Liga Indonesia
Jelang Lawan PSM Makassar, Aremania Bikin Arema FC Panen Denda di Liga 1 2019 Mencapai Rp 620 Juta
Jelang Lawan PSM Makassar, Aremania Bikin Arema FC Panen Denda di Liga 1 2019, Capai Rp 620 Juta
TRIBUNKALTIM.CO - Jelang Lawan PSM Makassar, Aremania Bikin Arema FC Panen Denda di Liga 1 2019, Capai Rp 620 Juta.
Kabar buruk menimpa Arema FC jelang laga melawan PSM Makassar di Liga 1 2019.
Pertandingan PSM Makassar vs Arema FC akan digelar di Stadion Andi Mattalatta, Rabu (16/10/2019).
Namun jelang menghadapi PSM Makassar, Arema FC harus menerima denda dari Komdis PSSI.
Komdis PSSI menjatuhkan denda kepada Arema FC akibat ulah Aremania pada laga kontra PSS Sleman beberapa waktu lalu.
Hingga kini tercatat Singo Edan telah menggelontorkan uang sebesar Rp 620 juta untuk membayar denda karena ulah Aremania.
Artinya, Arema FC menjadi salah satu klub di Liga 1 yang mendapat sanksi denda terbanyak.
Sekaligus Arema FC menjadi tim langganan dikenai sanksi denda dari Komdis PSSI.
• PSM vs Arema FC, Kabar Baik Buat Aremania, Tanpa Hamka Hamzah, Pemain Belakang Ini Siap Tampil
Terkait banyaknya denda yang dikeluarkan klub, Abdul Haris Ketua Panpel Arema FC memberikan analisis.
Menurut Haris, ada banyak faktor penyulut emosi Aremania serta tingkah laku buruk suporter yang akhirnya melakukan pelemparan, menyalakan flare, hingga masuk ke lapangan.
"Banyak hal yang kalau disikapi itu variabelnya, performa tim juga mempengaruhi suporter melakukan pelanggaran," kata Abdul Harris Minggu (13/10/2019) melansir Surya Malang.
"Lalu kinerja wasit juga mempengaruhi, dari klub lawan provokasi juga bisa, terus lawan tim rivalitas juga mempengaruhi. Banyak pengaruhnya," kata Abdul Haris menambahkan.
• PSM vs Arema FC, Jatuh Sakit, Aremania Tak Bisa Saksikan Kapten Hamka Hamzah Berlaga, Ini Sebabnya
Abdul Haris juga memberikan salah satu contoh penyebab Aremania bersikap dingin pada PSS Sleman.
Akibatnya muncul kericuhan suporter di tribun karena diduga ada BCS, suporter PSS Sleman yang nekat datang saat pertandingan di Stadion Kanjuruhan, Selasa (24/9/2019) lalu.
"Kalau dulu seandainya tidak ada kejadian di Sleman saat Arema FC away ke sana, mungkin ya happy-happy saja saat di sini," ujarnya.
"Karena mungkin kemarin di Sleman disambut dengan seperti itu ya mereka berpikirnya ganti menyambut seperti itu di sini," ungkap Abdul Harris.
Abdul Haris berharap ke depan soal sanksi dan denda tidak terulang lagi.
Sebab hal itu dapat berpengaruh pada keuangan Arema FC.

• Pesan Pelatih PSS Sleman Seto Nurdiantoro untuk Rivalitas Suporter Beraroma Dendam Aremania dan BCS
Larang Jualan Botol Kemassan di Stadion
Sebelumnya Panpel Arema FC telah mengantisipasi terjadinya kericuhan di Stadion dengan larangan menjual minuman botol kemasan.
Panpel Arema FC melarang pedagang asongan di dalam stadion Kanjuruhan menjual minuman dalam kemasan botol, kotak atau gelas.
Pelarangan penjualan produk minuman dalam kemasan yang bisa dijadikan alat untuk dilempar itu diberlakukan mulai pertandingan Arema FC Vs PSS Sleman, Selasa (24/9/2019).
Sanksi denda Rp 75 juta yang didapat Arema FC usai laga lawan Borneo FC, Jumat (13/9/2019) lalu di Stadion Kanjuruhan, membuat Panpel Arema FC geram.
Pasalnya sanksi karena pelemparan yang dilakukan suporter bukan kali pertama itu terjadi.
• Kemenangan Telak Arema FC Tercoreng, Terancam Denda Lagi Akibat Ulah Aremania
Sebelumnya puluhan juta rupiah telah digelontorkan Arema FC karena kasus serupa.
Untuk itu, kini Panpel Arema FC secara tegas melarang para pedagang asongan menjual minuman dalam kemasan baik berupa kemasan botol, kotak maupun gelas.
Sebab kemasan minuman itu menjadi benda-benda yang bisa dilempar ke lapangan.
Selain itu Panpel juga mengevaluasi Portir dan Sterwart, selaku pihak yang memeriksa pedagang asongan sebelum masuk ke dalam stadion untuk lebih teliti dan tegas.
"Saya sudah perintahkan pada penjaga untuk memeriksa secara teliti, baik minuman botol, minuman gelas, teh kotak dan teh botol untuk diharamkan," ungkap Abdul Harris.
"Portir dan stewart juga kami minta agar barang-barang itu tidak bisa masuk lagi, meskipun nyatanya kemarin kami kecolongan," tuturnya.
• Arema FC vs PSS Sleman, Aremania Tak Masalah Suporter BCS Tandang ke Malang, Tapi Ini Syaratnya
"Ini tentu bakal jadi evaluasi kami secara keseluruhan, apakah portir ini bisa dipertahankan atau tidak, karena kami sejak awal sudah memperingatkan agar tidak membawa botol, teh kotak atau apapun masuk," jelasnya.
Lebih lanjut Haris menjelaskan jika sebenarnya titik utama pelemparan bukan dari barang-barang tersebut.
Melainkan bersumber dari pola pikir para Aremania yang tidak bisa menahan emosi, sehingga melakukan pelemparan ke lapangan dan juga wasit.
"Sebenarnya yang terpenting itukan mindset Aremania, leMparan apapun itukan berakibat sanksi, tak hanya botol saja.
Oleh karena itu kami fokus ke lemparannya bukan bendanya, saya minta ubah mindset dan juga budaya ini agar tidak terulang lagi.
Silakan bikin koreo sehebat mungkin untuk mendukung tim ini. Stop pelemparan, jujur soal sanksi saya sayangkan," tuturnya.
(*)