Berita Paser Terkini
September Terakhir Penyaluran Rastra, Dinsos Paser Menunggu Data Penerima Bantuan Pangan Non Tunai
Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur. Sebagai gantinya, 14.608 KPM mendapat Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER – September 2019 adalah bulan terakhir pernyaluran Beras Sejahtera atau rastra kepada 14.608 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.
Sebagai gantinya, 14.608 KPM mendapat Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
Kemensos RI menurut Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Paser Hairul Saleh, Jumat (6/9/2019), telah memprogramkan tiga tahapan perluasan BPNT, yakni bulan Juni, Agustus dan bulan Oktober.
Tahapan tergantung kesiapan setiap daerah, Paser menerapkan BPNT mulai bulan Oktober.
Bulan Oktober ini BPNT sudah jalan. Itu bulan (tahapan) terakhir penerapan BPNT seluruh Indonesia.
"Saat ini kita juga masih menunggu data 14.608 KPM penerima BPNT dari Kemensos. Dinsos dalam hal ini bukan dalam kapasitas memutuskan siapa yang dapat dan tidak,” kata Hairul kepada Tribunkaltim.co.
Data 14.608 KPM merupakan daftar keluarga penerima Rastra yang perlu divalidasi kembali. Misalnya di Desa A ada KPM yang meninggal dunia.
Siapa penggantinya disepakati melalui rapat pemerintah desa atau kelurahan bersama warganya.
"Sehingga data penerima BPNT lebih akurat," tuturnya.
Melalui Dinsos, lanjut Hairul, perbaikan data itu diteruskan ke Kemensos.
Setelah diverifikasi, Kemensos menerbitkan 14.608 KPM penerima BPNT.
Sekaligus sebagai acuan bank yang ditunjuk untuk mencetak kartu belanja bagi 14.608 penerima BPNT.
“Jadi dengan kartu belanja senilai Rp 110.000/bulan, setiap KPM bisa belanja kebutuhan pangan berupa beras dan telur di e-warung, sebab di warung itulah bank telah menyiapkan Electronic Data Capture (EDC) untuk menggesek kartu belanja,” ucapnya.
Karena kartu belanja sesuai nama dan alamat, tambah Hairul, data 14.608 KPM yang divalidasi oleh desa/kelurahan diharapkan seakurat mungkin, sebab usulan penggantian KPM setelah penetapan oleh Kemensos memerlukan proses beberapa bulan.
“Itu (akurat) yang kita harapkan, kan sayang kalau yang meninggal tetap terdata dalam KPM penerima BPNT, tidak termanfaatkan kartu belanja itu, padahal ada warga tidak mampu lain memerlukan bantuan itu,” tambahnya.
Di tempat terpisah,
Ratusan warga dari santri, ulama dan pemuka agama Islam hadir di aula rumah jabatan Wakil Walikota Balikpapan, Senin (2/9/2019), Kalimantan Timur.
Masyarakat tersebut menghadiri launching Gerakan Infaq Beras Balikpapan.
Dalam peresmian ini bertujuan untuk memberikan bantuan kepada para santri dan ulama di beberapa pesantren kota Balikpapan.
Dalam ceramah yang dibuka oleh Ustaz Rendy Saputra, acara ini bertujuan untuk membantu beberapa pesantren yang ada di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.
Nah, Gerakan Infaq Beras ini hadir dikarenakan masih banyaknya pesantren yang kekurangan dalam arti kebutuhan bahan pangan di Balikpapan, Kalimantan Timur.
"Pesantren modern dihitung. Dia hitung semua bisnis model yang dibangun pesantren tersebut. Sementara pesantren tradisional prinsipnya memasukkan santri secara cuma-cuma," kata Rendy Saputra.
Sehingga para kiai sekaligus pemilik pesantren dapat berpikir maju kedepannya tanpa harus memikirkan kebutuhan pokok lagi.
"Pesantren kebutuhan dasarnya tercukupi, kiainya bisa pikir membangun ternak ikan, kiainya bisa berpikir menanam dan kiai serta santri bisa berpikir mengatur," kata Rendy.
Ia berharap tidak hanya masyarakat yang bisa mengikuti kegiatan ini. Namun dari semua elemen organisasi, perusahaan dan kelompok masyarakat dapat mengikuti gerakan ini.
Sementara itu wakil walikota Balikpapan Rahmad Masud menyambut baik dengan Gerakan Infaq Beras ini.
Ia berharap dengan adanya gerakan, generasi muda juga bisa bergabung untuk menggerakkan Gerakan Infaq Beras.
"Dua karakter anak muda di Balikpapan kreatif dan agamis. Kreatif luar biasa membuat komunitas infaq beras yang kreatif ini. Konteks agamis bukan dari income-nya semata-mata mendapat ridho dari Allah semata," kata Rahmad Masud.
Ketua panitia Yusuf membeberkan cara untuk ikut donasi.

Pertama seseorang bisa donasi sebesar seribu rupiah perhari. Atau mentransfer uang sebesar Rp 25 ribu setiap bulannya.
Yusuf mencatat sekitar 4 Kg beras dikonsumsi untuk satu orang santri.
"Baru bisa tersampaikan sekitar 1200 santri dengan jumlah 4ton beras setiap bulan," kata Yusuf.
Untuk donatur bisa mengirim infaq di nomor rekening 712-473-8258 bank syariah mandiri.
Karena itu, Pemprov Kalimantan Timur menaruh perhatian besar terhadap kerja-kerja para penyuluh pertanian. Sebagai asset negara, para pejuang pertanian ini selayaknya disejahterakan.
"Prinsipnya Pemprov Kaltim berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, termasuk tenaga penyuluh pertanian," kata Wagub Kaltim H Hadi Mulyadi ketika menerima kunjungan enam anggota Forum Komunikasi Tenaga Penyuluh Pertanian Kaltim di Ruang Rapat Wagub Kaltim, Kamis (5/9/2019).
Hadi juga membeberkan Pemprov Kaltim sangat serius membangun pertanian di seluruh wilayah Kaltim. Hadi juga menyarankan agar masyarakat dan aparatur pemerintah membantu kehidupan petani.
“Caranya, beli beras dan sayur-sayuran dari petani kita,” tegas Hadi
(Tribunkaltim.co)