Darurat Kabut Asap
Kutai Timur Kawasan Terbanyak Titik Api Karhutla, Tingkat Kepekatan Udara Sampai 76 Persen
Wilayah Kutai Timur, menurut Suroso, masuk dalam kawasan dengan titik api yang paling banyak, bersama Kabupaten Berau dan Paser.
Pada arahan singkatnya kepada Dandim 0906/Tgr, para Satgas Karhutla, dan Unsur petugas lainnya, Pangdam VI/Mlw Mayjen TNI Subiyanto menyampaikan.
"Agar dapat mendeteksi potensi timbulnya kembali Karhutla maka akan dilakukan giat terpadu dari Unsur TNI-Polri, bersama para Stake Holder dan pelaku usaha lainnya untuk mencegah dan mewaspadai terjadinya karhutla.
Oleh karena itu, berkaitan dengan giat terpadu tersebut agar pos kotis TNI-POLRI dapat di arahkan sedekat mungkin dengan bertitik berat pada areal yang memiliki titik api terbanyak agar mudah dilakukan tindakan pemadaman bila sewaktu-waktu terjadi Karhutla. "Jelas Mayjen TNI Subiyanto.
Disaat yang bersamaan di wil Tabang telah dilakukan program penangganan Karhutla yang ditandai dengan apel kesiapan penangganan karhutla yang dipimpin oleh Dandim 0906/Tgr Letkol Inf Charles Alling dimana dalam pelaksanaanya mengedepankan “model Korelatif” yang melibatkan semua stake holder baik TNI-POLRI, pemerintah daerah serta pelaku usaha utk menghadapi karhutla.
Dalam metoda tersebut sejatinya merumuskan 3 aspek penting yaitu;
Yakni tindakan Pre emtive (penyuluhan bahaya karhutla dan solusi membuka lahan tanpa membakar) dilakukan secara door to door kepada masyarakat.
Tndakan Preventif dengan melaks patroli aktif utk mendeteksi dan menanggani kebakaran di wilayah tabang.
Dan melakukan proses penegakan hukum terhadap pelaku pembakaran lahan.
Sementara itu Kapendam VI/Mlw Kolonel Kav Dino Martino, S.I.P menerangkan, secara umum Karhutla yang terjadi di wilayah Kodam VI/Mlw yang meliputi Provinsi Kaltim, Kaltara dan Kalsel telah dapat ditanggulangi.
Maka sesuai dengan arahan dan petunjuk Pangdam VI/Mlw, agar tidak berpotensi munculnya kembali Karhutla, maka dibutuhkan pengawasan dan kontrol secara terpadu dan intensif oleh para Petugas terkait dilapangan, sehingga potensi Karhutla dapat dideteksi secara dini dan cepat ditanggulangi sebelum Karhutla terjadi," ujar Kol. Kav. Dino Martino.
(Tribunkaltim.co)