Cerita KKN di Desa Penari Viral, Youtuber 'Kisah Tanah Jawa' Tunjukkan Lokasi dan Gambarkan Sosoknya
Kisah horor tentang KKN di Desa Penari sedang heboh di dunia maya. Banyak spekulasi yang muncul terkait kebenaran cerita maupun lokasi
TRIBUNKALTIM.CO - Kisah horor tentang KKN di Desa Penari sedang heboh di dunia maya.
Banyak spekulasi yang muncul terkait kebenaran cerita maupun lokasi KKN di Desa Penari tersebut.
Hal tersebut membuat satu tim Youtuber menyebutkan ciri-ciri lokasi dan menunjukkan gambar sosok mistis yang terlibat dalam cerita.
//
Gambar sosok mistis itu ditunjukkan dalam acara Tonight Show, Net TV, Kamis(29/8/2019).
Tema program yang diusung saat itu adalah Kamis Misteri.
Dalam acara tersebut, hadir dua bintang tamu, yaitu Frislly Herlind dan tim Youtuber Kisah Tanah Jawa.
Frislly Herlind adalah seorang perempuan yang dikenal di Indonesia sebagai pemilik kemampuan indigo sekaligus pemilik akun Youtube Frislly Herlind.
Sementara itu, Youtuber Kisah Tanah Jawa merupakan akun Youtube yang membahas dan melakukan penelusuran tentang tempat-tempat mistis di Pulau Jawa.
Tim Kisah Tanah Jawa terdiri dari Hao Hari atau Om Hao, mediator dua dimensi, Genta, Mada, dan beberapa orang lainnya.
Dalam acara tersebut, Youtuber Kisah Tanah Jawa diwakili oleh Om Hao.
Berdasarkan video yang diunggah akun Youtube Tonight Show Net, pemandu acara, Vincent dan Desta, memulai pembahasan mengenai kisah KKN di Desa Penari yang sedang viral.
Ketika Desta dan Vincent menanyakan apakah kedua bintang tamu mengikuti kisah KKN Desa Penari, Om Hao mengiyakan.
Sementara itu, Frislly mengaku tidak mengikuti kisah KKN tersebut.
Lantas, Vincent menanyakan bagaimana inti cerita dari KKN Desa Penari.
"KKN kan kegiatan perkuliahan terakhir, Mas. Pengabdian masyarakat," kata Om Hao.
Om Hao juga menerangkan ciri-ciri lokasi yang diduga menjadi latar cerita terjadi.
"Kalau lokasinya ini, di Jawa Timur, bagian timur sekali, jadi timur tanah Jawa. Dan tidak jauh dari sebuah gunung yang menjadi destinasi kalau mau melihat Blue Fire," tutur Om Hao.
Desta pun menanyakan apakah lokasi tersebut adalah Ijen.
"Daerah sekitaran situ lah," jawab Om Hao.
"Di situ kan banyak hutan-hutan, Mas. Ada macam-macam hutan. Dan sebenarnya ceritanya ini ada di banyak lereng gunung dan hutan," lanjut Om Hao.
Om Hao kemudian menceritakan inti kisah KKN di Desa Penari secara singkat.
Ketika ditanyai Desta apakah dirinya dan tim akan mengunjungi lokasi terduga KKN Desa Penari, Om Hao mengatakan akan mengusahakan datang ke tempat tersebut.
Beberapa saat kemudian, dihadirkan pula dua anggota tim Kisah Tanah Jawa lainnya, Genta dan satu orang lainnya yang menjadi penggambar sosok.
Pada kesempatan tersebut, Genta menjelaskan buku keluaran Kisah Tanah Jawa, yang berjudul sama, membahas tentang kumpulan cerita atas sosok-sosok lelembut di Tanah Jawa.
Kemudian, penggambar sosok mistis dari tim Kisah Tanah Jawa mengeluarkan buku gambar yang sekilas menunjukkan sebuah gambar.
"Ini gambar apa ini," tanya Desta melihat buku gambar yang dipegang penggambar.
"Ini sosok yang tadi saya ceritakan, Mas," timpal Om Hao.
"Jadi sosok siluman ularnya Mas, yang ada di cerita yang tadi kita sebutkan (cerita KKN)," lanjut Om Hao.
Setelah diperlihatkan ke kamera, tampak gambar sosok perempuan yang mengenakan pakaian penari dengan sebuah selendang tersulur di bahunya.
Sosok tersebut juga tampak mengenakan sebuah mahkota.
Sosok yang digambarkan tim Kisah Tanah Jawa disinyalir merupakan perwujudan Badarawuhi, "tokoh" mistis utama dalam cerita KKN Desa Penari.
"Jadi waktu di jalan, Mas De sama saya sudah mendapatkan gambaran sosoknya seperti apa. Lantas, minta ingin dilukis," kata Om Hao.
Desta pun meminta sang penggambar untuk menunjukkan lagi gambar sosok mistis tersebut.
"Namanya Badarawuhi," ucap Genta.
Cerita Lengkap KKN di Desa Penari
Kisah horor yang dibagikan pengguna akun Twitter SimpleMan menjadi perbincangan publik.
Meski akun SimpleMan kerap menuliskan kisah horor yang dia miliki, tapi satu cerita horor kali ini menyeret perhatian khayalak publik lebih besar.
Kisah "KKN di Desa Penari" menarik perhatian publik setelah cerita tersebut berakhir kematian dua mahasiswa yang terlibat.
Bukan hanya itu, cuitan yang ditulis selama 11 hari itu juga menunjukkan teka-teki daerah yang ada di Pulau Jawa.
Akun tersebut menjelaskan kejadian yang dituliskannya berdasarkan kisah nyata mahasiswa KKN di sebuah desa terpencil yang disebutnya Desa Penari.
Penulis menyebutkan meski berdasarkan kisah nyata, tapi ia tak mau menyebut lokasi dimana kejadian tersebut.
Begitu juga nama-nama mahasiswa KKN yang disamarkannya.
Diceritakan ada 6 mahasiswa yang berasal dari sebuah perguruan tinggi di Kota S melakukan KKN di sebuah daerah terpencil yang berada di kawasan timur Provinsi Jawa Timur di akhir tahun 2009.
Dialog dalam cerita tersebut yakni Bahasa Jawa selain itu penulis juga menyertakan terjemahannya dalam Bahasa Indonesia.
Enam mahasiswa angkatan 2005/2006 tersebut yakni Widya, Nur, Ayu, Bima, Wahyu, dan Anton.
Kota S diyakini oleh netizen yakni adalah Surabaya.
Simpang siur akan informasi lokasi yang beredar di linimasa, akun SimpleMan kemudian memberikan konfirmasi terkait cerita KKN di Desa Penari pada 26 Agustus 2019 lalu.
Singkatnya, akun SimpleMan menjelaskan jika cerita tersebut adalah cerita dari teman ibunya.
Setelah dibahas, SimpleMan membungkus cerita tersebut menjadi narasi yang panjang dan nyaman untuk dibaca.
SimpleMan juga menegaskan jika dirinya merasa bersalah telah membahas atau membuat teka-teki lokasi Desa Penari tersebut.
Akun SimpleMan berharap jika rahasia dan teka-teki dalam cerita biarlah menjadi rahasia.
Bahkan foto yang sempat dia unggah bukan berarti foto lokasi sebenarnya.
Cerita KKN di Desa Penari dibagi menjadi dua cerita, versi Widya dan versi Nur.
Konfirmasi Penulis
Berikut bunyi konfirmasi lengkap dari penulis kisah KKN di Desa Penari, SimpleMan:
Sepertinya. Akhir-akhir ini ada yg viral ya?
Ya sudahlah, sebenarnya saya tidak mau menulis ini, tapi sepertinya harus ya, biar apa yg sebelumnya saya bagi ini tidak disalahgunakan oleh orang tidak bertanggung jawab.
sekaligus unek-unek saya saja, selama mengamati apa yg viral itu, bila memang ada hubungannya dengan tulisan saya.
Sebelumnya saya meminta maaf pada semua yg membaca tulisan ini, bila mungkin ada yg tersinggung atau tidak suka, yg saya bicarakan adalah cerita KKN di desa penari, yg rupannya, banyak menarik perhatian banyak sekali orang.
Pertama,
saya menulis ini berdasarkan pengalaman orang, melabelinnya dengan tulisan “Kisah nyata” yg sekarang menjadi perdebadan banyak orang. Oke, saya jelaskan satu-satu ya.
cerita ini adalah cerita teman ibu saya, yg kebetulan saya curi dengar saat sdg bicara sama ibu, kemudian, saya tertarik dan lanjut ke obrolan, apakah beliau bersedia menceritakannya kepada saya, tanpa menjelaskan apa boleh cerita ini saya tulis terlebih dulu.
meski awalnya beliau keberatan, setelah saya bujuk akhirnya beliau mau.
setelah itu beliau mulai cerita.
lalu saya utarakan, apakah ini boleh atau tidak saya publikasikan dalam bentuk narasi cerita tanpa mengurangi pengalaman beliau, semacam menceritakan ulang semua kejadian.
syukurlah, beliau mau, jadi bila ada yg mengatakan ini fiktif atau fiksi, saya gak akan marah, karena dalam penceritaan ulang ini, saya merubah banyak elemen, seperti, dalam pelaksanaan KKN ini seharusnya ada 14 orang, dimana 6 diantaranya adalah perempuan dan sisanya adalah laki
lalu, prosedur pelaksanaan KKN, kenapa seakan kok ngaco, well, saya sempat mempertanyakan ini, jawaban beliau, simple, KKN ini adalah KKN profesi. sampai disini, saya tidak tanya-tanya lagi.
Kedua, saat cerita ini pertama kali saya posting, saya menulis banyak sekali informasi tempat pelaksanaan, meski hal itu sudah saya sensor sedemikian rupa dan tentu saja ada beberapa bagian yg sengaja saya buat salah, meskipun saya tahu, akan banyak sekali orang yg penasaran.
orang2 mulai menjadi detektif dadakan, oke, ini kesalahan saya yg mungkin sangat fatal, dimana saya salah menanggapi narasumber, bahwa kesemuanya bila perlu, disamarkan saja, atau tidak usah ditulis untuk menghindari hal-hal yg tidak diinginkan.
malah, awalnya narasumber berpesan, cerita ini tidak usah dipublikasikan saja, dan untuk pembelajaran pribadi, semacam pengingat bahwa dimanapun saya berada, tolong, junjung tinggi tata krama, tapi, saya ngeyel, saya berpikir, pesan beliau ini kenapa tidak disampaikan ke khalayak
karena toh ada pelajaran yg bisa diambil dari cerita ini. itu, yg membuat saya tetap nekat meminta ijin agar cerita ini tetap diterbitkan tanpa keinginan cerita ini akan menjadi viral. serius, saya gak mikir ini sebelumnya.
disini, saya banyak sekali membaca komentar yg merujuk pada lokasi, mohon maaf, saya sudah susah mencoba membuat semuanya samar, kemudian tetap saja dipublikasikan rujukan tempatnya, ya sudah, saya yg salah juga, saya lupa, bila semua sudah dilemparkan ke ranah publik-
maka sudah bukan menjadi hak milik saya lagi, sudah banyak ratusan atau ribuan kepala yg akan mencoba memecahkan rujukan tempat ini, dari sekian komentar, ada yg ngawur, ada yg asal ngomong, ada yg mendekati dan bahkan, ada yg benar-benar tepat lokasinya.
tetapi, saya tidak akan mengatakan ini lebih jauh atau membongkar tempatnya. jadi buat yg mungkin merasa sudah tahu, sudah, diam saja ya, kita bisa saling menghormati kan seperti saya menghormati warga desa disana yg saya yakin, semuanya orang baik.
foto ini adalah foto rowo bayu yang sebenarnya bukan tempat yg saya ceritakan. bukan.
foto ini saya ambil dari google atas saran narasumber yg ingin menggambarkan Petilasan yg beliau ceritakan yg menyerupai rowo bayu ini, karena narsum pernah juga ketempat ini.
Terakhir, saya sudah baca banyak sekali beragam komentar dan argument tentang cerita ini di luar platform twitter, aduh, saya tidak menyangka sebelumnya bila ini malah jadi ajang buat berantem demi argument masing-masing, saya jadi merasa tidak enak.
cerita yang awalnya saya tulis agar bisa mendapat kandungan pelajaran didalamnya malah jadi ajang debad dan baku hantam di komentar.
saya buat akun ini awalnya untuk menceritakan pengalaman-pengalaman saya yang bersinggungan dengan hal-hal yg diluar nalar saat masih kecil, kemudian, lanjut, dengan menceritakan pengalaman teman-teman dekat sampai orang yg saya kenal. semua itu, murni hanya untuk berbagi.
namun, bila disalah artikan seperti ini, saya jadi ikut merasa sedih. mungkin saya yg kurang bisa menyampaikan poin kandungan ceritanya, jadi tolong dimaafkan ya.
jadi akan saya tegaskan lagi, untuk siapapun yg membaca ini, semua yg saya tulis disini, yg bukan berasal dari pengalaman saya, adalah penceritaan ulang agar pembaca bisa menikmati dan tahu apa yg beliau alami, dari, apa yg saya dengar saat narsum bercerita.
kemudian bila ini dikatakan fiktif atau semacamnya, saya lebih suka seperti itu dan mungkin lebih baik seperti itu saja, biar saya bisa lebih bebas dalam menulis wes, gitu saja. Hehe.
Untuk yg membagi-bagikan cerita ini diluar platform twitter, saya tidak marah, sebaliknya, saya justru seneng, berterimakasih malah, karena pesan yg saya coba sampaikan lewat cerita ini bisa sampai, dibaca dan dilihat lebih banyak orang.
toh alasan pertama saya angkat cerita ini karena ada hikmah yg bisa menjadi pelajaran bagi semua orang. Ya kan,
Urusan percaya dan tidak percaya, semua kembali kepada yg membaca, karena saya gak bisa memakasakan kehendak semua orang kan.
Untuk yg menyebarkan foto ngawur diluar sana, tolonglah, jangan!! toh foto yg kalian sebar tidak ada hubungannya sama cerita ini, saya benar-benar merasa tidak enak, dimana kalau saya ketemu beliau jadi tidak nyaman. Mohon kebijaksanaannya ya kawan-kawan semua.
Segitu saja sih unek-unek saya hari ini, dan saya akan tetap menulis cerita dari pengalaman orang yg mau berbagi cerita dengan gaya penceritaan ulang yg saya buat, urusan mau diterima atau tidak, saya kembalikan saja kepada pembaca. gitu saja ya.
toh. Yg baca juga pastinya bisa menilai, bahwa keseluruhan cerita saya ada yg mungkin ditambahi atau dikurangi, untuk satu tujuan, HIBURAN. Ya, sebatas hiburan saja, jadi kalau ada yg berdebad karena hiburan ya, saya, no comment.
Sudah ya debadnya, yok lanjot kerja saja,
Seperti prinsip pertama saat buat akun ini, tertulis jelas di bio saya, “Life is simple, stop making it complicated”
Nanti, ayuk lah lanjut ceritanya, sudah terlalu lama saya menyibukkan diri kayanya. hehe.
(*)
• Benarkah Rowo Bayu di Banyuwangi yang jadi Lokasi Cerita KKN di Desa Penari? Ini Kata Sang Penulis
• Kisah KKN di Desa Penari Viral, Narasumber dan Tokoh Cerita Merasa Sudah Terganggu
• Cerita Lengkap Kisah KKN di Desa Penari yang Viral serta Dugaan Dimana Lokasi Kejadian
• 2 Mahasiswa Disebut Tewas hingga Dugaan Lokasi, Beberapa Hal tentang Kisah Horor KKN di Desa Penari
• Video Viral Ospek Mahasiswa, Disuruh Minum Minuman yang Menjijikkan, Hingga Jalan Jongkok