu Bagas Kahfa yang lahir 5 menit lebih cepat dari Bagus Kahfi berganti posisi sebagai bek kanan.

Meski keduanya tampak mirip, sebanarnya ada cara cukup mudah untuk membedakan keduanya.

Melansir dari Kompas.com, Bagus Kahfi menyebut salah satu cara untuk membedakan dirinya dengan sang kakak adalah dari tinggi badan.

Sang kaka Bagas Kahfa punya postur yang lebih tinggi dari dirinya.

"Cara membedakannya sebenarnya bisa dari tinggi badan, kakak (Bagas) lebih tinggi dari saya. Bentuk badannya juga agak beda," katanya.

Bercita-cita Berkarier di Liga Jepang

Sebelumnya melansir dari BolaSport.com,  Bagus Kahfi, bercita-cita berkarier di luar negeri.

Top scorer Piala AFF U-16 2018 ini bertekad ingin menjajal ketatnya kompetisi di Liga Jepang.

“Saya pengin nanti berkarier di luar (negeri), di Liga Jepang,” kata Bagus Kahfi saat ditemui di Balai Kota Semarang, Senin (13/8/2018).

Pada perhelatan Piala AFF U-16 2018, Bagus meraih status sebagai top skor alias pencetak gol terbanyak turnamen. Dia meraih sepatu emas dengan torehan 12 gol dari tujuh laga.

Ketertarikan Bagus Kahfi untuk main di Liga Jepang didasari oleh hal sederhana. Dia mengaku kerap melihat kompetisi di Liga Jepang yang lebih menantang dibanding liga lain di dunia.

“Lihat-lihat dari YouTube, Liga Jepang ini menantang. Saya ingin ke sana,” ucapnya.

Meski demikian, Bagus tidak akan terburu-buru. Dia ingin menempa kualitas dirinya di tim nasional terlebih dahulu.

Dua pemain andalan Timnas U-16 Indonesia Bagus Kahfi dan Bagas Kaffa di turnamen Piala AFC U-16 2018
Dua pemain andalan Timnas U-16 Indonesia Bagus Kahfi dan Bagas Kaffa di turnamen Piala AFC U-16 2018 (Instagram/@timnasu16_ina)

Pilihan fokus itu juga membuat Bagus belum mempunyai keinginan untuk bermain reguler di klub di tanah air.

“Belum. Kalau untuk sementara belum mau buru-buru. Fokus di timnas dulu,” ujarnya menjawab pertanyaan soal keinginan membela klub lokal.

Pemain jebolan Chelsea Soccer School sebelumnya bersyukur meraih gelar top scorer di Piala AFF U-16.

Dia merasa capaian itu adalah bonus dari kerja kerasnya dalam memberikan kemenangan untuk timnas.

Bagus pun berharap, bisa terus tampil konsisten dan produktif dalam mencetak gol, tidak hanya pada turnamen Piala AFF U-16 2018.

Bagus menginginkan capaiannya itu terus berlanjut hingga Piala Asia U-16 dan turnamen yang diikutinya

Timnas U-16 Indonesia sebelumnya menjadi kampiun setelah menang adu penalti 4-3 atas Thailand, Sabtu (11/8/2018). Adu penalti dilakukan setelah kedua tim bermain imbang selama 2x40 menit.

(*)

Timnas U-18 Indonesia vs Myanmar di Piala AFF U-18, Amiruddin Bagas: Ini Laga Terakhir Kami

Bagus Kahfi Fokus Seleksi Timnas U19 Indonesia, Bidik Gelar Juara Piala AFF 2019

Timnas Indonesia U-18 Dikalahkan Malaysia di Semifinal, Begini Penjelasan Fakhri Husaini

Hasil Akhir Timnas Indonesia U-18 vs Malaysia, Garuda Muda Gagal Lanjutkan Langkah ke Final

Dramatis, Timnas Indonesia U-18 vs Malaysia Sama Kuat di Babak Kedua, Kini Tertinggal 4-3

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved