Tak Tepati Janji Kampanye, Komunitas Adat Tojolabal Ikat dan Seret Wali Kota Las Margaritas Meksiko
Mereka lantas menarik keluar wali kota dari kantornya, mengikatnya ke bagian belakang mobil pikap, dan kemudian mulai menyeretnya.
Dilaporkan Escandon hanya mengalami beberapa cedera ringan. Meski demikian, dia mengatakan bakal
menuntut para pelaku yang menyerangnya karena "telah berusaha menculik dan membunuh" dirinya.
"Sekitar 50 atau 60 orang datang dengan menggunakan tiga truk pikap.
Mereka membawa tongkat sebagai senjata dan berusaha menculik pejabat kota untuk memeras kami
demi mendapatkan apa yang selalu mereka inginkan, yaitu diberikan uang," kata Escandon.
"Mereka mulai memaksa saya, membawa saya, mengikat satu kaki dan menyeret saya keluar dari kantor
menuju ke jalan," lanjutnya, dikutip AFP, Kamis (10/10/2019).
Kasus itu telah ditangani pihak berwajib dengan 11 orang telah ditangkap dan belasan lainnya dilaporkan terluka selama perkelahian.
Polisi negara bagian Chiapas juga telah dikirim untuk membantu memulihkan ketertiban di Las Margaritas,
sebuah kota berpenduduk 20.000 orang di dekat perbatasan Meksiko dengan Guatemala.
Menurut jaksa penuntut negara, Jorge Luis Llaven, para penyerang yang menerobos masuk kantor
wali kota dan menyeret pemimpin kota itu keluar lantaran merasa wali kota telah gagal memenuhi janji kampanyenya.
Mereka menuntut pemerintah kota memberikan lebih banyak sumber daya publik, termasuk memberikan
transfer uang tunai secara langsung, untuk komunitas pedesaan mereka, Santa Rita El Invernadero.
Hal itu berkaitan dengan kebijakan Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador yang telah