Berita Pemprov Kalimantan Utara

Usulan Gubernur Diakomodir dalam Program Satu Harga BBM, 8 Titik APMS Terpencil Beroperasi

Sebelum ada APMS, harga BBM bisa mencapai Rp 20.000 hingga Rp 30.000 per liter. Hal ini tentu akan sangat memberatkan masyarakat.

HUMASPROV KALTARA
Gubernur Kaltara Irianto Lambrie menuangkan BBM ke tangki mobil dari APMS di daerah terpencil Kaltara. Tercatat, delapan APMS di wilayah perbatasan dan pesisir Kaltara yang kini sudah mulai beroperasi, yakni APMS di Krayan Induk, Krayan Selatan, Sei Manggaris dan Mansalong di Kabupaten Nunukan. 

Titik BBM Satu Harga terbanyak berada di Papua sebanyak 28 titik, Kalimantan (28 titik), Sumatera (24 titik), Nusa Tenggara (16 titik), Sulawesi (14 titik), Maluku (11 titik) dan Jawa-Bali (4 titik). Untuk diketahui, sebelum pengoperasian APMS di Desa Mangkupadi pada tahun ini, APMS bagian dari BBM Satu Harga yang berada di Desa Long Ampung, Kecamatan Krayan, Kabupaten Malinau juga telah beroperasi.

APMS tersebut, merupakan APMS dari program BBM Satu Harga ke-7 yang ditargetkan kepada pertamina untuk Kaltara.

Sebelum ada BBM Satu Harga di Long Ampung, warga desa membeli premium dan solar dengan harga Rp 35 ribu per liter.

Bahkan, dua hingga tiga kali lipat sebesar Rp 70 hingga Rp 100 ribu per liternya jika musim penghujan. Sekarang, warga desa setempat dan sekitar Long Ampung sudah dapat meningkmati harga yang sama, yaitu Premium Rp 6.450 perliter dan solar Rp 5.150 per liternya. (humas/advertorial)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved