Indonesia vs Malaysia 2019, Pelatih Tan Cheng Hoe Waspadai Stefano Lilipally Cs
Pelatih kepala Timnas Malaysia, Tan Cheng Hoe mewaspadai enam pemain naturalisasi Timnas Indonesia.
TRIBUNKALTIM.CO - Pelatih kepala Timnas Malaysia, Tan Cheng Hoe mewaspadai enam pemain naturalisasi Timnas Indonesia.
Seperti diketahui, skuat Garuda diisi enam pemain naturalisasi yakni Irfan Bachdim, Osas Saha, Alberto Goncalves, Otavio Dutra, Stefano Lilipally, dan Victor Igbonefo.
Tan Cheng Hoe menilai tambahan enam pemain naturalisasi membuat Timnas Indonesia semakin kuat di lapangan.
Di laga nanti, pelatih berusia 51 tahun itu menilai timnya akan mendapatkan perlawanan sengit dari pemain Timnas Indonesia.
"Adanya pemain naturalisasi bisa jadi keyakinan buat mereka. Seperti diketahui, saya rasa mereka bakal membawa pemain yang berkualitas," ucap Tan Cheng Hoe saat ditemui di Lapangan A, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (3/9/2019).
Meski begitu, Tan Cheng Hoe mengingatkan kepada pemainnya untuk mewaspadai semua pemain yang diturunkan Timnas Indonesia.
Komposisi pemain Timnas Indonesia dinilai memiliki kekuatan yang merata disetiap lininya.
"Tapi kami akan fokus bukan kepada pemain naturalisasi saja, tapi saya rasa dalam skuad mereka kali ini berkualitas dan lebih mantap," tutur pelatih kelahiran Kedah tersebut.
• Timnas Indonesia vs Malaysia, Ini yang Bikin Pelatih Simon McMenemy Jadi Sorotan
• Timnas Indonesia vs Malaysia, Penyerang Naturalisasi Ini Ingin Ukir De Javu 9 Tahun Silam
• Timnas Indonesia vs Malaysia, Pelatih Tan Cheng Hoe Khawatir dengan Sejumlah Pemain Ini
Jelang kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia, Tim Nasional Indonesia bakal bertemu Malaysia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Kamis (5/9/2019).
Kedua tim rencananya akan memulai jumpa pers pada hari ini, Rabu (4/9/2019), pukul 14.00 WIB. pelatih dan salah satu pemain dari masing-masing tim akan hadir sesi ini.
Kemungkinan besar pelatih Indonesia, Simon McMenemy, dan pelatih Malaysia, Tan Cheng Hoe, akan duduk bareng untuk memberikan keterangan kepada media.
Agenda selanjutnya adalah latihan resmi untuk kedua tim.
Latihan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Malaysia mendapatkan giliran pertama untuk menjajal Stadion Utama Gelora Bung Karno pada pukul 19.00 WIB.
Malaysia diberi kesempatan untuk berlatih sekitar satu jam. Setelah Malaysia, giliran Indonesia yang berlatih pada pukul 20.00 WIB.
Sama halnya dengan Malaysia, Indonesia diberi kesempatan berlatih selama satu jam.
Media diperbolehkan meliput selama 15 menit pada awal latihan masing-masing tim.
Pertandingan antara Indonesia vs Malaysia merupakan laga pembuka Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia Grup G.
Di level senior, duel Indonesia vs Malaysia bisa dibilang sudah jarang terjadi, terutama di turnamen resmi.
Dalam tiga perhelatan Piala AFF terakhir, tepatnya pada 2014, 2016, dan 2018, Indonesia dan Malaysia tak pernah berada di grup yang sama saat babak penyisihan.
Indonesia dan Malaysia juga tak pernah lagi jumpa di babak semifinal, apalagi final.
Dalam duel di Piala AFF, memori paling diingat publik sepak bola Tanah Air tentu terjadi pada 2010 lalu. Ketika itu, Indonesia dan Malaysia tiga kali baku hantam.
Pertama, saat babak penyisihan grup di SUGBK, 1 Desember 2010.
Ketika itu, Harimau Malaya, julukan timnas Malaysia, dihajar dengan skor 1-5 oleh skuad Garuda.
Meski sempat unggul lebih dulu lewat gol Norshahrul pada menit ke-18, Malaysia tak kuasa menahan gempuran Indonesia yang menggelontorkan lima gol.
Lima gol tim Garuda ketika itu dicetak Christian Gonzalez (33'), Muhammad Ridwan (52'), Arif Suyono (76'), Irfan Bachdim (90+4), dan satu gol bunuh diri pemain Malaysia, Asraruddin (22').
Penampilan perkasa timnas Indonesia di penyisihan justru anti-klimaks saat laga final.
Dalam duel dua leg melawan Malaysia, timnas Indonesia kalah dengan skor agregat 2-4.
Indonesia kalah telak 0-3 saat final leg pertama, di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur.
Firman Utina dkk cuma mampu menang 2-1 saat leg kedua, di SUGBK. Pasca-AFF 2010, Indonesia dan Malaysia pernah terlibat duel di penyisihan grup Piala AFF 2012.
Malaysia menang 2-0 atas Indonesia dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Bukit Jalil, 1 Desember 2012.
Itu merupakan pertandingan terakhir bagi kedua tim dalam sebuah turnamen resmi.
Pada September 2014, Indonesia pernah menjamu Malaysia dalam sebuah laga uji coba di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo. Ketika itu, Indonesia menang 2-0 lewat gol bunuh diri Muslim Ahmad di menit ke-64 dan gol Samsul Arif pada menit ke-88.
Indonesia kembali beruji coba melawan Melaysia, di Stadion Manahan, Solo, 6 September 2016.
Tim Garuda menang 3-0 lewat gol-gol dari Boaz Solossa (6', 21', Irfan Bachdim 11').
Untuk Kualifikasi Piala Dunia 2022, Indonesia dan Malaysia akan dua kali bertemu selama babak penyisihan Grup G.
Setelah pertemuan di SUGBK Kamis nanti, Indonesia dan Malaysia akan kembali bertarung pada 19 November mendatang. P
ada pertemuan kedua, giliran Malaysia yang akan jadi tuan rumah.
Berikut catatan head to head Indonesia vs Malaysia sejak 2010 dikutip dari Soccerway:
06/09/16 Indonesia 3 - 0 Malaysia
14/09/14 Indonesia 2 - 0 Malaysia
01/12/12 Malaysia 2 - 0 Indonesia
29/12/10 Indonesia 2 - 1 Malaysia
26/12/10 Malaysia 3 - 0 Indonesia
01/12/10 Indonesia 5 - 1 Malaysia
Waspada Laser
Pelatih Timnas Indonesia, Simon McMenemy, mendapatkan perhatian jelang laga melawan Malaysia di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2022.
Timnas Indonesia yang dipimpin Simon McMenemy akan berhadapan dengan Malaysia pada laga pertama Kualifikasi Piala Dunia 2022 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Kamis (5/9/2019).
Laga Timnas Indonesia vs Malaysia menjadi pertandingan panas yang kerap diwarnai dengan beberapa insiden.
Salah satu insiden yang paling fenomenal dan sulit dilupakan adalah final Piala AFF 2010 yang melibatkan Indonesia dan Malaysia.
Insiden "laser" mewarnai kekalahan 0-3 Indonesia dari Malaysia pada leg pertama di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur.
Kemudian pada leg kedua yang dimainkan di Stadion Gelora Bung Karno, suporter Timnas Indonesia pun membalas perlakuan Malaysia.
Untuk menghindari amukan suporter Indonesia kepada Malaysia, tim Harimau Malaya sampai harus diangkut menggunakan barracuda dari hotel ke Stadion Gelora Bung Karno.
Kejadian yang hampir serupa terjadi pada SEA Games 2011 yang berlangsung di Jakarta, para pemain timnas U-23 Malaysia juga diangkut menggunakan kendaraan taktis (rantis).
Tak ingin kejadian serupa menimpa para pemain timnas Malaysia, media setempat menggantungkan harapan kepada sosok pelatih Timnas Indonesia, Simon McMenemy.
Simon McMenemy diharapkan bisa menjadi penjaga perdamaian pada laga panas antara dua rival bebuyutan itu.

Media Malaysia, New Strait Times, menyebut karakter Simon McMenemy yang tegas bisa membuat para pemain Indonesia tak berani menampilkan insiden negatif.
Atmosfer adem di dalam lapangan karena tak ada insiden keributan antartim, diharapkan juga menular kepada penonton yang hadir langsung ke SUGBK.
"Memang seorang pelatih saja tak akan bisa mengontrol para suporter, tapi aksinya di lapangan bisa memengaruhi para pemain dan mendinginkan tensi pertandingan," tulis media asal Malaysia tersebut.
Simon McMenemy memang tak mau berkompromi dengan para pemain timnas yang tak bisa menjaga sikap.
Pelatih asal Skotlandia itu mencoret kapten Barito Putera, Rizky Pora, karena terbukti memukul winger PSM Makassar, Bayu Gatra.
Tanpa basa-basi Simon langsung memutuskan untuk mencoret Rizky Pora dan menggantinya dengan Febri Hariyadi, pemain sayap Persib Bandung.
Sebelum itu Simon McMenemy juga pernah mencoret kapten PS Tira-Persikabo, Manahati Lestusen, karena tidak menunjukkan sportivitas di dalam lapangan.
Federasi Sepak Bola Malaysia juga telah melakukan upaya pencegahan untuk menjaga keamanan para pemain timnas Malaysia di markas Indonesia.
Untuk melindungi para pemain Harimau Malaya, FAM membawa personel keamanan sendiri ke Jakarta.
"Akan ada provokasi dari suporter lawan dan media. Para pemain Malaysia tidak perlu khawatir tentang keamanan. Kami memiliki tim keamanan di sana. Polisi kami juga ada di sana untuk menjaga tim," kata Datuk Hamidin Mohd Amin, Presiden FAM.
Hamidin berharap dengan adanya jaminan keamanan, pemain Malaysia bisa fokus menampilkan yang terbaik melawan Indonesia.
Pemain jangan terprovokasi
Duel Timnas Indonesia kontra timnas Malaysia diprediksi akan berjalan panas akibat seperti yang pernah terjadi pada pertemuan sebelum-sebelumnya.
Pemain Timnas Indonesia maupun timnas Malaysia pun berpotensi akan saling memprovokasi untuk mengambil keuntungan buat timnya masing-masing.
Timnas Indonesia akan menjamu timnas Malaysia pada laga pertama babak kedua Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia, di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Kamis (5/9/2019).
Pelatih Timnas Indonesia, Simon McMenemy sadar dengan potensi tersebut dan sudah berpesan kepada pemainnya untuk bisa mengontrol emosinya di dalam pertandingan.
"Memang tak mudah mengontrol emosi mereka. Emosi adalah sesuatu yang tak bisa dikontrol orang lain," kata Simon McMenemy kepada wartawan.

"Bisa saja pemain ditendang dan terprovokasi. Yang harus diingat adalah pemain harus bisa mengontrolnya. Harus begini, 'saya ingin main bagus, dan itu yang ingin saya lakukan'," ujarnya menambahkan.
Simon McMenemy paham betul timnas Malaysia menyadari hal tersebut dan bisa saja akan dimanfaatkan mereka dalam pertandingan nanti.
Dia tak ingin provokasi dan sikap emosional pemainnya berakibat buruk buat Pasukan Garuda.
"Seperti itu seharusnya pemain bersikap. Malaysia tahu masalah ini, mereka bisa datang dan coba provokasi, bisa saja," tutur pelatih asal Skotlandia.
"Pemain harus tahu itu akan terjadi. Pengalaman dari pemain lah yang akan membantu untuk mencegah hal-hal seperti itu," ucapnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Indonesia Vs Malaysia, Agenda Timnas dan Harimau Malaya pada Hari Ini", https://bola.kompas.com/read/2019/09/04/06014108/indonesia-vs-malaysia-agenda-timnas-dan-harimau-malaya-pada-hari-ini