Massimo Ambrosini, Perannya tak Terlihat Namun tak Tergantikan di AC Milan
Pria tersebut bernama lengkap Massimo Ambrosini, pemain yang begitu setia membela AC Mjlan, tapi seperti dicampakkan di akhir-akhir karirnya
Penulis: Januar Alamijaya | Editor: Doan Pardede
TRIBUNKALTIM.CO - Jika nomor punggung 23 di Chicago Bulls identik dengan Michelle Jordan.
Di AC Milan pemilik nomor punggung tersebut adalah seorang pria berambut blonde yang kerapkali mengenakan ban kapten di lengan kanannya.
Pria tersebut bernama lengkap Massimo Ambrosini, pemain yang begitu setia membela AC Milan, tapi seperti dicampakkan di akhir-akhir kariernya.
Massimo Ambrosini datang ke AC Milan saat tim dari kota mode itu masih dijejali oleh gelandang-gelandang berpengalaman.
Sebagai pemain muda yang didatangkan dari klub Serie B Cesena, Massimo Ambrosini harus bersaing dengan sejumlah nama besar sisa-sisa kejayaan The Dream Team AC Milan.
Ada nama Demetrio Albertini atau Roberto Donadoni yang juga menjadi langganan Timnas Italia ketika itu.
Akan tetapi hal tersebut tak mebuat pemuda berusia 18 tahun itu bergeming untuk bersaing mendapat tempat utama.
Sempat dipinjamkan selama setahun ke Vicenza, Massimo Ambrosini kemudian kembali ke AC Milan.

Kisah tentang Massimo Ambrosini merupakan cerita yang unik sekaligus menarik.
Saat AC Milan membangun kekuatannya kembali di awal tahun 2000an, Massimo Ambrosini sebenarnya lebih sering menghangatkan bangku cadangan.
Carlo Ancelotti pelatih AC Milan ketika itu mempercayakan lini tengah kepada tridente, Andrea Pirlo, Genaro Gatusso serta Clerence Seedorf.
Namun meski acapkali turun dari bangku cadangan, hal itu tak menghalangi dirinya masuk Timnas Italia.
Beberapa pelatih Timnas Italia kerapkali berganti, namun Massimo Ambrosini tetap jadi pilihan.
Walau perannya tak selalu terlihat, namun Massimo Ambrosini menjadi sosok yang tak tergantikan di AC Milan.
Tak punya umpan sebaik Andrea Pirlo ataupun tak setangguh Genaro Gatusso, tapi Massimo Ambrosini kerapkali hadir di saat-saat genting.
Dirinya juga acapkali menjadi pencetak gol di tengah-tengah kebuntuan striker AC Milan.
Misalnya saja saat AC Milan bertanding melawan PSV Eindhoven di Semifinal Liga Champions tahun 2005.
Ketika itu AC Milan tertinggal 2-0 dan timnya terancam gagal lolos ke Final .
Di saat-saat seperti itu Massimo Ambrosini hadir sebagai peenyalamat dan golnya di injury time melalui sundulan kepala membawa AC Milan melangkah ke final.
Meski berstatus sebagai pemain cadangan, namun Massimo Ambrosini juga dikenal sebagai kapten kedua AC Milan.
Dirinya ditunjuk sebagai pemimpin rekan-rekanya di lapangan ketika Paolo Maldini absen.
Karena itu meski jarang diturunkan sebagai starter, Massimo Ambrosisni sangat dihormati rekan-rekannya.
Selama 18 tahun membela AC Milan ia mengantarkan klub merah hitam itu meraih berbagai titel.
Masing-masing 4 scudetto Liga Italia, 2 Piala Champions serta 1 Piala Super Eropa.
Massimo Ambrosini juga tercatat 489 kali membela AC Milan dan mencetak 36 gol.
Sayangnya kebersamaan dirinya dengan klub harus berakhir pada tahun 2013.
AC Milan memilih tak memperpanjang kontrak Massimo Ambrosini yang kala itu sudah berusia 36 tahun.
Dia akhirnya memilih Fiorentina sebagai pelabuhan berikutnya yang menjadi klub terakhinya sebelum memilih gantung sepatu .
Kecewa dengan AC Milan
Melansir dari Juara.net, Massimo Ambrosini pindah ke Fiorentina secara gratis.
Kontraknya bersama AC Milam tidak diperpanjang setelah 17 tahun mengabdi. Dia pun bebas transfer dan La Viola bersedia menampungnya.
"Saya sangat bersemangat karena ini adalah kesempatan besar. Saya ingin berterima kasih kepada Fiorentina untuk kesediaannya menampung saya," tutur Ambrosini ketika itu.
Di balik kegembiraan Ambrosini menjadi pemain anyar Fiorentina, pemain berusia 36 tahun tersebut masih menyimpan kekecewaan kepada AC Milan.
"Milan? Mereka hanya masa lalu karena sekarang saya pemain Fiorentina. Memang harus saya akui, saya mengharapkan tawaran memperpanjang kontrak atau setidaknya Direktur Milan, Adriano Galliani, berbicara dengan saya," ujar Ambrosini.
"Setelah musim berakhir saya berbicara dengan direktur sekali dan tidak ada kesempatan untuk memperjelas situasi. Saya bahkan tak perlu menghubungi mereka," ungkap Ambrosini dikutip dari Football Italia.
(*)
• Deretan Pemain Asal Eropa Timur yang Bawa AC Milan Meraih Kesuksean
• Alessandro Nesta, Ikon Lazio yang Bergelimang Gelar Bersama AC Milan
• Update Transfer Angel Correa, Peluang AC Milan Kian Terbuka, Manfaatkan Situasi Ini
• Hasil Liga Italia Pekan Pertama, AC Milan Tersungkur di Kandang Lawan, Juventus Melaju Mulus
• Presiden AC Milan Beri Sindiran ke Juventus Kami Tim yang Mendunia