Ridwal Kamil Minta Dishub Ikut Selidiki Kecelakaan di Tol Cipularang

TRIBUNKALTIM.CO-Dinas Perhubungan Jawa Barat akan diminta untuk ikut melakukan analiasi penyebab terjadinya kecelakaan beruntun di Tol Cipularang, Purwakarta, Senin (2/9/2019).

Dalam kejadian ini 9 orang dinyatakan tewas dan puluhan lainnya mengalami luka berat maupun luka ringat. 

Hal ini disampaikan  Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Ia mengatakan, akan meminta menganalisasi, apakah  ini faktor gelombang jalan yang menanjak, turun dan berbelok atau faktor human error

Namun demikian, Emil mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati saat masuk ke jalan tol.

Ia berharap masyarakat selalu menaati peraturan selama di jalan tol.

"Di jalan tol ini harus betul-betul menaati peraturan dari sisi kecepatan, jarak kendaraan, seringkali tidak hanya Cipularang, Cipali pun masih baru kita sering mendengar hal serupa," ujar Emil.

Emil mengucapkan duka cita mendalam terhadap para korban. Ia pun mendoakan agar keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.

"Saya baru dengar kabarnya, saya haturkan duka cita mendalam. Mudah-mudahan yang meninggal dunia secepatnya bisa diurus oleh keluarganya dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kita mengambil hikmahnya," kata Emil.

Seperti diberitakan, kecelakaan beruntun terjadi di Cipularang, pada Senin siang. Terdapat 8 orang meninggal dunia yang terdiri dari 6 orang korban luka bakar, dan dua orang meninggal karena luka berat.

Sebuah dump truck yang terguling diduga menyebabkan kecelakaan beruntun di kilometer 91 Tol Purbaleunyi atau Cipularang.

Hal itu disampaikan Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriadi saat memantau lokasi kejadian sebagaimana dikutip dari Kompas TV.

Rudy menyebutkan, setelah dump truck terguling, kendaraan lain di depannya menabrak hingga terjadi kecelakaan beruntun dengan melibatkan 21 mobil.

9 Orang Tewas

Korban meninggal dalam kecelakaan beruntun di ruas jalan Tol Cipularang, Purwakarta, Jawa Barat bertambah 9 orang.

Sebelumnya, korban meninggal 6 orang, namun pukul 15.30 WIB jumlahnya bertambah 3 orang menjadi 9 orang.