Walikota Medan Dzulmi Eldin Rival di Partai NasDem Kena OTT KPK, Langkah Menantu Jokowi Lebih Mulus?
Selain Walikota Medan Dzulmi Eldin yang kena OTT KPK, juga ada nama menantu Jokowi Bobby Nasution yang mendaftar ke NasDem untuk Pilkada Medan
TRIBUNKALTIM.CO - Tim penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Walikota Medan Dzulmi Eldin lewat operasi tangkap tangan (OTT).
Hal itu dikonfirmasi Juru Bicara KPK Febri Diansyah melalui keterangan tertulis, Rabu (16/10/2019).
"Ada tim lain yang ditugaskan di Medan. Dari OTT malam sampai dini hari tadi, total tujuh orang diamankan, yaitu dari unsur Walikota, Kepala Dinas PU, protokoler, ajudan Wali Kota dan swasta," kata Febri.
• Menantu Hendropriyono Jabat KSAD, Menantu Luhut Pandjaitan juga tak Kalah Punya Jabatan Mentereng
• OTT KPK di Kalimantan Timur, Ini Sosok Pejabat yang Terjaring Operasi Senyap di Jakarta
• Sulli Ditemukan Meninggal Bunuh Diri, Ini Foto-foto Evakuasi Jenazah eks Member f(x) di Rumahnya
• Viral, Timses Jokowi Budiman Sudjatmiko Trending Topic di Twitter, Singgung Awkarin dan Tri Mumpuni
Tim KPK juga mengamankan uang lebih dari Rp 200 juta dalam serangkaian OTT tersebut.
"Uang yang diamankan lebih dari Rp 200 juta," ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah melalui pesan singkat, Rabu pagi.
Febri menjelaskan, uang tersebut diduga berasal dari sejumlah kepala dinas di lingkungan Pemkot Medan.

Maksudnya, sejumlah kepala dinas menyetor uang dalam jumlah tertentu kepada Wali Kota.
Febri mengatakan, OTT tersebut berkaitan dengan dugaan korupsi di lingkungan dinas Pemerintah Kota Medan.
Penyidik KPK pun masih mendalami apa yang terjadi sehingga para kepala dinas mengirimkan setoran kepada sang wali kota.
"Diduga praktik setoran dari dinas-dinas sudah berlangsung beberapa kali. Tim sedang mendalami lebih lanjut," kata Febri.
Selain Dzulmi, penyidik KPK juga menangkap enam orang lainnya.
KPK memiliki waktu 1X24 jam untuk menentukan status hukum dari orang-orang yang diamankan tersebut.
Hasil OTT akan disampaikan secara rinci lewat konferensi pers.
Pihak KPK sendiri belum memberikan informasi kapan tepatnya konferensi pers dilaksanakan.
Ditangkap bersama Kadis PU
Komisi Pemberantasan Korupsi menangkap Wali Kota Medan Dzulmi Eldin.
Juru Bicara KPK Febri Diansyah melalui pesan kepada wartawan, Rabu (16/10/2019), mengatakan dari operasi tangkap tangan pada malam sampai dini hari tadi total tujuh orang diamankan yaitu dari unsur: Kepala Daerah/Walikota, Kepala Dinas PU, protokoler dan ajudan Walikota, dan swasta.
"Uang yang diamankan lebih dari Rp200juta. Diduga praktek setoran dari dinas-dinas sudah berlangsung beberapa kali. Tim sedang mendalami lebih lanjut," katanya.
Walikota dibawa ke Jakarta pagi ini melalui jalur udara. Enam orang lainnya masih diperiksa di Polrestabes Medan.
"Dalam waktu maksimal 24 jam KPK akan tentukan status hukum perkara dan pihak yang diamankan," ujarnya.
Sempat mendaftar ke Partai NasDem untuk Walikota Medan
Walikota Medan Dzulmi Eldin yang ditangkap KPK sempat mendaftar ke Partai NasDem untuk maju di Pilkada Kota Medan.
Selain Dzulmi Eldin, juga ada nama menantu Jokowi Bobby Afif Nasution yang ikut mendaftar ke Parta NasDem.
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) NasDem Sumatera Utara, Iskandar ST mengatakan pembahasan nama untuk menjadi bakal calon (balon) Wali Kota Medan telah mengerucut.
Iskandar menuturkan, awalnya ada empat nama yang diusung, dua diantaranya berasal dari internal partai dan sisanya dari eksternal partai.
Dari internal partai, kata Iskandar yakni Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng) Bahtiar Ahmad Sibarani, Afif Abdillah Ketua DPD Nasdem Medan.
Serta dari eksternal yakni menantu Presiden Joko Widodo Bobby Afif Nasution dan juga Dzulmi Eldin, Wali Kota Medan saat ini.
"Namun setelah dilakukan pembahasan di DPW dan DPD mengerucut satu nama yaitu Bobby Afif Nasution. Namun keputusan terakhir tetaplah berasal dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP), ujarnya, Rabu (18/9/2019).
Iskandar mengungkapkan sejauh ini pihaknya masih menunggu pernyataan resmi dari Bobby Nasution untuk maju dalam pilkada Medan.
"Saya saat ini hanya memberikan gambaran bahwa pembahasan mengerucut pada Bobby Nasution. Namun ini belum menjadi keputusan," tambahnya.
Beberapa aspek yang dipandang dari sosok Bobby, ujar Iskandar adalah Bobby sebagai pebisnis muda yang memiliki kapasitas mumpuni.
“Ia juga memiliki jaringan yang baik di Kota Medan. Jadi kita perlu juga jaringan ke pusat. Sebab Kota Medan ini tidak bisa di bangun hanya dengan anggaran APBD kita. Bila bisa membangun Kota Medan maka akan menarik menarik investor. Kita yakini Bobby mampu untuk itu,” katanya.
Iskandar mengatakan, selain Kota Medan, pada 22 kabupaten dan kota lainnya DPD NasDem juga telah melakukan monitoring dan komunikasi politik secara terbuka.
"Kebetulan hanya Sibolga kami dapat mengusung sendiri, sisanya kami akan mencoba komunikasi untuk membangun koalisi," katanya.
Menurut Iskandar, NasDem tetap memprioritaskan kadernya untuk maju pada perhelatan pilkada.
Namun, bila nantinya ada kandidat lain yang lebih mumpuni tidak menutup kemungkinan maju dari partai NasDem, dengan syarat berkomitmen terhadap visi misi partai.
"Kami telah melakukan komunikasi politik dengan berbagai parpol. Saya kira di Sumut lebih dinamis, tidak ada lagi dikotomi pendukung 01 dan 02. Selama partai lain memiliki visi yang sama maka kami ajak untuk komunikasi," pungkasnya.
Wakil Walikota Medan belum putuskan maju atau tidak
Kontestasi pemilihan Wali Kota Medan memang berlangsung setahun lagi.
Meskipun demikian, nama-nama kandidat penantang petahana yang akan mengikuti ajang tersebut telah bermunculan di lini media massa.
Nama-nama seperti Menantu Presiden Bobby Nasution, Juru Bicara Prabowo Subianto Dahnil Anzar Simanjuntak diprediksi akan mencuri panggung pemilihan Wali Kota Medan.
Oleh karenanya, Tribun/www.tribun-medan.com, mengulik komentar petahana, yakni Wakil Wali Kota Medan, Akhyar Nasution terkait kiprahnya menuju Pilwalkot Medan dan tanggapannya terhadap nama-nama tersebut.
Berikut petikan wawancara Tribun/www.tribun-medan.com, dengan Akhyar Nasution di ruang kerjanya, Jumat (2/8/2019).
Tribun : Ajang pemilihan Wali Kota Medan memang berlangsung setahun lagi namun sejumlah pihak telah memasang kuda-kuda, bagaimana dengan anda?
Akhyar : Saya belum mau berbicara banyak tentang pemilihan Wali Kota Medan, masa yang lebih kirang setahun ini kami gunakan untuk bekerja untuk menyelesaikan apa-apa yang belum tercapai.
Tribun : Publik masih menunggu sikap dari petahana, khususnya anda sebagai Wakil Wali Kota Medan, apakah maju kembali bergandengan dengan Dzulmi Eldin atau ada kemungkinan lain?
Akhyar : Seperti saya katakan tadi, saya dengan Pak Wali Kota belum ada pembicaraan terkait ajang ke depan. Kami masih fokus membenahi Kota Medan.
Tribun : Apa sejumlah pekerjaan rumah yang masih belum selesai oleh Pemko Medan saat ini?
Akhyar : Masih banyak sejumlah persoalan yang terus kami kerjakan terkait sampah, banjir dan kemacetan yang terus kami benahi.
Tribun : Mengenai sampah, apa terobosan yang dilakukan oleh Pemko Medan ?
Akhyar : Mengenai persoalan sampah, saya kira ini adalah masalah yang harus kita tanggulangi bersama. Bagi saya, banyaknya armada pengangkut sampah tidak akan memadai, bila mentalitas kita masih belum tertib membuang sampah. Mari kita semua menjaga kebersihan kota.
Tribun : Bagaimana mengenai persoalan banjir yang akhir-akhir ini menjadi sorotan masyarakat?
Akhyar : Kami terus bekerja dengan memperbaiki drainase dan saluran air. Terkait sampah, Pemko Medan masih terus berupaya dengan menggunakan sistem sanitary landfield.
Tribun : Masa jabatan yang sebentar lagi akan selesai, apakah PR yang belum selesai ini bisa selesai?
Akhyar : Itulah mengapa saya belum berbicara tentang pemilu. Kami akan terus bekerja menyelesaikan persoalan tersebut.
Tribun : PDIP merupakan partai pemenang di Kota Medan, apakah pencalonan anda belum dibahas di ranah internal partai?
Akhyar : Sebagai orang partai saya akan kembalikan sepenuhnya kepada partai biar partai yang menentukan kemudian.
Tribun : Banyaknya nama-nama yang mencuat seperti Bobby Nasution dan Dahnil Anzar yang ingin ikut berkompetisi, bagaimana pandangan anda sebagai petahana?
Akhyar : Saya menyambut baik para tokoh yang maju. Artinya banyak yang peduli dengan Medan. Mari kita berkompetisi, adu visi dan gagasan demi kemajuan Kota Medan.
• OTT KPK di Kalimantan Timur, Pejabat di Balikpapan Ini Tersangkut, Diduga Ada Transferan Uang
• 7 Orang yang Terjaring OTT KPK di Kalimantan Timur akan Diterbangkan via Bandara SAMS Sepinggan
• OTT KPK di Kalimantan Timur Terkait Proyek Kementerian PUPR, Begini Situasi Polda Kaltim
• Rekam Jejak Bupati Indramayu Supendi Politisi Partai Golkar Sebelum Kena OTT KPK
(tribun-medan. com)