Mengenang Filippo Inzaghi, Disebut Ferguson Terlahir Offside, Tak Ingin Dihadapi Oliver Kahn
Punya timming yang bagus serta penempatan posisi yang tepat menjadikan Filippo Inzaghi dikenal sebagai salah satu striker yang menakutan
Penulis: Januar Alamijaya | Editor: Rafan Arif Dwinanto
Nama Filippo Inzaghi semakin meroket kala ia membela Atalanta di musim 1996/1996 hingga meraih gelar top skor.
Klub raksasa Italia, Juventus kepincut dengan performanya dan memboyongnya untuk berduet dengan Alesandro Del Piero.
Di Juventus Filippo Inzaghi meraih banyak kesuksesan diantaranya scudetto, supercoppa dan Piala Intertoto.
Namun kesuksesan terbesar diraihnya saat ia berseragam AC Milan.
Di bawah arahan Carlo Ancelotti, Filippo Inzaghi merebut juara Serie A, Champions League, Coppa Italia hingga FIFA club world club.
Di level Timnas Filippo Inzaghi juga meraih kesuksesan mengantar Italia meraih gelar Piala Dunia.
Sayangnya kesuksesan Filippo Inzaghi sebagai pemain tak berlanjut ketika ia menjadi pelatih.
Diangkat sebagai pelatih AC Milan pada Juni 2014 dengan modal pengalaman membesut tim junior AC Milan selama dua tahun.
Ia menggantikan posisi Clarence Seedorf, eks jagoan lain Milan yang dipecat setelah hanya 4 bulan bertugas.
Di balik kemudi, Inzaghi tak secemerlang kariernya sebagai pemain.
Dia hanya meraih 14 kemenangan dalam 40 partai dan finis di peringkat 10 klasemen Serie A, terburuk bagi Milan dalam 17 tahun.

Selepas dari AC Milan, Filippo Inzaghi mencoba peruntunganya di Bologna.
Di klub ini prestasi Filippo Inzaghi juga tak membaik.
Inzaghi yang mulai menangani Bologna sejak awal musim 2018-2019, hanya meraih dua kemenangan dari 21 pertandingan liga.
Ia meninggalkan klub dalam kondisi terjerembap di zona degradasi Serie A.