Dapat LIMAR Sumiati Peluk Bupati Penajam Paser Utara: Di sini Lebih Banyak Gelap Dibanding Terang
Sumiati mengaku bersyukur mendapat bantuan program listrik mandiri masyarakat dari Bupati Penajam Paser Utara Abdul Gafur Masud
Penulis: Heriani AM | Editor: Rafan Arif Dwinanto
TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Mata Sumiati berkaca-kaca, kala rombongan Bupati Penajam Paser Utara, Abdul Gafur Masud bertandang ke rumahnya.
Rumah SUmiati jauh dari keramaian dan terangnya lampu teras.
Sumiati, Ibu 4 anak yang berumur 46 tahun, tinggal ditengah-tengah hutan sawit yang berada dikawasan hutan PT Waru Kaltim Plantation (WKP).
Rumah Sumiati, berjarak 12 kilometer dari jalan utama.
Dikawasan tersebut, terdapat lebih kurang 28 rumah yang tidak dialiri listrik.
Program Penajam Paser Utara bersinar, melalui listrik mandiri masyarakat (LIMAR) membantunya menghemat biaya yang ia keluarkan saat malam hari.
Biasanya, Sumiati menggunakan genset untuk sarana penerangan malam hari.
Setiap bulan, Sumiati menghabiskan sekitar 150 liter solar untuk menerangi rumahnya yang berada di rimba sawit.
Padahal penghasilan rumah tangganya tidak seberapa besar dengan suami yang bekerja sebagai buruh harian lepas.
Jika tidak terlalu dibutuhkan, genset tidak difungsikan.
Untuk penerangan, ia membuat beberapa buah lampu pelita.
"Alhamdulillah, ada dikasih penerangan, buat anak lancar belajar di malam hari, buat maju kedepannya," kata penuh syukur usai menerima bantuan Limar tersebut dirumahnya.
Selama belasan tahun, ia hidup dengan listrik seadanya.
Menyalakan genset pun, dilakukan diwaktu tertentu.
Ia mengaku sangat bersyukur dan berterimakasih kepada pemerintah daerah, yang menjadikan ia dan rumah gelap lainnya sebagai atensi yang harus diprioritaskan.