Viral di Medsos

Viral, Video Perkelahian Dua Peremnpuan ABG, 'Gak Boleh Main Keroyok Bah!'

Video perkelahian dua ABG perempuan ini sempat menghebohkan masyarakat Kutai Barat, lantaran terjadi di tempat umum, pinggir jalan

Editor: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto
Tangkapan layar video
Perkelahian dua ABG perempuan di tempat umum 

TRIBUNKALTIM.CO - Baru-baru ini perkelahian yang melibatkan ABG perempuan menjadi viral di medsos, WhatsApp setelah video tersebar.

Video perkelahian dua ABG perempuan ini sempat menghebohkan masyarakat Kalimantan Timur, khususnya Kabupaten Kutai Barat, lantaran terjadi di tempat umum, pinggir jalan.

//

Dalam video berdurasi 30 detik itu, tampak perempuan berperawakan ABG, terlibat adu pukul di pinggir jalan.

Tidak diketahui kapan persisnya perkelahian dua ABG perempuan ini terjadi.

Kejadian itu bermula saat perempuan yang mengenakan baju biru dongker, menampar ABG berbaju merah yang tengah duduk di atas motor.

Plak.. suara tamparan keras terdengar ke arah ABG berbaju merah dengan rambut terurari, yang tengah duduk di atas motor.

Kemudian perempuan berbaju biru menarik rambut ABG baju merah hingga turun dari atas motor.

"Gak boleh main keroyok bah," kata seorang perempuan yang tengah merekam.

Keduanya tak berhenti adu pukul dan jambak-jambakan di pinggir jalan, tanpa ada reaksi dari orang-rang yang melintas.

Perkelahian dua ABG perempuan di tempat umum
Perkelahian dua ABG perempuan di tempat umum (Tangkapan layar video)

Dalam video tersebut, tampak tiga ABG perempuan lainnya yang hanya menonton Perkelahian.

Bahkan satu ABG malah asyik memainkan handphone di atas motor.

"Sudah wi, sudah wi," kata perempuan yang merekam tanpa disertai tindakan melerai.

Hingga berita ini ditulis, belum jelas penyebab Perkelahian dua remaja ABG perempuan itu.

Namun diduga perkelahian ini dilakukan di seputaran kompleks perkantoran Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur

Plat nomor kendaraan dan pelataran taman tempat kejadian, menguatkan kejadian tersebut di Kabupaten Kutai Barat.

Anak SMK Keroyok Siswi SMP gara-gara Berebut Pacar

Rebutan pacar menjadi latar belakang perkelahian dua siswa di Tondano, Minahasa, yang videonya viral pada Sabtu (19/1/2019).

Perkelahian terjadi di Jalan Pusgiat, Kelurahan Renegetan, Tondano.

Dalam video berdurasi 30 detik tersebut tampak dua gadis remaja berkelahi.

Seorang gadis mengenakan seragam SMP, sedangkan gadis lainnya mengenakan kaus dan celana pendek.

Mereka saling pukul di sebuah jalan dekat areal perkebunan jagung.

Tampak pula dua siswa perempuan mengenakan seragam SMP hanya menyaksikan peristiwa tersebut dan gadis lainnya merekam kejadian itu.

Mereka tak melerai perkelahian, malah terdengar menyoraki, menghujat, bahkan memaki.

Sang siswi yang berseragam SMP tampak terus dipukuli di bagian kepala dan ditarik rambutnya oleh lawannya.

Sesekali, dia hanya membalas pukulan namun tak mengena.

Tak lama kemudian seorang wanita dewasa datang melerai perkelahian tersebut.

Belakangan diketahui siswi SMP tersebut bernama EW, siswi Kelas 3 SMP.

Dia merasa terintimidasi.

Menurut pengakuan sang kakak Yehezkiel, yang membagikan video tersebut di media sosial, adiknya menjadi trauma atas kejadian tersebut.

Yehezkiel mengaku telah melaporkan tindakan kekerasan atas adiknya itu ke Polres Minahasa.

"Kami sudah lapor ke Polres Minahasa untuk ditindaklanjuti," katanya kepada tribunmanado.co.id, Minggu (20/1/2019)

Atas kejadian tindak kekerasan tersebut Yehezkiel mengatakan bahwa adiknya dalam kondisi trauma.

"Sampai sekarang kondisi mentalnya masih trauma," katanya.

Menurut laporan kepolisian Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Minahasa, diketahui ada lima remaja yang terlibat dalam penganiayaan terhadap EW.

Kelimanya siswi satu SMK Negeri di Tondano.

Viral Video Siswi SMP Berkelahi di Sulut: Siswi Berseragam Dipukuli, Dijambak hingga Dorong ke Semak (Screenshot Faacebook Yehezkiel Wauran)
Viral Video Siswi SMP Berkelahi di Sulut: Siswi Berseragam Dipukuli, Dijambak hingga Dorong ke Semak (Screenshot Faacebook Yehezkiel Wauran) (Tribun Manado)

Korban dianaiya saat bertemu di Kelurahan Rerewokan Atas, dekat gereja GPdI.

Saat mendatangi Unit PPA Polres Minahasa, Tribun Manado bertemu dengan seorang siswi SMK yang disebut satu di antara penganiaya.

Dia bernama MU, siswi yang terekam menganiaya EW.

Saat itu MU berada di ruang tunggu bersama teman-temannya yang juga berada dalam video tersebut.

MU mengaku dirinya tidak memulai pertikaian melainkan korban yang menantangnya untuk menyelesaikan permasalahan cinta segitiga tersebut.

"Awalnya dia (korban) yang merebut pacar saya, setelah beradu debat dengannya lewat Messenger FB, dia yang menantang saya untuk mendatangi saya di sekolah dan kami pun berencana untuk balik mendatanginya untuk berunding, ternyata bertemu di jalan," ungkap MU.

MU menambahkan, dalam perkelahian itu dia tidak sendiri; dia bersama empat temannya yang mendatangi korban hingga berujung perkelahian.

Satu dari keempat orang tersebut merekam kejadian tersebut menggunakan smartphone.

"Waktu berkelahi itu saya hanya menjambak rambutnya dan mendorong hingga jatuh ke tanah tapi sebelum itu saya mendapat perlawanan dengan cara dicakar dan dijambak," kata MU sambil menunjukkan bekas cakaran di tangan kiri dan kanan.

Nn, satu di antara siswi lainnya menjelaskan keterlibatannya.

"Kami juga sebenarnya tidak ingin ikut campur perkelahian itu malah kami ingin memisahkan, tapi korban lebih dulu memaki kami sehingga kami pun emosi," kata Nn.

Usai kejadian tersebut MU dan teman-temannya dipanggil pihak kepolisian untuk memberi keterangan dan menyerahkan satu buah smartphone sebagai barang bukti polisi untuk diperiksa.

Saat ini MU bersama empat temannya masih berstatus saksi.

Mereka mendapat pengawasan insentif dari pihak kepolisian dan harus melapor di Unti PPA setiap ada panggilan.

Kepala Dinas Pendidikan Minahasa Arody Tangkere mengatakan pihaknya masih menunggu hasil kepolisian.

"Kasus ini sedang dalam penanganan aparat penegak hukum," katanya.

Sementara itu, foto para siswi SMK yang menganiaya siswi SMP sudah diamankan Polres Minahasa beredar di media sosial.

(*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved