Hamza bin Laden, Putra Osama Bin Laden Dikabarkan Tewas, Kepalanya Sempat Dihargai Rp 14 Miliar
Putra pendiri Al Qaeda Osama bin Laden, Hamza bin Laden, sudah tewas sekitar akhir Juli dan awal Agustus lalu.
Bin Laden terbunuh dalam serangan yang dilangsungkan oleh pasukan elite AS, Navy SEALs, di rumah persembunyiannya di Abbottabad, Pakistan, 2011 silam.
Sering dijuluki sebagai "Putra Mahkota Jihad", dia muncul dalam berbagai rilis video maupun audio berisi seruan agar kematian ayahnya bisa dibalaskan.
Dokumen yang diambil dari rumah ayahnya di Abbottabad ketika penyerbuan 2011 menyebutkan Bin Laden menginginkan Hamza bisa dipersiapkan sebagai penerusnya.
Dalam artikel September 2017, mantan agen FBI dan pakar kontra-terorisme Ali Soufan berkata, Hamza memang dipersiapkan menggantikan si ayah di tampuk kepemimpinan.
"Dengan 'kekhalifahan' ISIS yang nampaknya sudah mulai di ujung tanduk, Hamza kini dipandang sebagai sosok yang bisa menyatukannya," papar Soufan saat itu.
Ketika mendampingi ayahnya dalam tragedi 9/11, Hamza bin Laden sudah belajar memegang senjata dan mempunyai pandangan negatif mengenai AS dan sekutunya.
Pada 2016, Al Qaeda mempublikasikan pesan berisi seruan Hamza agar ISIS maupun kelompok ekstremis lain di Suriah bersatu dan "membebaskan Palestina".
Lima Fakta Mengenai Hamza bin Laden
Hamza bin Laden, putra Osama bin Laden, diberitakan telah tewas jika merujuk kepada pemberitaan dua media terkemuka di Amerika Serikat (AS).
Hamza menjadi salah satu buruan penting AS setelah dia disebut sebagai penerus ayahnya memegang tampuk kekuasaan di organisasi ekstrem, Al Qaeda.
Dilansir The Guardian Kamis (1/8/2019), berikut merupakan lima fakta dari Hamza bin Laden, sosok yang kepalanya dihargai sebesar 1 juta dollar, atau Rp 14 miliar.
1. Anak ke-15 dari Istri Ketiga
Hamza merupakan anak ke-15 dari total 56 anak yang dipunyai oleh Osama bin Laden.
Dia merupakan putra dari Khairiah Sabar, istri ketiga yang disebut disayangi Bin Laden.
Khairiah disebut tinggal bersama dengan Bin Laden di tempat persembunyian Abbottabad, Pakistan, ketika pasukan elite AS melakukan penyerbuan pada 2011 silam.