Olah TKP Kilang Minyak Pertamina yang Terbakar Tertunda, Tim Labfor Batal Datang

Tim Laboratorium Forensik (Labfor) dari Surabaya yang direncanakan tiba di Kota Balikpapan pada Selasa, (27/8/2019) kemarin akhirnya tertunda

Penulis: Aris Joni | Editor: Samir Paturusi
Tribunkaltim.co/fachmi rachman
Kebakaran terjadi di proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Pertamina Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur pada Kamis (15/8/2019) pagi. 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Tim Laboratorium Forensik (Labfor) dari Surabaya yang direncanakan tiba di Kota Balikpapan pada Selasa, (27/8/2019) kemarin akhirnya tertunda.

Hal itu diungkapkan Kasat Reskrim Polres Balikpapan, AKP Costa Sabam M Siahaan kepada Tribunkaltim.co, Rabu (28/8/2019).

Dikatakan Costa, tim Labfor dari Surabaya tersebut tidak jadi datang ke kota Balikpapan untuk melakukan pemeriksaan pada lokasi terbakarnya area kilang Pertamina RU V Balikpapan pada Kamis, (15/8/2019) lalu,

karena personet tim Labfor masih adanya kegiatan di tempat lain. Sehingga untuk di Balikpapan harus ditunda dahulu.

"Ditunda karena mereka juga infonya ada kegiatan pemeriksaan juga di tempat lain," ujarnya.

Ia menambahkan, pihaknya juga telah menyurati kembali permohonan untuk kedatangan tim Labfor guna membantu proses penyelidikan dan olah TKP di lokasi kilang yang terbakar tersebut.

Saat ditanya kapan tim Labfor dari Surabaya itu akan datang, dirinya masih belum bisa memastikan dan hanya menunggu konfirmasi dari tim Labfor itu sendiri.

"Belum tau kapan mereka ada waktu kesini, kami masih menunggu kapan mereka bisanya," tuturnya.

Costa menjelaskan, kedatangan tim Labfor dari Surabaya tersebut dalam rangka melakukan olah TKP di kilang pertamina yang terbakar beberapa waktu lalu.

Sebelumnya ucap dia, dari Internal Reskrim Polres Balikpapan telah melakukan olah TKP dan hasil olah TKP tersebut nantinya akan dilakukan lebih lanjut berdasarkan hasil temuan-temuan di lapangan.

"Untuk hasil masih kita menunggu, sembari melihat olah TKP dari Labfor," ungkapnya.

Terpisah, Kapolres Balikpapan, AKBP Wiwin Fitra mengatakan, pemanggilan Labfor bertujuan untuk membantu proses penyelidikan terkait penyebab kebakaran yang terjadi di area kilang minyak pertamina tersebut.

Dia beralasan, memanggil tim Labfor dari Surabaya karena di Kalimantan belum ada tim Labfor. Dan rencananya tim Labfor tersebut akan di datangkan dalam waktu minggu ini.

"Mereka membantu proses penyelidikan kami," ucapnya belum lama ini.

Sebelumnya, Kapolres Balikpapan, AKBP Wiwin Fitra mengatakan hingga saat ini pihaknya sudah memanggil empat orang saksi untuk dimintai keterangan terkait kasus kebakaran di area kilang Pertamina RU V, Kamis (15/8/2019).

Wiwin menyampaikan hal tersebut seusai kegiatan pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia yang di tayangkan di ruang auditorium kantor walikota Balikpapan. Jum'at Sore (16/8)

Kapolres Balikpapan AKBP Wiwin Fitra menyebutkan keempat orang saksi yang diperiksa tersebut berasal dari pekerja proyek Refining Development Master Plan (RDMP) Pertamina dan karyawan PT Pertamina Balikpapan.

"Ya, ada karyawan-karyawan dari Pertamina yang kita periksa. Saat ini kita masih koordinasi dengan pihak Pertamina juga untuk melaksanakan investigasi secara internal," katanya.

Selain berkoordinasi dengan pihak PT Pertamina, pihak kepolisian Polres Balikpapan juga akan melakukan koordinasi dengan Polda Kaltim guna mendalami motif dibalik kasus terbakarnya pipa Pertamina RU V Balikpapan.

"Kami akan koordinasi dengan Polda juga. Yang jelas ada empat pekerja di lokasi Pertamina itu yang kita panggil, mereka karyawan yang bekerja di situ," pungkasnya

Usai melakukan investigasi dengan pihak PT Pertamina serta Polda Kaltim, kepolisian Polres Balikpapan nantinya akan melakukan olah TKP.

Diketahui Pipa Pertamina RU V Balikpapan terbakar mengeluarkan kepulan asap hitam dan tebal disertai dengan percikkan api pada Kamis (15/8/2019) sekira pukul 09.30 Wita.

Seketika itu pula muncul kepanikan sebagian warga Balikpapan,

Pasalnya, setelah pipa Pertamina RU V tersebut dipadamkan, beberapa saat kemudian kembali terbakar lagi. Hingga akhirnya api berhasil dipadamkan sekira pukul 11.30 Wita. 

Wali Kota Kecewa

Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengaku kecewa dengan sikap PT Pertamina RU V Balikpapan terkait kasus kebakaran yang membuat panik warga kota Balikpapan pada Kamis (15/8/2019) pagi.

Kekecewaan Rizal Effendi tersebut lantaran dirinya mengaku tidak diberi tahu secara langsung oleh pihak Pertamina terkait kasus di salah satu pipa di area kilang RU V Balikpapan.

Hal itu disampaikan Rizal Effendi usai menyaksikan pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia yang ditayangkan di ruang auditorium kantor Walikota Balikpapan, Jumat (16/8/2019) sore.

"Pertamina harusnya segera memberitahu juga kepada wali kota kalau ada kebakaran seperti itu. Walikota kan tidak diberitahu secara langsung, saya taunya lewat situ aja," katanya

Rizal Effendi juga menduga kegiatan perawatan kilang RU V tersebut tidak sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ada.

"Pertamina juga harus hati-hati, SOP-nya jalan ndak ini? Kok ada percikan percikan api dari mana ini? Karena kan katanya pipa kena percikan api, katanya juga ada pengelasan ini mana yang betul," ujarnya.

Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi menjelaskan pihaknya meminta kepada Pertamina untuk melaporkan setiap kegiatan perawatan rutin di RU V terlebih dahulu kepada pemerintah Kota Balikpapan, dalam hal ini melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH).

Karena berdasarkan laporan yang ada, Pertamina melakukan perawatan rutin hanya meminta izin atau tembusan ke kelurahan. 

Seharusnya tembusan juga dilaporkan ke Dinas Lingkungan Hidup dan selanjutnya dilanjutkan ke Walikota Balikpapan.

"Pertamina harus hati-hati, karena kan mengerjakan RDMP proyek besar, makanya dia tidak boleh hanya mengirim kepada lurah, harusnya kan ke pemerintahan minimal DLH," katanya.

Rizal mengingatkan Pertamina harus memperbaiki SOP saat melakukan pengerjaan di kilang Pertamina.

Pasalnya telah terjadi dua kali kejadian di kilang Pertamina, di antaranya kebakaran di salah satu pipa area RU V ini dan tumpahan minyak tahun 2018 lalu.

Tumpahan minyak yang tersebar di pesisir pantai Balikpapan itu tidak hanya merusak biota laut, tetapi juga mengakibatkan kerugian material terhadap nelayan di Balikpapan.

Diketahui sebelumnya, Pertamina RU V telah melakukan perawatan rutin kilang RU 5 yang dilaksanakan mulai 26 Juli 2019 hingga 27  Agustur 2019.

Surat tembusan akan dilakukannya perawatan rutin kilang RU V ini hanya diberikan ke kelurahan.

Adapun isi surat pemberitahuan kepada lurah adalah dalam kegiatan perawatan kilang dimaksud dimungkinkan terjadi kebisingan beberapa saat yang ditimbulkan oleh perawatan-perawatan dalam pekerjaan tersebut.

Selain itu, akan terjadi kondisi dimana pembakaran gas flare atau perbaikan gas buangan akan terlihat membesar saat pekerjaan berlangsung. 

Pertamina Pastikan Distribusi BBM Tak Terganggu

 Pertamina memastikan operasional produksi minyak tak terganggu.

Kendati Kamis (15/8/2019) pagi, salah satu pipa minyak mereka terbakar.

Hal itu diungkapkan Manager Region Communication and Relation Pertamina Kalimantan, Heppy Wulansari di kantor besar RU V Pertamina Balikpapan, usai kebakaran berhasil dipadamkan.

"Kegiatan Operasi di kilang tetap berjalan normal. Tak mengganggu distribusi BBM dan LPG, baik di wilayah Kalimantan atau Indonesia bagian timur," ungkapnya.

Ia menegaskan produksi tetap berjalan dan memastikan tak ada gangguan distribusi BBM maupun LPG.

"Dan kami pastikan tak ada gangguan suplai," tuturnya.

Terkait soal penyebab kebakaran, Heppy mengatakan belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut.

Lantaran saat ini masih menunggu proses pendinginan di lokasi kilang yang terbakar.

"Penyebab sendiri belum bisa kami sampaikan, kami harus menunggu hasil investigasi.. investigasi baru bisa dilaksanakan setelah proses pendinginan, yang saat ini sedang dilakukan," selorohnya.

"Bisa memakan waktu beberapa jam. Kita mesti memastikan benar-benar tak ada panas lagi," tambahnya. 

Deret Fakta Kebakaran di Area Kilang

Kebakaran yang terjadi di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, tepatnya di area kilang minyak RU V Pertamina, membuat banyak pihak kaget.

Terutama warga masyarakat yang berada di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.

Seperti halnya, ada yang berada tinggal di Kecamatan Balikpapan Barat pun mengaku kaget dan tidak mengira di area Pertamina juga bisa mengalami hal yang tidak diinginkan, seketat keselamatan kerja Pertamina pun bisa saja kejadian kebakaran.

Satu di antaranya, Suharto, warga Pandan Arum, Kelurahan Karang Jati, Balikpapan Barat.

Ia mengaku tak kuasa saat melihat ada momen kebakaran di area kilang minyak Pertamina, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.

Kejadian pas pagi hari, sekitar dia lihat jam 09.15 Wita. "Tidak ada suara ledakan. Saya lihat langsung asap dan api saja," katanya.

Pengamatan Tribunkaltim.co, di lokasi kejadian kebakaran kilang minyak Pertamina. Ada beberapa hal fakta yang ditemukan di lapangan. 

1. Bukan Datang Dari Cerobong Asap

Sebelum ada peristiwa kebakaran di kilang minyak, tersiar kabar ada surat edaran yang memberi imbauan kepada warga untuk tidak panik jika ada kepulan asal di area sekitar kilang minyak karena masih dalam proses pembersihan perawatan.

Namun dari hasil jepretan foto drone Tribunkaltim.co terungkap, sumber asap bukan dari cerobong asap yang notabene biasa dilakukan pembersihan. Sumber kepulan asap terlihat dari titik pipa yang berada menempel dengan daratan bumi.

Kebakaran terjadi di proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Pertamina Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur pada Kamis (15/8/2019) pagi.
Kebakaran terjadi di proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Pertamina Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur pada Kamis (15/8/2019) pagi. (Tribunkaltim.co/fachmi rachman)

2. Kejadiannya Tidak Sekali, Menyala Redup, Hidup Mati Lagi

Kali ini kebakaran yang terjadi di kilang minyak pada Kamis (15/8/2019) pagi ini membuat kaget, apalagi peristiwa kepulan asap hitam yang membumbung tinggi ini tidak hanya sekali terjadi. Sekitar 40 menit api membumbung tinggi lalu redup.

Tetapi lama, kemudian datang lagi tentu hal ini membuat kebingung beberapa orang, bahkan membuat kehawatiran masyarakat awam yang tidak mengeri akan dunia minyak dan gas.

Sempat kebulan asap reda, tak lagi terlihat, tetapi tidak lama muncul lagi. Jelas ini pun membuat beberapa orang takut.

"Ada yang keluar bawa motor sama anak-anaknya tadi. Yang jelas tadi pada bawa badan sama barang-barang penting," ungkap Sukisno, yang tinggal dekat dengan kawasan kilang minyak Pertamina ini.

3. Pertamina Dianggap Kecolongan

Petaka kebakaran yang melanda kawasan kilang minyak Pertamina, jelas saja dianggap sebagai penilaian yang kurang dari Pertamina.

Hal ini disampaikan oleh DPRD Kota Balikpapan. Melalui Wakil Ketua DPRD Balikpapan, Sabaruddin Panrecalle kepada Tribunkaltim.co sampaikan, jelas adanya kebakaran menandakan sistem pengamanan Pertamina bobol, benar-benar lemah.

Karena itu, tegas dia, Pertamina sekarang ini harus cekatan sigap tanggap tangani kebakaran supaya tidak merembet membesar hingga sampai ke permukiman warga masyarakat.

"Konsentrasi dan fokus untuk segera dipadamkan. Supaya tak melebar kemana-mana. Instansi terkait bahu membahu memadamkan api tersebut," tegas politisi Partai Gerindra ini.

Salah satu pipa di dalam area kilang RU V Balikpapan, terbakar. Percikan Api diduga muncul sekitar pukul 09.30 Wita saat dilakukan proses perbaikan pipa. Dan kejadian kebakaran lagi di pukul 11.49 Wita pada Kamis (15/8/2019).
Salah satu pipa di dalam area kilang RU V Balikpapan, terbakar. Percikan Api diduga muncul sekitar pukul 09.30 Wita saat dilakukan proses perbaikan pipa. Dan kejadian kebakaran lagi di pukul 11.49 Wita pada Kamis (15/8/2019). (Tribunkaltim.co/Djohan Nur)

Menurutnya, kebakaran yang ada di pipa kilang minyak RU V Pertamina semestinya tak perlu terjadi, apalagi selama ini Pertamina dianggap Badan Usaha Milik Negara yang bonafit, terstruktur jelas, dan punya gambaran konsep yang rinci dan terprogram baik.

"HSSE (Health Safety Security Environment) mereka (Pertamina) lebih canggih dan bagus, tapi kenapa bisa kecolongan. Paling tidak meminimalisir kejadian itu tak terjadi. Harus melakukan investigasi. Apakah terjadi human eror atau gimana," ucapnya," tutur Sabaruddin.

4. Titik kebakaran Berada di Pipa Pertamina

Awalnya banyak yang penasaran titik lokasi kebakaran di Pertamina apakah keluar dari cerobong asap atau memang datamg dari pipa kilang minyak.

Upaya menjelaskan hal itu, Tribunkaltim.co berusaha untuk konfirmasi kepada pihak terkait dalam hal ini Pertamina.

Dijelaskan, kebakaran kilang minyak Pertamina ini berada di titip pipa RU V Pertamina Balikpapan.

Dan sebab musabab sampai sejauh ini masih dalam penelusuran yang akan diteliti lebih lanjut.

PEMADAMAN - Petugas Pertamina memadamkan api yang membakar pipa di area proyek RDMP Pertamina Balikpapan, Kamis (165/8/2019. Hingga berita ininditurunksn petugas masih berusaha menguasai api ywng membakar pipa
PEMADAMAN - Petugas Pertamina memadamkan api yang membakar pipa di area proyek RDMP Pertamina Balikpapan, Kamis (165/8/2019. Hingga berita ininditurunksn petugas masih berusaha menguasai api ywng membakar pipa (TribunKaltim.CO/Fachmi Rachman)

Melalui Manager Region Communication Relation and CSR Kalimantan PT Pertamina, Heppy Wulansari, menuturkan, kebakaran terjadi di pipa area RU V Pertamina Balikpapan.

"Tentu saja dalam hal ini kami langsung sigap melakukan pemadaman. Ini kebakaran yang bukan kami harapkan," tuturnya.

Hingga saat ini pemadaman api terus dilakukan oleh Pertamina RU V mengginakan media foam dan air dengan mengerahkan 4 unit Damkar dan 1 unit trailer foam

Untuk saat ini lokasi di kebakaran sudah dilokalisir dan jalur api utama berhasil dipadamkan.

Hingga saat ini masih belum diperlukan evakuasi dan pemadaman bisa ditanggulangi oleh Pertamina.

"Adapun penyebab kebakaran masih menunggu hasil investigasi oleh tim internal Pertamina. Namun, untuk penyebab pastinya kebakaran masih menunggu investigasi," ungkapnya.

Mengenai kilang minyak RU V Pertamina tersebut, rupanya memang sedang penggarapan pembangunan, RDMP.

Mengutip dari Instagram rekind official, yang berjudul Stone Work Column Tank RDMP RU-V Balikpapan yang diposting pada awal Juli 2019 ini.

Terungkap, pengerjaan Proyek RDMP RU-V Balikpapan terus dikebut.

Rekind yang tergabung dalam joint operation (JO) dengan tiga perusahaan besar, belum lama ini fokus dalam kegiatan pengerjaanStone Work Column Tank.

Kegiatan ini merupakan salah satu teknik perbaikan untuk meningkatkan Daya dukung tanah yang lunak.

Prosesnya dengan membuat lubang pada tanah yang ingin ditingkatkan daya dukungnya.

Selanjutnya didalam lubang tersebut dimasukkan material granular (coarse agregat) dengan berbagai ukuran.

Rasio perbedaan ukuran tersebut ditentukan berdasarkan kriteria design yang diinginkan.

RDMP RU-V Balikpapan sendiri merupakan bagian dari proyek strategis Pertamina untuk mewujudkan kemandirian dan ketahanan energi nasional.

RDMP RU-V Balikpapan diharapkan mampu mengurangi beban impor solar hingga 17 persen.

Selain itu, proyek ini juga dikondisikan untuk menghasilkan produk baru propilen sebesar 230 ribu ton per tahun.

Melalui pengalaman serta kemampuan inovasi yang dimiliki Rekind, besar kemungkinan proyek ini dapat direalisasikan dengan baik, tepat waktu, tepat budget, dan tepat kualitas, serta zero accident sehingga dapat segera mendukung Ketahanan dan Kemandirian Energi Nasional.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved