Smartphone
Indosat IM3 Ooredoo Luncurkan Paket Freedom Internet di Balikpapan, Begini Manfaat dan Keunggulannya
Paket Freedom internet menjawab kebutuhan pelanggan yang ingin tetap online sepanjang hari tanpa harus khawatir paket
Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Indosat terus berbenah dalam meningkatkan pelayanan serta mutu jaringan internet di Kalimantan Timur khususnya Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.
Salah satu cara untuk meningkatkan layanan adalah dengan memberikan paket menarik kepada pelanggan maupun pengguna baru kartu Indosat IM3 Ooredoo.
Salah satu fitur terbaru dari layanan kartu tersebut berupa paket Freedom internet.
Menurut Ritesh Kumar Singh selaku Marketing Officer Indosat IM3 Ooredoo dari rilis yang diberikan.
• Laba Indosat Anjlok 56,8 Persen
• Jumlah Pelanggan Indosat Anjlok, Ini yang akan Dilakukan Operator Seluler Tersebut
• Disebut-sebut akan PHK Massal Akibat Masuknya Pekerja Asing, Begini Jawaban Indosat
Dia mengatakan paket Freedom dapat menjawab keluh kesah pelanggan tanpa khawatir adanya batasan internet kuota malam.
Nah, IM3 Ooredoo terus berinovasi memberikan produk dan layanan yang dapat menjawab seluruh keluh kesah pelanggan.
"Untuk itu kami sangat senang bisa menghadirkan Freedom Internet, paket internet simple, transparan, dan membebaskan pelanggan dari kekhawatiran," tulisnya dalam rilis yang diterima oleh Tribunkaltim.co yang diberikan Indosat saat launching Freedom Internet di Warung Koffie Batavia, Balikpapan pada Kamis (3/10/2019).
Paket Freedom internet menjawab kebutuhan pelanggan yang ingin tetap online sepanjang hari tanpa harus khawatir paket mereka akan cepat habis karena banyaknya batasan dalam paket.
Paket ini dibuat dengan memahami paket internet yang diinginkan oleh pelanggan.
Sehingga pengguna Indosat IM3 Ooredoo dapat internetan tanpa khawatir.
Terdapat paket simple dengan 100 persen kuota utama mulai dari Rp 15 ribu untuk kuota 2GB dengan masa aktif 15 hari.
Kemudian paket bulanan Mai dari Rp 25ribu dengan kuota 3 GB
Paket Rp 50 ribu untuk kuota 10GB, Rp 75 ribu untuk 18 GB hingga Rp 100 ribu untuk kuota 25 GB.
Selain itu fasilitas paket Freedom Internet juga dilengkapi dengan keuntungan Pulsa Safe tanpa biaya tambahan.
Sehingga pelanggan bisa terus internetan seru tanpa khawatir psa terpotong karena kelebihan pemakaian.
Sebelumnya, Indosat Ooredoo terus memperluaskan jaringannya, sebagai operator terbesar kedua di Indonesia.
Indosat Ooredo akan memperkuat jaringan sinyal 4G plus dengan membangun 2.600 BTS di Pulau Kalimantan dan Sulawesi.
Proyek infrastruktur 4G Indosat Ooredoo dimulai sejak akhir 2018 lalu, baik di Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua (Kalisumapa).
Rencananya pembanguan 2.600 BTS ini sisanya 20 persen dibangun di seluruh Kalimantan.
"Project infrastruktur Indosat, semua site yang belum 4G kita 4G-kan. Tahun ini, kita tambah coverage baru," kata Head of Region Kalisumapa Indosat Ooredoo Prio Sasongko, pada saat acara Kumpul Media di Kantor Indosat Balikpapan Jalan MT Haryono, Balikpapan Selatan, Rabu (15/5/2019).
Di Balikpapan semua lokasi sudah bisa merasakan 4G plus sejak Desember 2018 lalu.
Sedangkan untuk penambahan jaringan sendiri rencananya dilaksanakan di tahun ini.
Semua Kalimantan sudah bisa memakai 4G plus, terakhir on di wilayah Tarakan, dan Malinau.
Untuk daerah perbatasan Kalbar yang sudah 4G, dan perbatasan Kaltara di Nunukan," katanya.
Persiapannya hanya mengganti perangkat dengan 4G.
Diproject tahun 2018 kemarin, dari 700 BTS 4G sekarang menjadi 3.500 BTS 4G.
Pembangunan BTS itu untuk di Kalimantan sampai Sulawesi.
"Di tahun 2019 kami rencana akan menambah 2.600 BTS 4G, khusus di Kaltim sekitar 20 persen," kata Prio.
Sementara itu, untuk jaringan 2G masih ada, tidak akan ditutup.
Sebab masih banyak pelanggan yang menggunakan feature phone dengan telepon atau voice.
Sisi lainnya, PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Tbk berencana membeli 3.000 menara dari PT Indosat Tbk.
Direktur Keuangan Telkom Harry Mozarta Zen mengatakan, pembelian ini dilakukan melalui salah satu anak usahanya.
Yakni PT Dayamitra Telekomunikasi atau Mitratel.
Nantinya, sebanyak 3.000 menara telekomunikasi tersebut juga akan menjadi aset Mitratel.
Dilansir Tribunnews.com, Mitratel adalah penyedia menara pemancar telekomunikasi dan infrastruktur bagi beberapa operator telekomunikasi di Indonesia.
Menurut Harry, saat ini Mitratel memiliki 12.000-13.000 menara telekomunikasi.
Saat ditanya lebih detail terkait proses jual beli menara ini, Harry enggan menjelaskan lebih lanjut.
“Ada confidential agreement dengan pihak penjual. Jadi, tidak ada yang bisa saya sampaikan lebih dari itu,” kata dia di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (19/8/2019).
Sebelumnya, ISAT memang dikabarkan akan menjual 3.000 unit menara telekomunikasi.
Deal Street Asia mengutip sumber yang mengetahui rencana ini melaporkan, nilai yang diincar dari penjualan menara ini sebesar US$ 300 juta atau Rp 4,27 triliun (kurs Rp 14.227 per dollar AS).
• Cara Nonton LIVE STREAMING Swedia vs Inggris via Telkomsel, Indosat dan XL
• 3 Cara Atasi Pulsa Indosat yang Terpotong Tanpa Sebab, Wajib Coba
ISAT menetapkan harga penjualan rata-rata US$ 100.000 sampai US$ 200.000 untuk satu unit menara.
Kisaran harga ini tergantung dengan lokasi, masa sewa, dan aspek-aspek lain dari menara tersebut.
Saat dikonfirmasi Kontan.co.id, manajemen ISAT belum mau memberi komentar detail mengenai kabar penjualan menara tersebut.
Yang jelas, Group Head Corporate Communications ISAT Turina Farouk mengatakan, penjualan aset menara merupakan salah satu opsi pendanaan untuk ISAT.
“Namun, saat ini, opsi tersebut masih sedang dalam kajian. Apabila sudah ada informasi lebih lanjut akan kami sampaikan kepada khayalak umum,” kata dia.
(Tribunkaltim.co/Jino Prayudi Kartono)