Pusat Pabrik Minyak Saudi Aramco Terbakar Diserang Drone, Kelompok Pemberontak Akui Lakukan Serangan
Kelompok pemberontak Yaman, Houthi, mengklaim bertanggung jawab atas serangan drone yang terjadi di pabrik minyak Arab Saudi, Aramco.
Dua terdakwa lain yang berasal dari Saudi dipenjara 33 dan 27 tahun. Adapun Khurais yang berlokasi sekitar 250 km dari Dhahran adalah ladang minyak utama yang dipunyai oleh Aramco.

Pabrik Minyak Terbesar Arab Saudi Aramco Meledak Diserang Drone, Milisi Houthi Klaim Kirim 10 Drone
Pabrik Minyak Terbesar Arab Saudi Aramco Meledak Diserang Drone, Milisi Houthi Klaim Kirim 10 Drone
Kebakaran dilaporkan terjadi di pabrik minyak milik Arab Saudi, Aramco, setelah sebelumnya diserang drone Sabtu dini hari (14/9/2019).
Kelompok militan Houthi Yaman mengklaim bertanggung jawab atas serangan di dua fasilitas utama Aramco di Abqaiq dan Khurais, kawasan timur Saudi, itu.
Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi dalam keterangan resmi menuturkan, serangan di pabrik minyak Aramco terjadi pada pukul 04.00 waktu setempat.
"Dua kebakaran itu bisa diatasi dengan baik," demikian keterangan dari kementerian dalam negeri sebagaimana dikutip kantor berita SPA via AFP.
Dalam pernyataan itu, kementerian menyatakan bahwa pemerintah tengah menggelar penyelidikan di wilayah yang masuk Provinsi Timur itu. Tidak dijelaskan dari mana drone itu berasal, atau apakah ada korban jiwa, serta apakah proses produksi dari dua kilang itu terpengaruh akibat serangan.
Penjelasan mengenai kerugian yang diderita Aramco akibat serangan itu tidak dipaparkan, dengan jurnalis dilarang mendekat ke lokasi kejadian.
Dalam beberapa bulan terakhir, kelompok pemberontak asal Yaman Houthi melakukan lintas wilayah yang menargetkan pangkalan udara atau fasilitas penting lain.
Agustus lalu, Houthi menyerang fasilitas pencairan gas alam Aramco yang dekat dengan perbatasan Uni Emirat Arab dan memicu kebakaran.
Drone kelompok pemberontak itu juga diterbangkan untuk menghantam dua kilang minyak yang berlokasi pada Mei dan memaksa tempat itu tutup selama beberapa hari.
Dilansir dari Viva.co.id, juru bicara Houthi Yaman, Yahya Saree menyebutkan, kilang minyak itu diledakkan dengan mengerahkan 10 drone.
Ancaman Pemberontak yang Meningkat
Serangan yang semakin meningkat menunjukkan semakin canggihnya senjata yang dipunyai Houthi, dari rudal balistik hingga pesawat nirawak.