749 Titik Api Terdeteksi di Kalimantan, Kabut Asap Selimuti Malaysia dan Singapura
pemerintah Indonesia membantah tudingan bahwa kebakaran hutan dan lahan di negaranya menjadi penyebab tunggal kabut asap di Malaysia
dengan satu wilayah mencatat pembacaan indeks polusi udara (API) pada angka 201, yang berarti "sangat tidak sehat".
Hasil pembacaan yang menunjukkan tingkat kualitas udara tidak sehat juga tercatat di lima negara bagian Malaysia lainnya.
Pemerintah Malaysia sebelumnya diberitakan tengah mempersiapkan untuk membuat hujan buatan
di sejumlah negara bagian mencapai level yang tidak sehat.
Departemen Meteorologi Malaysia, pada Minggu (8/9/2019) memperingatkan bahwa
cuaca panas akan berlangsung selama sepekan ke depan dan musim hujan baru akan datang pada akhir September atau awal Oktober.
Tak hanya Malaysia, bencana kabut asap juga dikeluhkan pemerintah Singapura, yang menyebut
kualitas udara di negara kota itu mulai memasuki level tidak sehat.
Badan Lingkungan Hidup Nasional (NEA) Singapura, mengatakan tingkat kualitas udara dapat menjadi
tidak sehat bahkan memburuk apabila situasi kabut asap di Sumatra dan Kalimantan tidak segera teratasi.
Sebanyak 537 titik api terdeteksi di Sumatra pada Selasa (10/9/2019).
Angka tersebut meningkat tajam dari 380 titik api yang dilaporkan pada sehari sebelumnya.
Kondisi tersebut diperburuk dengan adanya 749 titik api yang terdeteksi di Pulau Kalimantan.
Sementara itu, pemerintah Indonesia membantah tudingan bahwa kebakaran hutan dan lahan
di negaranya menjadi penyebab tunggal kabut asap di Malaysia.