Pendidikan

Guru SD Negeri 027 Tenggarong Seberang Ini Buat Gawai di dalam Kelas dari Penjahat jadi Sahabat

Sasha, Fasilitator Daerah Program Pintar yang merupakan guru SD Negeri 027 Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, merasa resah.

Penulis: Ilo | Editor: Mathias Masan Ola
Tribunkaltim.co/HO SD Negeri 027 Tenggarong Seberang
Bu Sasha, guru SD Negeri 027 Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur sedang membimbing para muridnya dalam penggunaan gawai menggunakan internet positif. Media gawai jadi bahan sumber pembelajaran bagi para murid SD Negeri 027 Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara. 

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Selama ini gawai atau ponsel, smartphone, handphone menjadi barang yang selalu menjadi teman sehari hari.

Tidak terkecuali anak-anak pun kadang ada yang sudah kecanduan gawai yang bisa dinilai jadi penjahat.

Kekhawatiran ini kemudian muncul dalam benak seorang guru Sekolah Dasar di Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur.

Dialah Sasmiati, guru SD Negeri 027 Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

 “Gawai untuk belajar?  Ah, yang bener, emang bisa?” ujarnya dia kepada Tribunkaltim.co pada Senin (7/10/2019).

Penggunaan  gawai atau dalam bahasa sehari-hari disebut “Hape” menjadi sebuah polemik di tengah masyarakat. 

Tentu ini, kata dia, menjadi permasalahan tersendiri.

Di antara banyaknya manfaat yang diberikan gawai kepada kehidupan sehari-hari.

"Memberi banyak manfaat di kehidupan tapi ternyata berbanding terbalik juga dalam dunia pendidikan," ungkap guru SD Negeri 027 Tenggarong Seberang itu. 

Sebagai orang tua, sebagian besar masih menganggap gawai sebagai alat komunikasi.

Dan hiburan semata yang belum memberikan manfaat baik bagi putra-putrinya.

Sementara itu, sebenarnya banyak hal luar biasa yang bisa didapat dari penggunaan gawai untuk meningkatkan kemampuan berpikir siswa.

Hanya saja belum banyak sosialisasi untuk memperbaiki pandangan ini.

Bagi Sasmiati atau yang akrab disapa bu Sasha, Fasilitator Daerah Program Pintar yang merupakan guru SD Negeri 027 Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, merasa resah.  

Bu guru Sasha, tercetuslah ide.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved