HUT ke-74 TNI, Inilah Sejarah Singkat Dibalik Hari Lahir TNI yang Diperingati setiap 5 Oktober
Namun pada 5 Oktober 1945, namanya diubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR), di mana sebagian anggotanya merupakan orang-orang yang dulunya
TRIBUNKALTIM.CO - Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang merupakan angkatan perang Republik Indonesia (RI) genap berusia 74 tahun hari ini, Sabtu (5/10/2019).
Tentara Nasional Indonesia (disingkat TNI) adalah nama sebuah angkatan perang dari negara Indonesia. Pada awal dibentuk bernama
Tentara Keamanan Rakyat (TKR) kemudian berganti nama menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI) dan kemudian diubah lagi namanya
menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI) hingga saat ini.
• HUT ke 74 TNI, Zaskia Gotik dan Dua Artis Ibu Kota Bakal Hibur Warga Balikpapan di Lapangan Merdeka
• 3 Ribu Kupon Disiapkan untuk Masyarakat Balikpapan pada HUT ke 74 TNI di Lapangan Merdeka
• Ada Hujan, TNI Polri Tetap Lakukan Gladi Bersih Upacara Peringatan HUT Ke 74 TNI di Balikpapan
Tentara Nasional Indonesia (TNI) terdiri dari tiga angkatan bersenjata, yaitu TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, dan TNI Angkatan Udara
Telah memasuki usia 74 tahun, TNI sudah melewati catatan sejarah panjang, mengiringi perjalanan negara Indonesia.
TNI awalnya bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR), yang dibentuk pada 23 Agustus 1945.
Namun pada 5 Oktober 1945, namanya diubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR), di mana sebagian anggotanya merupakan orang-orang yang dulunya bergabung dengan PETA.
Perubahan nama dari BKR menjadi TKR inilah yang di kemudian hari, diperingati sebagai hari lahir TNI.
Nama TKR kemudian diubah menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI), untuk menyesuaikan dengan dasar militer internasional.
Namun, perubahan nama angkatan perang RI ini belum berhenti sampai di situ.
Seperti dikutip dari TNI.mil.id, Presiden soekarno mengubah nama TRI menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI), yang terus di gunakan hingga hari ini, pada 3 Juni 1947.
TNI ini merupakan gabungan dari TRI sebagai tentara regular dan badan-badan perjuangan rakyat.
Jenderal Soedirman ditunjuk sebagai Panglima Besar pertama TNI.
Pada masa-masa awal kemerdekaan, TNI berperan penting dalam menumpas berbagai pemberontakan yang terjadi di Indonesia.
TNI memiliki tugas pokok untuk menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta melindungi segenap
bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.