Benarkah Realme Mengancam Keberadaan Xiaomi di Pangsa Pasar? Inilah Analisisnya
Benarkah Realme Mengancam Keberadaan Xiaomi di Pangsa Pasar? Inilah Analisisnya
Konsumen mencari pilihan yang lebih banyak," kata Sheth. Realme turut menyesuaikan desain perangkatnya agar lebih menarik bagi konsumen muda yang dibidiknya. Warna-warna bergradasi menghiasi punggung ponsel, bahan plastik polikarbonat di seri Realme 5 pun kini berganti jadi logam dan kaca di Realme X dan Realme XT.
Produk-produk Realme biasanya mengisi segmen harga menengah dan entry level dengan kisaran harga di bawah 300 dollar AS (Rp 4 jutaan). Namun ke depannya, Realme berencana melebarkan sayap ke pasaran menengah-atas, dengan kisaran banderol smartphone mencapai 600 dollar AS (Rp 8 jutaan) untuk mengisi lebih banyak segmen harga.
Mengancam Xiaomi Kiprah Realme yang cemerlang di pasaran tak pelak mengusik pabrikan lain, terutama Xiaomi yang mengincar segmen harga serupa, dan juga banyak mengandalkan jalur pemasaran online. Di Indonesia, menurut laporan firma pasar IDC, Realme bahkan sudah menggerus pangsa pasar Xiaomi sehingga berhasil masuk ke lima besar pabrikan smartphone Tanah Air pada kuartal II-2019, kurang dari setahun setelah debut di pasaran.
"Spesifikasi dan desain produknya (Realme) lebih kompetitif dibanding yang ditawarkan oleh Xiaomi, sehingga konsumen banyak yang beralih ke Realme," ujar analis IDC Indonesia, Risky Febrian.
Pangsa pasar lima besar vendor smartphone di kuartal-II 2019 di Indonesia, menurut data firma riset IDC.(IDC) Risky memaparkan bahwa tahun ini Xiaomi tidak melepas banyak model smartphone baru, sehingga memengaruhi kondisi pasarnya. Sementara, Realme lebih aktif menggempur pasar.
Lalu ada masalah kelangkaan produk, sehingga ponsel Xiaomi terkenal sering "gaib", alias sukar dicari di pasaran. Kalaupun ada, harganya kerap sudah melambung, karena ada permainan harga dari pedagang yang memanfaatkan kelangkaan. Di Indonesia, produksi Xiaomi ditangani oleh pabrik Sat Nusapersada di Batam. Realme diketahui memproduksi ponselnya di pabrik Oppo di Tangerang.
Dulu-duluan 64 megapiksel Persaingan Realme dan Xiaomi belakangan makin memanas, terutama menyangkut produk baru dari seri Realme XT dan Redmi Note 8 Pro yang sama-sama mengunggulkan kamera 64 megapiksel sebagai fitur utama.
Realme XT diperkenalkan dalam waktu hampir berbarengan dengan Redmi Note 8 Pro. Kedua pihak saling mengklaim produknya sebagai ponsel pertama dengan kamera 64 megapiksel. Tanggal peluncuran kedua smartphone di Indonesia pun berdekatan. Xiaomi berencana memperkenalkan Redmi Note 8 (Pro) ke konsumen Tanah Air pada 17 Oktober 2019, sedangkan Realme XT akan menyusul hanya beberapa hari setelahnya, pada 23 Oktober 2019.
Baik Xiaomi maupun Realme sama-sama berupaya membangun hype alias antusiasme publik atas produk masing-masing. Awal pekan ini, misalnya, sejumlah YouTuber beken berbarengan merilis video soal Realme XT.
Di sisi lain, Xiaomi mengirimkan undangan acara peluncuran Redmi Note 8 berupa foto raksasa berukuran 3 x 2 meter, untuk menonjolkan resolusi kamera 64 megapiksel yang bisa dicetak seukuran itu. Xiaomi pun di sisi lain juga berupaya menekankan bahwa Redmi Note 8 (Pro) merupakan ponsel 64 megapiksel pertama di kanal-kanal media sosialnya.
Meski tanggal peluncurannya memang lebih dulu, namun masih perlu dilihat ponsel mana yang akan pertama dirilis atau tersedia di pasaran, apakah Redmi Note 8 Pro atau Realme XT?
Bagaimana pula dengan stok produknya nanti?
Rivalitas antara Realme dan Xiaomi yang makin kentara ini menarik untuk diamati. Pada akhirnya, persaingan inovasi dan harga para pemain di pasaran bakal menguntungkan satu pihak. Siapa lagi kalau bukan kita, para konsumen pencinta gadget.