Kisah Tapol G30S/PKI di Balikpapan, Dituduh Ikut Pemuda Rakyat, Dipecat dari Tentara dan Diisolasi
Muradi pernah ditempatkan bertugas di Batalyon 609 dan menjadi penjaga rumah Panglima Kodam Mulawarman. Dan di tahun 1970 sebagai tahanan politik PKI.
Penulis: Ilo | Editor: Rafan Arif Dwinanto
Setiba di lokasi diintogerasi, langsung mengarah kalau dirinya terlibat pada kegiatan politik di Pemuda Rakyat.
"Tidak tahu apa-apa soal Pemuda Rakyat," tuturnya.
Muradi mengaku, tidak bergabung di Pemuda Rakyat namun hanya mengenal orang-orang Pemuda Rakyat.
Karena pada saat itu dirinya pernah ditugaskan untuk menjaga tapol yang sudah ditangkap.
Yang kebanyakan adalah warga sipil yang tergabung dalam Pemuda Rakyat.
Pada rentang waktu tahun 1965 sampai 1969, Muardi masih tentara.
Pria kelahiran Nganjuk ini pernah berjaga, ditugaskan untuk mengamankan orang-orang tahanan PKI di Pelengkung.
"Setiap apel kenal saja. Saya kenal orang-orang PKI dari tahanan waktu jam menjaga," katanya.
"Kenal bukan dari bergabung di Pemuda Rakyat," katanya.
Atas tuduhan berfusi dalam Pemuda Rakyat, Muradi dijebloskan kepenjara tanpa melalui proses pengadilan.
Momen ini terjadi sekitar tahun 1970. Tuduhan yang dialamatkan ke dirinya membuat Muradi murung, sakit hati.
Muradi merasa difitnah, selama dirinya menjadi tentara tidakpernah masuk ke dunia politik praktis.
"Ditodong senjata. Saya disuruh melepas semua seragam tentara saya," ujarnya.
"Disuruh angkat tangan lalu masuk ke sel penjara," tutur Muradi yang lahir pada 6 Maret 1942 ini.
Anehnya, selama di penjara Muradi tidak pernah mendapat kabarakan disidangkan di pengadilan militer.