Jembatan Pipa PDAM di Sungai Kandilo Sudah Terbentang, 2 Desa di Paser Segera Dapat Air Bersih
Jembatan rangka baja untuk pipa distribusi air bersih PDAM sepajang 60 meter, Senin (2/9/2019), telah terbentang di atas Sungai Kandilo, Paser.
TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER – Jembatan Pipa PDAM di Sungai Kandilo Sudah Terbentang, 2 Desa di Paser Segera Dapat Air Bersih
Jembatan rangka baja untuk pipa distribusi air bersih PDAM sepajang 60 meter, Senin (2/9/2019), telah terbentang di atas Sungai Kandilo, Kabupaten Paser.
Tapi jika sempat mengikuti proses menyeberangnya, maka Anda akan ikut merasa khawatir.
Bagaimana tidak! Jembatan rangka baja seberat 20 ton itu diseberangkan dengan ponton kecil.
Salah perhitungan sedikit saja, bisa jatuh ke sungai.
Tapi syukur lah masa menegangkan itu sudah lewat, sekarang jembatan itu membentang dari Desa Tanah Priuk-Desa Sungai Tuak.
Seperti dikatakan Kabid Cipta Karya pada Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang (DPUTR) Kabupayen Paser Arya Widhiyasa.
• Sinopsis Drama India Ishq Mein Marjawan Episode 43, Senin (2/9/2019): Arohi Mencari Deep
• Ramalan Zodiak Senin 2 September 2019: Taurus Berhenti Lari dari Masalah, Cancer di Zona Nyaman
• Bukan Banyuwangi, Lokasi 'KKN di Desa Penari' Diduga Kuat di Wonoboyo Bondowoso, Begini Analisanya
“Itu kejadian kemarin (Minggu,1/9/2019). Memang cukup menegangkan, tapi sekarang sudah tinggal penempatan ke tiang penyangganya,” kata Arya.
Kasi Penyediaan Sarasana dan Prasarana Air Minum DPUTR Paser Abdhy Fermana menambahkan jembatan itu nantinya untuk menyeberangkan pipa distribusi air bersih PDAM.
“Setelah jembatan terpasang, baru lah pipa distribusi air bersih bisa ditaruh di jembatan itu,” ucap Abdhy.
Abdhy juga menceritakan proses penyeberangan jembatan rangka baja.
“Sementara jembatan dirakit di darat, kita juga berkoordinasi dengan instansi berwenang agar tidak ada angkutan sungai yang melintasi di hari itu.
Dengan dibantu air pasang, akhirnya bisa diseberangkan,” sambungnya.
Idealnya, lanjut Abdhy, menggunakan ponton yang ukurannya lebih besar dan dilengkapi dengan craine, tetapi sewa alat itu cukup mahal dan anggaran tidak memfasilitasi pembiayaannya.

Ibu Kota Negara di Kaltim, Adat Paser Gelar Musyawarah dan Harap Adat Istiadat Tetap Dilestarikan