Traveling
Pengunjung Nilai Kemahalan Harga Kuliner di Wisata Pantai Manggar, Menu Ayam Rp 45 Ribu Per Porsi
Namun di kawasan Pantai Manggar, Kota Balikpapan harga ayam geprek dan ayam lalapan dijual seharga Rp 45.000 per porsi.
Penulis: Zainul | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Sempat menuai protes dari kalangan pengunjung beberapa bulan lalu, harga kuliner di kawasan Pantai Manggar, Kecamatan Balikpapan Timur, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur kembali dikeluhkan lagi oleh sejumlah pengunjung.
Mereka menilai hampir merata harga kuliner di kawasan pantai Manggar saat ini semakin tidak masuk akal karena lebih mahal daripada harga kuliner pada umumnya.
Sebut saja harga ayam lalapan dan ayam geprek misalnya, jika di luar pantai kawasan Pantai Manggar, kedua jenis kuliner ini dijual paling tinggi di harga Rp 25.000 per porsi.
Namun di kawasan Pantai Manggar, Kota Balikpapan harga ayam geprek dan ayam lalapan dijual seharga Rp 45.000 per porsi.
Padahal ukuran pada potongan daging kuliner ayam geprek dan ayam lalapan itu lebih kecil daripada ukuran ayam geprek atau ayam lalapan yang dijual di luar kawasan Pantai Manggar, Balikpapan, Kalimantan Timur.
Selain itu, harga bakso dan harga kuliner lainnya juga rata-rata lebih mahal dua kali lipat dari harga kuliner pada umumnya.
Menurut Yasinta, salah satu pengunjung Pantai Manggar mahalnya harga kuliner tersebut merupakan bagian dari bentuk pemerasan pengunjung.
"Ini sama aja pemanasan namanya, kita masuk saja sudah bayar mahal terus bayar makanannya juga tidak masuk akal, Saya makan nasi ayam lalapan sama ayam geprek masa dihitung Rp 45.000 per porsi, tekorlah kita," katanya
Tadi kita berlima, bayarnya sampai Rp 300.000, itu belum sama minumnya, minimnya Rp 20.000 es teh," keluhnya
Hal senada juga dikatakan oleh pengunjung lainnya, mereka menyebutkan mahalnya harga koil di kawasan pantai Manggar tidak sebanding dengan fasilitas yang ada.
" Gak logis, bisa semahal itu, saya dan suami kaget masa bayarnya sampai Rp 250.000, kalah-kalah restoran mewah padahal kita cuman makan ayam geprek sama minum es kelapa," keluh Indiana, warga Samarinda yang berkunjung di Pantai Manggar
Menurut Indiana, mahalnya harga kuliner di Pantai Manggar bisa saja membuat pengunjung lainnya ogah liburan di Pantai Manggar.
"Makan di restoran saja kita enggak sampai segitu mahalnya, nama-nama orang bisa gak mau lagi liburan ke sini," Pungkasnya
Berbeda dengan Ahmad Syafii, warga Tenggarong yang langsung meminta pihak berwajib dalam hal ini pemerintah untuk segera turun tangan mengingat destinasi wisata pantai Manggar saat ini sudah dikenal luas di wilayah Kaltim.
"Pemerintah harus dikirim tangan kalau sudah begini, apalagi Pantai Manggar sudah terkenal jangan lah harus sirsak dengan pedagang yang mematok harga sesuka hatinya," pintanya
Sementara itu sejumlah pedagang kuliner mengatakan, harga kuliner yang mereka jual tersebut karena mereka juga dikenakan pajak saat berjualan di lokasi destinasi wisata.
"Ya saya rasa ini masih wajar, harga segitu masih wajar, soalnya kan kita juga disebut pajak," kata Ilham salah satu pedangan kuliner Pantai Manggar
Hal senada juga diungkapkan oleh Siti Aminah yang juga merupakan pedagang kuliner di pantai Manggar,
Menurut Siti Aminah harga yang dijual sudah sesuai tergantung jumlah porsi yang di pesan dan jenis kuliner yang diminta.
" Saya pikir sudah wajar, soalnya kan tergantung juga jumlah berapa kesananya dan jenisnya apa ya kalau banyak kan pasti mahal juga bayarnya," pungkasnya.
Destinasi wisata pantai Manggar merupakan salah satu wisata pantai yang menjadi favorit bagi masyarakat di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.
Saat hari weekend tiba, pantai yang terletak di wilayah pesisir kota Balikpapan bagian Timur ini tak pernah sepi dari pengunjung.
Bahkan para pengunjungnya pun tidak hanya berasal dari Kota Balikpapan saja tetapi juga dari luar kota Balikpapan.
Padahal secara kelengkapan fasilitas wahana hiburan, destinasi wisata pantai ini terbilang minim fasilitas berupa wahana hiburan.
Demikian disampaikan Mirna, salah satu pengunjung Pantai Manggar, saat ditemui Tribunkaltim.co pada Minggu (22/9/2019).
Bahkan sejak dulu wahana hiburan yang ada di Pantai Manggar saat ini tak pernah ada penambahan.
Seperti banana boat yang berjumlah 2 unit, perahu gandeng 1 unit dan penyewaan sebagai pelampung saat bermain air laut.
Sejumlah pengunjung juga mengakui destinasi wisata Pantai Manggar saat ini masih minim fasilitas, namun yang menjadi nilai plus adalah kawasan Pantai Manggar dilengkapi dengan stand kuliner serta tempat bersantai yang dapat di sewa mulai dari Rp 5.000 hingga Rp 10.000.
"Dari dulu sih fasilitasnya memang tidak ada penambahan saya saja di Pantai Manggar ini yang menjadi daya tarik nya itu bagus sih karena banyak stand kuliner dan juga tempat bersantai kayak begitu juga tidak terlalu mahal mulai Rp 5.000 sampai rp10.000," kata Mirna salah satu pengunjung pantai Manggar
Selain itu para pengunjung lainnya juga menilai pantai Manggar saat ini sudah banyak pembenahan namun cocoknya saat dikunjungi di sore hari.
"Pantai Manggar itu banyak perubahan jalannya di lebarin tapi tidak cocok kalau dikunjungi siang-siang seperti ini karena kan panas itu cocoknya di sore hari aja," kata Garcia pengunjung pantai Manggar
Berbeda dengan pengunjung lainnya, mereka menilai pantai Manggar seharusnya ditanami pohon-pohon yang yang membuat suasana menjadi sejuk, karena menurut mereka kawasan pantai Manggar terbilang panas dibanding dengan pantai-pantai lainnya.
"Sebenarnya bagus Pantai Manggar ini, tapi lebih bagus lagi kalau pohonnya ditambah ditanami pohon-pohon yang lain yang bisa bikin sejuk soalnya kalau begini kan panas," kata Jessica pengunjung pantai Manggar
sementara itu destinasi wisata pantai Manggar saat ini juga dilengkapi dengan wahana sepeda khusus anak-anak, namun bagi pengunjung yang berkunjung di Pantai Manggar wajib membayar uang sewa masuk mulai dari Rp 5.000 sampai Rp 20.000 tergantung jumlah dan jenis kendaraan yang di bawah.
Sisi lainnya, para lapakers pedagang kios non permanen di Pantai Segara Sari Manggar rencananya bakal ditata ulang oleh Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Balikpapan.
Hal itu disampaikan Pelaksana Harian (Plh) Disporapar Balikpapan, Jum Ali kepada Tribunkaltim.co.
Hal itu dilakukan sebagai dampak adanya gesekan pedagang dan Satpol PP Balikpapan beberapa waktu lalu.
Ketika itu, saat melakukan penertiban, Satpol PP membakar beberapa lapak ilegal yang menggangu keamanan dan estetika kota.
Pihaknya menyiapkan rombong untuk para pedagang kios di Pantai Manggar, baik yang telah tercatat maupun tidak tercatat.
Pedagang yang menjadi sasaran pemberian rombong adalah pedagang dengan kios non permanen.
"Kios yang permanen itu tidak diganggu lagi. Ini kita tambahkan rombong-rombong untuk mereka, yang legal sama yang ilegal (tidak terdata di UPTD)," ungkapnya.
Kendati demikian secara keseluruhan, Jum Ali belum menjelaskan detail soal rencana penataan. Ia memastikan bakal direalisasikan pada APBD-P 2019.
"Nanti kita lakukan pendataan (pedagang) melalui UPTD. Untuk jumlah rombong dan lokasi berjualan kita tentukan. Semua kita siapkan. Nanti anggarannya di APBD-P ini. Besarannya belum tahu," tuturnya.
Penyewaan tenda yang acap kali dikeluhkan pengunjung lantaran terlalu mahal bakal diserahkan ke UPTD, bukan perorangan.
"Nanti kita atur, kita pertegas juga soal harga," jawabnya saat ditanya soal penataan harga jajanan yang sering dikeluhkan saat hari libur karena dianggap mahal.
(Tribunkaltim.co/Zainul)