BJ Habibie Wafat
Kisah Tim Bulu Tangkis Indonesia Usai Raih Piala Thomas, Begini Pesan BJ Habibie
Legenda bulu tangkis Indonesia, Hendrawan menceretikan kisah tim Piala Thomas disambut Presiden ketiga RI, BJ Habibie usai juara
TRIBUNKALTIM.CO - Wafatnya Presiden ketiga RI, BJ Habibie, mengantarkan kenangan haru bagi legenda bulu tangkis Indonesia, Hendrawan.
Mendiang BJ Habibie meninggal dunia pada Rabu (11/9/2019) pukul 18.05 WIB.
//
Kabar meninggalnya BJ Habibie seketika menjadi berita duka mendalam bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Kabar duka wafatnya BJ Habibie tersebut tak hanya meninggalkan duka medalam di Indonesia, tetapi juga ke berbagai penjuru dunia.
Video pilihan :
Hal inilah yang sekiranya dirasakan oleh legenda tunggal putra Indonesia, Hendrawan.
Hendrawan yang kini aktif menjalani profesi pelatih tunggal putra Malaysia pun tak bisa melupakan kenangan penuh haru yang dia alami bersama BJ Habibie.
Kenangan tersebut berasal dari pergelaran Piala Thomas 1998.
Piala Thomas 1998 yang dihelat di Hong Kong kala itu bergulir di tengah kerusuhan yang terjadi di Indonesia.
Saat itu, tim Indonesia yang bertolak menuju Hong Kong awalnya dilepas oleh Presiden Soeharto.
Namun, kerusuhan 1998 yang terus memanas akhirnya memaksa turunnya Presiden Soeharto.
Alhasil, kepulangan skuad Merah Putih yang kala itu berhasil menjadi juara pun disambut oleh Presiden BJ Habibie.
Tentu saja kemenangan tim Indonesia dengan membawa pulang Piala Thomas 1998 kala itu terasa sedikit menegangkan.
Di sinilah, BJ Habibie memberikan pesan yang begitu mendalam kepada tim Indonesia pada Piala Thomas 1998.
"Pak Habibie cuma bilang kepada tim Piala Thomas yang saat itu bisa juara pada situasi sulit, 'Sedikitnya bisa mengobati luka bangsa akibat kerusuhan'," tutur Hendrawan, dikutip SportFEAT.com dari Antara News.
Gelar juara Piala Thomas 1998 tersebut adalah gelar kesebelas bagi Indonesia, setelah mengalahkan Malaysia dengan skor 3-2.
Hendrawan sendiri saat itu memang menjadi bagian dari tim Piala Thomas 1998.
Hendrawan tampil di partai ketiga sebagai tunggal putra kedua melawan Yong Hock Kin dan menang dengan skor 18-14, 10-15, 15-5.
Sementara itu, sejumlah pebulu tangkis Indonesia juga turut menyampaikan rasa duka mendalam atas berpulangnya BJ Habibie.
Salah satunya adalah dari peraih medali emas Olimpiade Rio 2016, Tontowi Ahmad.
"Innalillahi wainnailaihi rojiun, turut berduka cita sedalam-dalamnya kepada salah satu guru bangsa dan pahlawan Indonesia," tulis Tontowi di akun Instagramnya.
Mengenang masa transisi demokrasi
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto mengenang masa tugasnya ketika mendampingi Presiden ketiga RI BJ Habibie di era transisi reformasi.
Saat itu, Wiranto menjabat sebagai Menteri Pertahanan dan Keamanan dan Panglima ABRI.
"Saya juga masih mendampingi beliau sebagai Menhankam Pangab waktu itu.
Memang beliau sangat kuat ya dalam membangun demokrasi baru. Waktu itu tidak mudah ya," ujar Wiranto di Gedung Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu (11/9/2019) dikutip dari Kompas.com.
Ia menilai BJ Habibie merupakan sosok yang sukses membawa Indonesia menjadi negara demokrasi.
BJ Habibie mampu membawa Indonesia lepas dari stigma orde baru menjadi negara demokrasi.
Hal tersebut dibuktikan melalui suksesnya penyelenggaraan Pemilu 1999.
"Bahkan waktu beliau pertanggungjawabannya tidak diterima (MPR), secara kesatria tidak mencalonkan lagi," ujar Wiranto.
"Saya kira banyak hal yang bisa menjadi suri tauladan dan kita patut untuk mempelajari betul apa yang telah beliau lakukan untuk teman-teman generasi muda bisa mencontoh, terutama kegigihan beliau untuk mengabdikan diri kepada bangsa ini," lanjut dia.
Diberitakan, BJ Habibie meninggal dunia di RSPAD Gatot Soebroto pada Rabu pukul 18.05 WIB.
Salah seorang putra BJ Habibie, Thareq Kemal Habibie mengatakan, sang ayah meninggal dunia karena sudah berusia tua sehingga sejumlah organ dalam tubuhnya mengalami degenerasi. Salah satunya adalah jantung.
(*)