Awalnya Dipanggil Rudy, Berubah Setelah Kapten Arab Panggil Habibie
Namun selain jenius ternyata BJ Habibie juga sejak kecil sudah bisa membaca Alquran. Bahkan umur tiga tahun sudah bisa membaca Alquran.
Pada saat itu, Rudy yang baru berusia 13 tahun mengaku sangat memahami pilihan ibunya untuk mengirimnya berlayar tiga hari tiga malam jauh dari keluarga.
"Saat itu ibu mengatakan, saya tidak mau melepasmu sendiri tapi saya harus melaksanakan agar kamu selalu nomor satu dan selalu menjadi panutan, kamu harus laksanakan tugasmu," papar Habibie dengan mata berkaca-kaca.
Berkat ketegaran ibunya tersebut, Rudy akhirnya dapat menjelma menjadi Habibie yang dikenal seperti saat ini.
Masih Tersimpan Ranjang dan Lemari
Lahir 25 Juni 1935 di Kota Parepare, Sulawesi Selatan.
Rumah dinas ayahnya Abdul Jalil Habibie yang saat itu sebagai PNS Dinas Pertanian menjadi tempat ia lahir.
Sementara itu, sekitar 700 meter dari rumah dinas ayahnya, rumah keluarga Habibie masih berdiri Kokoh.
Rumah itu kini menjadi milik keluarga pejuang Usman Balo.
Di rumah itu, pemilik rumah masih menyimpan ranjang dan lemari kayu milik Habibie.
"Kamar Habibie, masih seperti dulu. Ranjang dan lemari beliau masih tersimpan rapi," kata Rio Usman Balo, anak pemilik rumah, Rabu (11/9/2019).
Ranjang besi dan lemari kayu merupakan saksi bisu Habibie kecil senang bermain pesawat-pesawatan sepulang sekolah.
Saling kirim lagu
Sementara itu, Wali Kota Parepare Taufan Pawe mengenang saat ia berkunjung ke rumah kelahiran BJ Habibie.
Taufan mengaku kerap berkomunikasi dengan Habibie semasa masih hidup.
Bahkan, ia dan Habibie sering saling mengirim lagu kesaukaan. Misalnya, lagu-lagu perjuangan seperti Kereta Senja dan Sepasang Mata Bola.