Aulia Kesuma Kesal Karena Pupung Tak Mau Tanggung Utang Rp 10 Miliar
Tersangka dalang pembunuhan ayah, Pupung Sadili dan anaknya M Ardi Pradana, Aulia Kesuma mulai mengungkap kehidupannya bersama korban.
TRIBUNKALTIM.CO-Tersangka dalang pembunuhan ayah, Pupung Sadili dan anaknya M Ardi Pradana, Aulia Kesuma mulai mengungkap kehidupannya bersama korban.
Bahkan ia mulai mengungkapkan motif pembunuhan yang dilakukan terhadap dua korban yang tewas tersebut. Selain itu, ia juga menyampaikan utang yang harus ditanggung selama ini.
Aulia Kesuma bahkan tak membantah bila harus membayar utang yang mencapai Rp 10 miliar.
"Saya melakukan pembunuhan masalah utamanya utang, utangnya Rp 10 miliar dari dua bank, " kata Aulia Kesuma dikutip dari tayangan Kompas TV.
Menurut Aulia Kesuma, suaminya Edi Chandra Purnama mengetahui soal utang RP 10 miliar tersebut.
Namun menurut Aulia Kesuma, Edi Chandra Purnama yang akrab disapa Pupung Sadili itu tidak mau tahu.
"Pak Edi tau masalah tapi pak Edi selalu minta saya untuk menyelesaikan utang itu selama 5 tahun, dia gak mau tau gimana caranya, dia pernah bilang ke saya sial nikah sama saya karena asetnya bakal tersita, saya udah bingung," kata Aulia Kesuma.
Aulia Kesuma mengaku beberapa bulan belakangan ini dirinya membayar utang menggunakan kartu kredit.
Tidak hanya pakai kartu krediri, Aulia Kesuma juga mengaku membayar utang ke bank menggunakan uang hasil gadai mobil anaknya.
"beberapa bulan terakhir saya bayar bunga bank pakai kartu kredit, pakai mobil anak saya yang digadai, pinjam sama kakak saya supaya rumah itu tidak tergadai," kata Aulia Kesuma.
Utang di dua bank tersebut atas nama Aulia Kesuma.
Pasalnya menurut Aulia Kesuma, nama Edi Chandra Purnama sudah diblack list oleh bank.
"utang atas nama saya, karena nama pak Edi sudah diblack list sejak tahun 2013, memang tidak langsung Rp 10 miliar, itu semua ada tahapananya," kata Aulia Kesuma.
Aulia Kesuma lantas merinci jumlah utang yang mesti dibayar.
"Rp 700 juta di Bank Mandiri untuk buka usaha restoran, tidak berjalan baik selama buka restoran karena lebih besar pengeluaran dari pada pemasukan, naik jadi Rp 1,3 tetep gak bisa bayar,