Ibu Kota Baru

10 Tahun Memimpin, Mantan Gubernur Ini Siapkan Kalimantan Timur Layak Jadi Ibu Kota Baru RI

0 tahun saya bekerja. Saya memang menyiapkan Kalimantan Timur untuk menjadi IKN dimasa mendatang

Editor: Budi Susilo
Tribunkaltim.co/Fachmi Rachman
Kondisi infrastruktur yang berada di Kawasan Bukit Soeharto, Provinsi Kalimantan Timur, Selasa (7/5/2019), yang digadang-gadangkan menjadi calon lokasi Ibu Kota Baru Republik Indonesia. Presiden Joko Widodo telah tetapkan pemindahan ibu kota Indonesia ke Pulau Kalimantan dan daerah Bukit Soeharto Kalimantan Timur jadi kandidat Ibu Kota Baru bagi Indonesia. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Mimpi mantan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak agar provinsi yang dipimpinnya selama dua periode menjadi Ibu Kota Negara atau IKN nampaknya sebentar lagi akan terwujud.

Mimpi itu, sempat diabadikan olehnya ke dalam kapsul waktu tahun 2015 lalu dan baru akan dibuka pada 70 tahun kemudian, yakni tahun 2085.

Bekesempatan mewawancarai Awang, Tribunkaltim.co menanyakan salah satu misi besarnya saat menjadi Gubernur Kaltim.

Ia menyatakan, dalam 10 tahun kepemimpinannya ia memang memperjuangkan pembangunan di Kaltim untuk masa depan.

Salah satunya, diungkapkan olehnya, mempersiapkan Kaltim menjadi IKN.

“10 tahun saya bekerja. Saya memang menyiapkan Kalimantan Timur untuk menjadi IKN dimasa mendatang,” ujarnya saat ditemui di rumah pribadinya, pada Jumat (23/8/2019), di Jalan Berantas, Kecamatan Samarinda Kota.

“Saya perjuangkan pembangunan dua bandara, yakni Bandara APT Pranoto dan Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Balikpapan,” lanjutnya.

Bukan hanya itu, Awang juga menyatakan, ia juga melengkapi dua kota dan satu kabupaten dengan pembangunan pelabuhan.

Pertama, diungkapkan olehnya, peningkatan pembangunan Pelabuhan Semayang Balikpapan, Pelabuhan Peti Kemas Palaran Samarinda dan Pelabuhan Buluminung di Kabupaten Panajam Paser Utara (PPU)

“Belum lagi kita membangun jalan tol Balikpapan-Samarinda yang sedang tahap penyelesaian. Kemudian, akan dilanjut lagi pembangunan jalan tol Samarinda-Bontang.

Yang juga akan dibangun sampai Sangatta hingga menuju KEK Maloy. Kemudian, jembatan Pulau Balang dan bebagai infrastruktur lainnya,” paparnya.

Sebab, dibeberkan Awang, banyak orang yang menentang rencananya untuk membangun seluruh infrastruktur yang disebutkannya tadi.

Namun, dituturkan Awang, melihat saat ini rencana IKN dipindahkan ke Kalimantan maka seluruh infrastruktur tersebut menjadi nilai tambah Kaltim sebagai salah satu kandidat lokasi IKN.

“Kalau pro dan kontra itu sudah biasa. Tapi, sejak awal saya itu berfikir kedepan. Banyak orang berpikir, ngapain Awang itu membangun di sana, membangun di sini. Namun, sekarang kita lihat bagaimana dampaknya bagi Kalimantan Timur. Saya itu berfikir seperti negarawan saja. Asal pembangunan ini mengutamakan rakyat akan saya laksanakn,” tandasnya

Orang banyak tidak tahu, dibeberkan Isran, apa yang dilakukannya dulu merupakan program pemerintah pusat.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved