Stadion Segiri Samarinda Suarakan ‘Stop Rasisme’ saat Laga Borneo FC Melawan Persipura

Stadion Segiri Samarinda Suarakan ‘Stop Rasisme’ saat Laga Borneo FC Melawan Persipura

HO / BORNEO FC
Stop rasisme di Stadion Segiri saat Borneo FC melawan Persipura 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Demonstrasi yang berujung kerusuhan di Manokwari, Papua Barat, Senin (19/8/2019), tak luput dari perhatian klub sepak bola asal Bumi Cenderawasih, Persipura Jayapura dan tim Kalimantan, Borneo FC.
Pada pertandingan lanjutan Liga 1 2019, Senin (19/8/2019), di Stadion Segiri, Samarinda, baik Borneo FC maupun Persipura membawa tulisan untuk menyeru hentikan rasisme.

Pada foto tim sebelum pertandingan, Lerby dkk membawa tulisan ‘say no to racism’. Sementara Tibo dkk mengangkat tulisan ‘stop rasis’. Tak berhenti sampai di sini, foto tersebut juga diunggah oleh akun Instagram Persipura, @persipurapapua1963 pada Senin malam usai laga. Selain itu, akun Instagram Borneo FC juga mengunggah foto menentang rasisme. Dalam akun tersebut, Borneo FC mengunggah foto striker Persipura, Titus Bonai dan bek Borneo Abdul Rahman yang sedang memegang tulisan ‘Say No To Racism'.

Di akun Instagram Persipura, @persipurapapua1963, dibanjiri komentar para suporter yang banyak mengajak bersatu untuk NKRI. Seperti komentar riswan_habibi. ‘Salam dri pulau sumatera kawan. Semoga permainanmu makin indah. Kami merindukan pers??ipura dngn permainan indah sperti dlu. Dan kita semua bersaudara NKRI,’ tulisnya. Akun gue_persija menulis ‘Love football, hate racism!’. Sedangkan akun cendol_dawet1212 menulis ‘Kami semua sama kami semua bersaudara bendera kita sama merah putih ??????.’

Pertandingan pada Senin malam ini juga dihadiri puluhan suporter Persipura yang sebagian besar merupakan mahasiswa asal Papua. Para suporter Persipura ini juga hadir dengan membawa kedamaian.

Marcel Koibur, salah seorang mahasiswa asal Papua yang hadir di Stadion Segiri, mengatakan, pihaknya beserta masyarakat Papua di Samarinda tidak akan melakukan tindakan yang dapat merugikan banyak pihak. Termasuk pada pertandingan Senin malam, mereka hadir hanya untuk mendukung Persipura.

Manager Borneo FC, Dandri Dauri mengucapkan rasa terima kasihnya kepada masyarakat Samarinda dan khususnya Pusamania yang dinilai cukup dewasa pada malam pertandingan kemarin. Pasalnya, usai kerusuhan yang terjadi di Manokwari, pertemuan Borneo FC vs Persipura menjadi sorotan bagi pecinta sepak bola di Indonesia. Namun ia bersyukur semua berakhir damai. "Dan terima kasih saya kepada masyarakat kita yang dewasa, dalam artian memahami permasalahan, karena Samarinda menjadi sorotan utama pasca peristiwa di Manokwari beberapa waktu lalu," serunya.

Dijelaskan lebih lanjut, beberapa pihak sempat meragukan laga tersebut akan digelar. Namun, berkat kerjasama berbagai pihak, akhirnya laga bisa berlangsung dengan lancar dan baik. "Ya kerjasama berbagai pihak, ada Dandim dan Kapolres, sehingga apa yang dikhawatirkan tidak terjadi. Terima kasih masyarakat Samarinda. Dari segi penyelenggaraan berhasil, namun dalam prestasi belum memuaskan," jelasnya.

Terlepas dari masalah rasisme, Dandri juga meminta maaf kepada Pusamania karena timnya belum mampu mengalahkan Persipura, dan pertandingan berakhir imbang 1-1. Ia menerangkan, kemenangan adah target yang harus didapat pada pertandingan ini. "Itulah sepak bola, dimana target kita 3 poin, tapi jangan lupa jadwal laga yang membuat kita kelelahan dengan 4 hari sekali bermain. Tentu cedera pada pemain sangat berpengaruh. Ya mudahan kedepan lebih bagus lagi. Karena kita ada beberapa pertandingan penting, dan kita saat ini sedang mengejar papan atas," ungkapnya, Selasa (20/8/2019).(*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved