Liga Indonesia

Pengakuan Umuh Muchtar Soal Laga Persib vs Arema FC Ditunda, Tak Masalah Tanpa Penonton

Pengakuan Umuh Muchtar Soal Laga Liga 1 2019 Persib vs Arema FC Ditunda, Tak Masalah Tanpa Penonton, Bobotoh dan Aremania gigit jari

Editor: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto
Kolase Tribunkaltim.co / Instagram
Pengakuan Umuh Muchtar Soal Laga Persib vs Arema FC Ditunda, Tak Masalah Tanpa Penonton 

TRIBUNKALTIM.CO - Suporter Bobotoh dan Aremania harus gigit jari dalam menyambut laga lanjutan Liga 1 2019 pekan ini.

Pasalnya duel tim kesayangan mereka, Persib vs Arema FC pekan ke-21 Liga 1 2019, harus mengalami penundaan

Pertandingan Persib vs Arema FC di Stadion Si Jalak Harupat, Sabtu (28/9/2019) resmi ditunda.

BREAKING NEWS - Kabar Buruk Buat Bobotoh dan Aremania, Laga Persib vs Arema FC Resmi Ditunda

Persib vs Arema Liga 1 2019, Maung Bandung Didera Kesusahan, Vizcarra Kena Kartu Gozo Cedera Mata

Persib vs Arema FC, Tanpa Esteban Vizcarra, Robert Rene Alberts Siapkan Peran Baru untuk Pemain Ini

Terkait penundaan lagag Persib vs Arema FC, Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar memberikan pengakuan.

Umuh Muchtar mengungkapkan pihaknya sudah melakukan segala upaya agar pertandingan ini tetap digelar.

"Hari ini memang kami prihatin, sudah mengajukan sejak lama untuk izin, kemarin masih ada harapan," kata Umuh Muchtar di Graha Persib, Jalan Sulanajana, Kamis (26/9/2019) melansir TribunJabar.id.

"Sampai kemarin sampai sore saya bertemu dengan kapolres, ngobrol panjang lebar, kapolres juga sudah mengharapkan Persib bisa main di sini," ucap Umuh Muchtar menambahkan.

"Tapi karena situasi seperti ini mungkin lewat telepon juga tidak enak, kan, ada aturan, akhirnya saya disarankan untuk bertemu dengan Kapolda, saya telepon, sudah di lokasi, jam 8.30 saya sudah di Polda," kata Umuh Muchtar.

"Selanjutnya jam 11 Pak Kapolda belum kembali ke kantor, dia lagi di DPRD Provinsi, akhirnya dari asistennya, Karo Ops (Kepala Biro Operasional) bilang sudah dirundingkan, ternyata tidak bisa, karena ini orang puluhan ribu," tuturnya.

Umuh Muchtar menambahkan Persib Bandung sebetulnya sudah rela jika pertandingan tetap dihelat meskipun tanpa penonton.

Namun, pihak keamanan tetap tak memberikan izin kepada pihak panpel untuk menggelar laga bertajuk Super Big Match, Persib vs Arema FC di Liga 1 2019.

"Tapi, kan, saya juga sudah siap sampai tidak ada penonton, akhirnya tidak ada kesiapan karena situasi seperti ini," ucapnya.

Polda Tak Berikan Izin

Polda Jabar tidak memberikan izin pertandingan Persib Bandung melawan Arema FC yang sedianya digelar pada Sabtu (28/9/2019) di Stadion si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung.

Kepastian itu didapat setelah Kapolda Jabar Irjen Rudy Sufahriady mengeluarkan surat nomor B/5931/I/IX/PAM.3.3./2019 perihal pemberitahuan izin pertandingan Persib melawan Arema FC.

Surat tersebut ditujukan pada Ketua PT Liga 1 2019, Manajer Persib, dan Ketua Panitia Pelaksana pertandingan Persib.

Surat tertanggal 26 September 2019 dan ditandatangani Kapolda Jabar.

"Polri dalam hal ini Polda Jabar, tidak memberikan izin untuk melaksanakan pertandingan di Stadion si Jalak Harupat Kabupaten Bandung dan disarankan untuk dialihkan ke tempat lain yang cukup netral," bunyi petikan di surat itu.

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko saat dikonformasi, membenarkan terkait isi dari surat dengan kop surat Polda Jabar itu.

"Iya betul, saya baru dapat konfirmasinya dari Ditintelkam Polda Jabar," kata Trunoyudo Wisnu Andiko.

Di surat, dijelaskan latar belakang tidak diizinkannya laga itu.

Salah satunya, Persib dan Arema memiliki sejarah rivalitas pendukung kesebalasan yang selalu berkonflik jika bertemu.

Kejadian pada 14 April 2018 di Stadion Kanjuruhan, Malang antara Arema FC melawan Persib, berakhir ricuh dan mengakibatkan 1 orang meninggal dunia serta puluhan mengalami luka.

"Kemudian, pertimbangan lainnya, terkait situasi politik saat ini dimana banyak terjadi aksi unjuk rasa di Kota Bandung dan sekitarnya sehingga kekuatan pengamanan akan terkonsentrasi pada kegiatan tersebut.

Karenanya, Polda Jabar tidak bisa memberikan izin untuk melaksanakan pertandingan," tutur Trunoyudo Wisnu Andiko.

Terancam Sanksi Denda

Menjelang laga lawan Persib Bandung, Arema FC dihantui ancaman sanksi denda akibat ulah Aremania.

Ancaman saksi denda itu buntut dari ulah Aremania setelah laga Arema FC vs PSS Sleman di Stadion Kanjuruhan, Malang, Selasa (24/9/2019).

Kemenangan 4-0 Arema FC atas PSS Sleman harus dibayar mahal.

Tim yang sebelumnya mendapat denda total Rp 620 juta kembali terancam mendapat sanksi denda karena ulah Aremania.

Terlihat ada beberapa pelanggaran yang terjadi, termasuk yang paling mencolok ialah ketika ada dua oknum suporter yang masuk ke lapangan saat jeda babak pertama.

Kedua oknum suporter tersebut terlihat mengacungkan jari tengah pada pemain cadangan PSS Sleman yang sedang melakukan pemanasan sebelum babak kedua dimulai.

Tak hanya itu, pertandingan juga diwarnai kericuhan suporter yang berkelahi karena diduga ada BCS, kelompok suporter PSS Sleman yang nekat datang.

Selain itu, saat pertandingan selesai juga ada bom asap yang dinyalakan di tribun penonton ekonomi.

Terkait pelanggaran-pelanggaran tersebut, panpel Arema FC mengaku pasrah, namun berharap agar Komdis PSSI tak memberikan denda lagi pada Singo Edan.

"Mudah-mudahan tidak (denda) karena pertandingan sudah selesai tapi kami selalu mengimbau pada teman-teman Aremania, kami katakan kalau klub sudah dapat denda Rp 75 juta karena pelemparan pekan lalu, sehingga mohon ke depan jangan melakukan hal-hal yang dapat berimbas pada sanksi maupun denda," ujar Abdul Haris, Ketua Panpel Arema FC, Rabu (25/9/2019).

Jadi Bintang Persib Bandung, Ezechiel NDouassel Dapat Pujian Robert Rene Alberts

Janji Abdul Aziz ke Bobotoh Jelang Laga Persib vs Arema FC, hingga Situasi Maung Bandung Terkini

Kemenangan Telak Arema FC Tercoreng, Terancam Denda Lagi Akibat Ulah Aremania

Beberapa upaya untuk meminimalisasi sanksi dan denda sudah dilakukan Panpel, salah satunya yakni melarang pedagang asongan berjualan di tribun VIP setelah tim mendapat denda Rp 75 juta saat Arema FC menjamu Borneo FC.

Ketika itu Aremania di tribun VIP yang kesal dengan kepemimpinan wasit melemparkan botol minuman dan botol teh kotak. Setelah itu Panpel akhirnya kini tak memperbolehkan pedagang asongan berjualan di tribun VIP.

"Di VIP sudah tidak ada yang jualan atau kami sterilkan untuk asongan, karena sebelumnya sudah komitmen, kalau ada pelemparan teh kotak terus botol ya sudah saya minta sampai waktu yang tidak ditentukan silakan jualan di tribun ekonomi, jangan jualan di VIP," katanya.

(*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved