Film Hollywood
SUKSES, Film Joker Ungguli Venom, Berhasil Raup Rp 3,26 T dalam Satu Pekan Tayang di Seluruh Dunia
Totalitas akting Joaquin Phoenix di film Joker mengatarkan film karakter anti hero DC Comics ini menjadi film terlaris di bulan Oktober 2019 ini.
Pihak keamanan beralasan ada beberapa ancaman yang beredar di media sosial yang ditujukan kepada para penonton.
Bahkan ada ancaman yang terang-terangan menyerukan penembakan massal.
Warner Bros dengan tegas membantah tudingan-tudingan negatif yang menyebut Joker mendorong orang melakukan kekerasan.
“Warner Bros meyakini salah satu fungsi cerita adalah untuk mendorong diskusi tentang masalah-masalah yang kompleks,” kata studio tersebut dalam pernyataannya pada September lalu.
“Film ini tidak berniat mendorong kekerasan. Sutradara maupun studio tidak menganggap karakter ini (Joker) sebagai pahlawan,” lanjut Warner Bros.
BACA JUGA:
Joker Sempat Jadi Trending Topic, Film Joaquin Phoenix Ini Bukan Tontonan untuk Anak-anak
Demi Totalitas di Film Joker, Joaquin Phoenix ke Rumah Sakit Jiwa untuk Melatih Emosinya
Kecaman terhadap Joker tidak menghentikan penonton untuk memenuhi bioskop dan menuntaskan rasa penasaran mereka.
Menurut analis media dari Comscore, Paul Dergarabedian, kontroversi yang berkembang tentang Joker justru mendorong orang untuk menonton filmnya.
“Joker menjadi fenomena budaya. Semua pembicaraan menjadikan Joker film wajib tonton,” kata dia.
Joker mendapat skor 69 persen dari para kritikus film di Rotten Tomatoes.
BACA JUGA:
REKAM JEJAK Aktor Joaquin Phoenix Pemeran Utama Film Joker, Naik Daun di Film Gladiator
Joker Senang Membunuh, Ini Jalan Cerita Filmnya, Tayang di Bioskop Kaitannya dengan Lahirnya Batman