Viral di Medsos

Bukan Naga dan Bukan Kaki, Begini Kata Panji Petualang Soal Temuan Ular Berkaki Jadi Korban Karhutla

Presenter sekaligus pecinta binatang yang akrab disapa Panji Petualang memberi penjelasan terkait ular berkaki yang disebut mirip naga tersebut

Editor: Doan Pardede
Instagram/@lokerriau1_
Video viral ular disebut berkaki jadi korban karhutla Sekip Hilir, Kecamatan Rengat, Indragiri Hulu, Riau. 

TRIBUNKALTIM.CO - Video viral tayangan penampakan ular yang disebut berkaki menjadi korban kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sekip Hilir, Kecamatan Rengat, Indragiri Hulu, Riau membuat heboh

Presenter sekaligus pecinta binatang yang akrab disapa Panji Petualang memberi penjelasan terkait ular berkaki yang disebut mirip naga itu.

Dilansir TribunWow.com, awal viralnya ular berkaki itu berasal dari video unggahan Instagram @lokerriau1_ pada Kamis (19/9/2019).

Video viral ular disebut berkaki jadi korban karhutla Sekip Hilir, Kecamatan Rengat, Indragiri Hulu, Riau.

Baca juga :

Seekor Ular Liar Ditemukan Tewas di Riau, Sempat Diduga Ular Berkaki, Ternyata Hemipenis Ular

Dikaitkan Kemunculan Anaconda, Ini Sederet Fakta Ular Raksasa Hangus Terbakar di Hutan Kalimantan

Video yang sudah ditonton lebih dari 89 ribu kali itu diambil dalam kondisi gelap di tengah lahan atau hutan pada Rabu (18/9/2019).

Terlihat seseorang memegangi jasad ular yang diduga mati karena terbakar.

Di bagian bawah tubuh ular itu tampak sesuatu yang mencuat yang kemudian diduga sebagai kaki ular.

Di lingkungan tempat ular itu ditemukan tampak masih ada asap.

"Maaf?? ... ular apa ya kira" ada kaki nya.... kami dapat video pada tanggl 18-09 -2019.. mari kita sama" liat video nya... wee...
Kejadian di inhu. Kelurahan Sepil pilir katanya didalam video..

Ya Allah lindungilah petugas2 yang memadamkan Api... baik dari

Ular berkaki yang ditemukan mati terbakar di lokasi karhutla di Desa Sekip Hilir, Kecamatan Rengat, Kabupaten Inhu, Riau, Rabu (18/9/2019).
Ular berkaki yang ditemukan mati terbakar di lokasi karhutla di Desa Sekip Hilir, Kecamatan Rengat, Kabupaten Inhu, Riau, Rabu (18/9/2019). (Istimewa)

TNI.POLRI.DAMKAR DAN PETUGAS LAIN NYA.. aamiin ya Allah," tulis caption pada video tersebut.

Melalui unggahan Instagram @panjipetualang_real, Kamis (19/9/2019), Panji mengunggah kembali video yang sama.

Panji menyebut ada orang yang bertanya pada dirinya soal ular yang disebut berkaki itu.

Baca juga :

Kejadian Unik saat Padamkan Karhutla, Ketemu Ular Berkaki 3 hingga Dapat Kode dari Beruang Buas

Kalungkan Ular Piton Jumbo di Leher, Risty Tagor Kaget Dibelit Sungguhan, Penyebabnya Gara-gara Bros

Panji menjawab bahwa ular itu adalah jenis ular king cobra jantan yang terbakar.

Sedangkan organ tubuh yang mencuat menyerupai kaki di sekitar ekor ular itu adalah alat kelamin ular yang keluar.

Sehingga Panji membantah dugaan bahwa ular tersebut adalah ular naga.

"Seseorang tag saya menanyakan ini jenis ular apa, jawabannya ini adalah King Cobra jantan yang terbakar,

adapun benda menyerupai kaki di dekat ekor adalah Kelamin ular yang keluar. Jadi bukan Naga ya," tulis Panji.

Sebelumnya, dikutip dari Kompas.com, Jumat (20/9/2019) anggota Manggala Agni Daops Rengat, Maidi, juga sempat menduga bahwa ular tersebut berkaki.

"Ya, ular berkaki ditemukan mati di Desa Sekip Hilir, Kecamatan Rengat, Kabupaten Inhu. Itu (ular) ditemukan di lahan masyarakat yang terbakar," ujar Maidi, Kamis (19/9/2019).

Namun Tim TNI yang sempat berada di lokasi kejadian belum meneliti lebih lanjut soal ular berkaki itu.

"Tim kami pulang duluan, karena sudah malam. Ternyata tim TNI menemukan ular berkaki mati di lokasi. Aku pun kaget setelah nengok videonya. Karena jarang ada ular berkaki," kata Maidi.

Ditegur beruang

Memasuki kawasan hutan memang harus berhati-hati.

Baca juga :

Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular, Seluruh ASN Kaltara akan Diperiksa Kesehatannya

Akibat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ular Mirip Anaconda Mati Terbakar di Kalimantan

Apalagi, hutan itu dihuni oleh hewan buas.

Seperti cerita mengerikan yang dialami anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau.

Mereka menjumpai seekor beruang saat hendak memadamkan api kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Desa Bedagu, Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan, Riau.

Kejadian itu diceritakan Kasi Distribusi dan Logistik BPBD Riau, Suarfianto, kepada Kompas.com, Rabu (19/9/2019).

"Kejadiannya itu seminggu yang lalu. Kami menjumpai seekor beruang besar," ungkap Suarfianto.

Dia mengatakan, di lokasi kebakaran cukup sulit mendapatkan sumber air.

Pemadaman pun menjadi terkendala.

Petugas mencoba mencari sumber air dengan masuk ke hutan.

Namun, sumber air tak kunjung ditemukan.

"Kami masuk ke hutan merintis jalan," ujar Suarfianto.

Tak lama setelah itu, dia dan teman-temannya mendengar suara berisik di semak-semak.

Ternyata, seekor beruang sedang berada di atas kayu, yang berjarak sekitar 100 meter dari petugas.

Petugas pun diam sejenak.

Perjalanan tidak diteruskan, karena akan berisiko.

Apalagi, hewan buas berkuku tajam itu mengoyang-goyangkan batang kayu yang dipanjatnya.

Satwa dilindungi itu seakan memberikan "teguran" kepada petugas agar tidak masuk ke habitatnya.

Atau bisa saja sedang menunjukkan kemarahannya, karena rumahnya ikut terbakar akibat karhutla.

Baca juga :

Petugas Karhutla Berhamburan Selamatkan Diri, Kebakaran Hutan Ular Kobra Keluar dari Sarangnya

BPBD Tangkap 3 Kobra Sekaligus di 1 Titik, Terungkap Pemicu Ular Mau Masuk Rumah dan Cara Mencegah

"Mungkin dia menggoyangkan kayu sebagai aba-aba supaya kami jangan mendekat. Kami saat itu juga takut. Sehingga kami menghindar dan mencari jalan lain untuk mencari sumber air," tutur Suarfianto.

Menurut dia, pemadaman di kawasan hutan memang perlu hati-hati.

Apalagi, kebakaran terjadi di kawasan hutan yang terdapat habitat hewan buas.

Meski begitu, Suarfianto menganggap perjumpaan dengan beruang itu adalah sebuah pengalaman unik saat menanggulangi bencana karhutla.

"Kami tetap melakukan pemadaman. Tapi, mencari lokasi yang aman," katanya.

Sebagaimana diberitakan, hingga saat ini Tim Satgas Karhutla Riau masih berjibaku memadamkan api karhutla yang terjadi di beberapa wilayah di Riau.

Kebakaran yang terjadi mengakibatkan bencana kabut asap.

Sehingga, asap yang mengepung di Bumi Lancang Kuning ini sudah banyak berdampak pada kesehatan masyarakat, karena kualitas udara menjadi tidak sehat hingga berbahaya. (Idon Tanjung)

(*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved