Usai Bunuh Ibu Kandungnya, Seorang Pria di Berau Malah Nongkrong Bareng Tetangganya
Suarti akhirnya dikabarkan meninggal dunia setelah mengalami luka cukup parah di bagian kepala.
TRIBUNKALTIM.CO - Tidak ada raut rasa bersalah di wajah Winardi (39), seorang warga Kampung Melati Jaya, Kecamatan Gunung Tabur.
Winardi baru saja menganiaya Suarti, ibu kandungnya sendiri dengan kayu, Selasa (24/9/2109).
Dia bahkan tersenyum saat difoto oleh anggota Polsek Gunung Tabur yang menjemputnya di Tempat Kejadian Perkara.
• Rekonstruksi Pembunuhan Pemilik Cafe Penjara Ungkap Fakta Lain: Ada Fantasi Tak Wajar di Depan Jasad
• Penelusuran Tempat Kerja Aulia Kesuma Sebelum jadi Otak Pembunuhan, Pantas Kesulitan Bayar Utang
• Satu Tersngka Pembunuhan Pupung dan Putranya Pura-pura Kesurupan saat akan Ekeskusi Korban
• Diduga Bantu Pembunuhan Ayah dan Anak, Tiga Pembantu Aulia Kesuma Ditangkap
Suarti akhirnya dikabarkan meninggal dunia setelah mengalami luka cukup parah di bagian kepala.
Kapolsek Gunung Tabur, Iptu Kasiyono mengatakan, berdasarkan keterangan saksi berinisial Nm, yang melihat Suarti tergeletak di samping rumahnya.
Sementara Winardi, anak korban yang juga terduga pelaku penganiayaan, tampak sedang memarahi ibunya yang sudah terkapar di bawah antena parabola.
"Setelah itu, Winardi pergi meninggalkan tempat kejadian denhgan naik sepeda motor," kata Kapolsek Gunung Tabur, Iptu Kasiyono. Ketakutan melihat perilaku Winardi, warga lantas menghubungi aparat kepolisian.
Menerima laporan warga, polisi langsung menuju lokasi. Korban sempat dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Rivai, namun nyawanya tidak tertolong karena pendarahan hebat di bagian kepala.
Di saat yang hampir bersamaan, polisi juga melakukan pengejaran terhadap Winardi.
Terduga pelaku penganiayaan ibu kandungnya sendiri ini, diamankan polisi ketika sedang 'nongkrong bareng' warga.
Winardi diamankan 4 jam setelah Polsek Gunung Tabur menerima laporan kasus penganiayaan gang berubah statusnya menjadi kasus pembunuhan ini.
Polisi juga masih melakukan pemeriksaan terhadap Winardi, yang menurut keterangan warga di sekitar rumahnya sudah lama mengidap penyakit jiwa.
Winardi sempat mendapat perawatan untuk mengatasi masalah kejiwaannya ini, bahkan dinyatakan sudah sembuh pada tahun 2018 lalu.
Tidak diketahui secara pasti, apa latar belakang kasus penganiayaan yang menyebabkan kematian ini.
Pasalnya, polisi harus lebih dahulu memastikan jika Winardi sehat secara fisik dan kejiwaan sebelum melanjutkan proses hukumnya.