Berita Pemkab Penajam Paser Utara
Kemarau Diprediksi Sampai November, Pemkab PPU Imbau Warga Tak Membakar Lahan
kondisi kemarau seperti saat ini, segala sesuatu mudah terbakar yang dapat menyebabkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
PENAJAM - Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Tohar kembali mengingatkan kepada seluruh masyarakat di daerah ini, agar tidak membuka lahan atau membersihkan lingkungan dengan cara dibakar.
Karena kondisi kemarau seperti saat ini, segala sesuatu mudah terbakar yang dapat menyebabkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Tohar mengatakan, dari hasil rapat koordinasi (Rakor) bahwa UPT BMKG Kota Balikpapan memprediksi, bahwa puncak kemarau masih akan berlangsung hingga akhir Oktober mendatang. Sementara curah hujan untuk Kabupaten PPU diperkirakan baru akan terjadi pada minggu pertama bulan November mendatang.
“Kalau suda tiga kali dasa harian kemungkinan kemarau masih akan mundur selama 30 hari kemudian. Artinya menurut perkiraan berdasarkan informasi Kepala BMKG, potensi kemarau kita masih kurang lebih dua setengah sampai tiga bulan ke depan,” jelas Tohar.
Tohar mengatakan, fenomena ini patut menjadi pertimbangan bagi semua masyarakat khususnya di Kabupaten PPU dalam melakukan tindakan, apalagi itu dapat menyebapkan terjadinya kebakaran di manapun.
Berdasarkan evaluasi yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten PPU, bahwa terjadinya Karhutla sejauh ini terjadi sebagian besar karena pembukaan lahan dengan cara dibakar, kemudian perilaku pembakaran sampah yang dilakukan tanpa terkendali.
“ Mencermati kondisi ini, untuk kita ketahui bersama ataupun kita sampaikan kepada orang-orang terdekat, agar tidak melakukan pembakaran lahan secara sengaja ataupun lingkungan tanpa kendali, karena dapat menyebapkan Karhutla,”pinta Tohar. (Advertorial/Humas6/Kominfo)