Gempa di Ambon, Listrik di Kabupaten Seram Bagian Barat Mati Total

Gempa bumi magnitudo 6,8 di Ambon dan beberapa wilayah di Maluku bukan hanya menelan korban jiwa namun juga kerusakan infrastruktur.

Editor: Samir Paturusi
TribunKaltim.CO/HO/Kompas.Com
Rumah dan bengkel terbakar saat gempa magnitudo 6,8 di Ambon, Maluku, Kamis (26/9/201 

TRIBUNKALTIM.CO,AMBON-Gempa bumi magnitudo 6,8 di Ambon dan beberapa wilayah di Maluku bukan hanya menelan korban jiwa namun juga kerusakan infrastruktur. 

Bahkan dampak gempa ini masih dirasakan masyarakat hingga Jumat (27/9/2019) hari ini.

Bahkan jaringan listrik di seluruh Kabupaten Seram Bagian Barat, masih mati total. Warga yang mengungsi merasakan gelap gulita pada Kamis malam.

Kontributor Kompas.com Rahmat Rahman Patty melaporkan, warga juga kesulitan mendapatkan air bersih karena listrik yang padam.

Musibah Gempa di Ambon, 23 Warga Maluku Meninggal Dunia

"Warga di Kecamatan Kairatu kesulitan karena tidak ada sama sekali listrik dan internet. Warga susah mendapatkan air," ujar Rahmat saat melaporkan situasi terkini melalui sambungan telepon, Jumat.

Menurut Rahmat, saat ini sebagian besar warga berharap air bersih dari pos pengungsian dan markas TNI di Seram Bagian Barat.

Namun, menurut Rahmat, warga masih kesulitan mendapatkan lokasi mandi, cuci, kakus (MCK). Lokasi pengungsian banyak yang belum dilengkapi dengan MCK.

23 Orang Meninggal Dunia

Sementara itu, jumlah korban jiwa atas musibah gempa yang menguncang Pulau Ambon magnitudo 6,8 terus bertambah. Sampai saat ini, jumlah korban sudah mencapai 23 orang.

Saat meninjau para korban di RSUD dr Haulussy Ambon, Kamis (26/9/2019) malam, Gubernur Maluku Murad Ismail mengatakan, menurut data dari BNPB jumlah korban jiwa untuk seluruh Maluku sudah mencapai 23 orang. 

Dilansir dari Kompas.Com, sementara, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku Farida Salampessy mengatakan, lokasi terparah yang kena dampak gempa adalah wilayah Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, Pulau Ambon.

 Gubernur Maluku Tinjau Korban Gempa, Murad: Kalau Gempa Berlindung di Bawah Meja atau Tempat Tidur

 Terbaru, Korban Gempa Bumi Ambon, 6.8 SR, BPBD Maluku Sebut 20 Orang Meninggal Dunia

 "Ada di desa Liang, Waai dan Tenga-Tenga. Di desa Liang paling banyak, karena ada rumah yang rata dengan tanah," ujar Salampessy saat dikonfirmasi.

Dia mengatakan, masyarakat di Kecamatan Salahutu khususnya di Desa Liang, saat ini memilih mengungsi ke hutan.

Menurut Salampessy, BPBD Maluku telah mengimbau warga di sana untuk tidak percaya berita hoaks dan isu tsunami.

Hanya saja, warga memilih untuk mengungsi, karena sbagian besar rumah mereka roboh.

"Memang kami sudah mengimbau berita itu ada hoaks, tapi karena rumah mereka sebagian besar sudah roboh, mereka ke hutan dan malam ini kami dari BPBD sudah membawa terpal untuk mereka di Desa Liang dan Waai," kata Salampessy.

 Khawatir Tsunami Usai Gempa 6,8 Magnitudo, Ribuan Warga Seram Bagian Selatan Mengungsi di Perbukitan

 Gempa Ambon Buat Bangunan Rusak Berat dan Warga Panik, 1 Orang Meninggal saat Selamatkan Diri

 Selamatkan Diri dari Gempa Terjatuh dari Motor, Orangtua Kandung Staf Basarnas Ini Meninggal Dunia

Berdasarkan data sementara, menurut Salampessy, sebanyak 106 rumah warga rusak parah di wilayah tersebut. (*

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved