Awalnya Dipanggil Rudy, Berubah Setelah Kapten Arab Panggil Habibie

Namun selain jenius ternyata BJ Habibie juga sejak kecil sudah bisa membaca Alquran. Bahkan umur tiga tahun sudah bisa membaca Alquran.

Editor: Samir Paturusi
(KOMPAS/ALIF ICHWAN)
BJ Habibie 

TRIBUNKALTIM.CO-Mantan Presiden ketiga Republik Indonesia merupakan salah satu orang jenius di dunia. Bahkan atas jasanya mampu membuat pesawat  yang diproduksi PT Dirgantara Indonesia.

Namun selain jenius ternyata BJ Habibie juga sejak kecil sudah bisa membaca Alquran. Bahkan umur tiga tahun sudah bisa membaca Alquran. 

Sementara itu, rencananya prosesi pemakaman Habibie akan dilakukan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Kamis (12/9/2019) sekitar pukul 14.00 WIB.

Acara pemakaman akan didahului dengan penyerahan jenazah dari keluarga kepada negara sekitar pukul 12.30 WIB.

Perwakilan pihak keluarga yang menyerahkan jenazah Habibie adalah putranya, yakni Thareq Kemal Habibie. Adapun perwakilan negara yang menerimanya, yakni Ketua MK Anwar Usman.

Selanjutnya, pemakaman akan dilakukan secara kemiliteran dengan dipimpin oleh Garnisun TNI

Habibie sendiri lahir  pada 25 Juni 1935 di Kota Parepare, Sulawesi Selatan. 

Asal usul Nama Habibie

Pada awalnya, BJ Habibie kerap disapa Rudy oleh keluarga dan teman-temannya.

"Saat usia tiga tahun saya pandai membaca Quran karena sejak kecil sudah dibacakan ayat-ayat Quran oleh ayah saya," kata Habibie seperti dilansir Antara sewaktu peluncuran buku biografinya pada Oktober 2015 silam.

"Melihat saya mulai bisa baca Quran, orangtua saya memanggilkan guru mengaji untuk mengajari saya, kakak, dan adik saya, kami memanggilnya Kapten Arab," lanjutnya.

Guru ngaji berjuluk Kapten Arab itulah yang kemudian sering memanggilnya dengan sebutan Habibie.

"Saat dia panggil Habibie, semuanya nengok, tapi Kapten bilang, yang dimaksud Habibie adalah saya," lanjutnya.

Perjalanan Rudy menjadi Habibie, tertuang dalam buku biografinya yang ditulis Ginas S Noer, Rudy, Kisah Masa Muda Sang Visioner.

Termasuk juga kisah yang mengharukan dari Rudy, saat itu ia masih remaja dan baru 40 hari ditinggal ayahnya meninggal, terpaksa dikirim ibunya menyeberang ke Pulau Jawa dari Parepare demi melanjutkan studi.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved