Ibu Kota Baru
Ibu Kota Indonesia di Kaltim, Begini Respon Sang Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran
Gubernur Kalimantan Tengah, Sugianto Sabran, mengatakan, setuju atas pilihan Presiden Joko Widodo yang sebutkan Ibu Kota Indonesia di Kaltim.
Penulis: Budi Susilo | Editor: Mathias Masan Ola
Nah, Gubernur Kaltim Isran Noor mengatakan, Kalimantan bagian tengah dan timur juga akan merasakan dampak positif pembangunan tersebut.
Sebab, material untuk membangun kompleks pemerintahkan diperlukan dari wilayah terdekat.
Selain itu, Kalimantan Timur juga bersisian dengan wilayah Sulawesi bagian barat yang dipastikan juga akan terkena dampaknya.
"Ini adalah suplai bahan bangunan yang kualitas batunya sangat bagus," kata Isran.
"Wilayah tengah ke timur akan mendapat dampaknya karena jarak wilayah ini berada di posisi tengah-tengah negara," ujar dia.
Tentu kata Gubernur Kaltim Isran Noor memastikan, wilayahnya sangat siap menjadi pusat pemerintahan Indonesia pengganti Jakarta.
"Kami semua siap. Masyarakat siap, pemerintah daerah siap. Tidak ada pilihan lain kecuali harus siap," kata Isran.
Presiden Joko Widodo resmi mengumumkan ibu kota baru berada di Provinsi Kalimantan Timur.
Hal itu disampaikan Jokowi dalam konferensi pers di Istana Negara, Jakarta pada 26 Agustus 2019.
"Lokasi ibu kota baru yang paling ideal adalah di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kertangera, Provinsi Kalimantan Timur," kata Jokowi.
Ada sejumlah alasan Jokowi memilih daerah tersbeut sebagai ibu kota baru.
Pertama, Jokowi beralasan, Kalimantan Timur memiliki risiko bencana yang kecil, baik banjir, tanah longsor, maupun gempa.
Selain itu, lokasi tersebut dinilai strategis. Jika ditarik kordinat, lokasinya berada di tengah-tengah wilayah Indonesia.
• Ibu Kota Indonesia di Kaltim, Telkomsel Akselerasikan Ekosistem Digital di Ibu Kota Baru RI
Alasan ketiga, lokasi itu berada dekat perkotaan yang sudah terlebih dahulu berkembang.