IEMS 2019

Mobil Listrik China Wuling akan Disugukan di IEMS 2019, Sambut Era Elektrifikasi Otomotif

Nah, Wuling Motors akan ikut berpatisipasi di IEMS 2019, akan ada mobil listrik mungil kecil. IEMS 2019 digelar oleh BPPT.

Editor: Budi Susilo
Otomotif
Mobil listrik New Balis siap diluncurkan ke pasar. 

Dalam satu kali pengisian daya baterai dari nol sampai penuh, biaya dengan yang diperlukan sekitar Rp 70.000 dengan estimasi waktu pengisian daya selama empat jam.

"Hal ini tentunya seperlima lebih hemat dibandingkan biaya bahan bakar kendaraan konvensional yang menggunakan mekanisme combustion engine," kata Rudy.

Wujud mobil listrik Wuling buatan China
Wujud mobil listrik Wuling buatan China yang tampil dalam Indonesia Electric Motor Show atau IEMS 2019, yang digelar selama dua hari di Balai Kartini, Jakarta, pada 4-5 September 2019. (Kompas.com/Gilang)

Produsen Minta Kepastian Pasar

Sejak Presiden Joko Widodo menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) tentang kendaraan listrik, sejumlah produsen otomotif terus didorong untuk membuat mobil dan sepeda motor listrik di Indoenesia. 

Peraturan Presiden No. 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan.

Payung hukum mobil ramah lingkungan ini juga akan didukung Peraturan Pemerintah (PP) baru, hasil dari revisi PP Nomor 41 tahun 2013, tentang Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM).

Setidaknya jika menilik salah satu pasal tepatnya pasal 36 pada peraturan tersebut yang mengindikasi, bahwa jalannya peraturan ini akan memakan waktu setidaknya setahun setelah Perpres ditandatangani,

maka para pelaku industri akan memiliki waktu satu tahun ini untuk memastikan semua faktornya siap sehingga hasil yang didapat pun akan optimal.

Executive General Manager PT Toyota Astra Motor Fransiscus Soerjopranoto menyatakan selain menyiapkan produk dan juga teknologi untuk mendapatkan penetrasi yang optimal, juga dibutuhkan kesiapan pasar.

“Perpres tentu akan dapat mendorong pertumbuhan pengadaan kendaraan bermotor listrik dan teknologinya, tetapi akan lebih optimal apabila pasar juga juga disiapkan,

artinya harus ada yang memikirkan tingkat marketability juga, dengan begitu akan ada kecocokan yang tepat antara produk yang disediakan dengan kebutuhan pasar sehingga penetrasinya sempurna,” ujarnya, Kamis (29/8/2019), seperti dilansir Tribunnews.com.

Lebih jauh pria yang akrab disapa Suryo ini menyatakan bahwa berdasarkan pengalaman para agen pemegang merek (APM) di Indonesia yang dalam kurun waktu 10 tahun ini sudah memasarkan kendaraan bermotor listrik yang rata-rata berjenis Hybrid Electronic Vehicle (HEV).

Di Indonesia sendiri penetrasinya belum cukup tinggi, yang artinya merupakan sebuah tantangan besar untuk nantinya mencapai target roadmap di tahun 2025 dengan optimal.

“Hingga saat ini setidaknya sudah ada lebih dari 5.400 pengguna jenis kendaraan bermotor listrik di Indonesia dan ini masih cukup rendah.

Dimana setidaknya mungkin bahkan tak sampai 1 persen dari total kendaraan yang ada, sehingga rasanya apabila kita bisa siapkan pasar setidaknya selama setahun ini. 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Wuling Bawa 2 Mobil Listrik di IEMS 2019."

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved