Aksi Tukul Arwana Pandu Talkshow Kanker di Kutai Kartanegara, Garapan PERABOI dan YKPI
Aksi Tukul Arwana pandu Talkshow kanker di Kutai Kartanegara, garapan PERABOI dan YKPI, Edi Damansyah beri sambutan
Penulis: Rahmad Taufik | Editor: Rafan Arif Dwinanto
Sosialisasi digelar ke beberapa daerah hingga ke pelosok tanah air bisa teratasi.
Ia memaparkan hingga April 2019 sebanyak 13.214 orang telah melakukan mamografi dengan hasil 1.973 (14,8%) orang diketahui memiliki tumor jinak dan 203 orang (1,5%) memiliki tumor ganas.
“Mereka yang diduga memiliki tumor langsung dirujuk melakukan pemeriksaan klinis lebih lanjut di rumah sakit agar kankernya dapat segera tertangani secara klinis.
Dan biaya pengobatannya juga tidak menjadi tinggi,” ujar Linda.
Ke depan, lanjutnya, YKPI berencana mewujudkan adanya mobil kemoterapi sebagai upaya jemput bola dengan cara mendatangai pasien rawat jalan yang harus melakukan kemoterapi," ucap Linda yang pernah divonis kanker payudara pada 1996.
Ia berharap perempuan Indonesia dan juga laki-laki bisa melakukan deteksi secara dini untuk kanker payudara.
Karena dia sendiri seorang survivor.
Bupati Kukar Edi Damansyah juga memberikan apresiasi luar biasa dengan digelarnya acara talkshow ini.
"Kegiatan ini sejalan dengan komitmen kami untuk meningkatkan kualitas derajat kesehatan masyarakat.
Kami melalui Dinas Kesehatan dan RSUD AM Parikesit juga ada kegiatan sosialisasi edukasi kepada masyarakat seperti ini, ternyata kegiatan hari ini nyambung," kata Edi yang membuka langsung acara talkshow tersebut.
Tentang YKPI
Sejak didirikan pada 19 Agustus 2003, YKPI menurut Linda lebih fokus pada upaya-upaya preventif.
Salah satunya dengan cara sosialisasi pentingnya deteksi dini kanker payudara melalui SADARI (Periksa Payudara Sendiri) dan mengoperasikan satu-satunya Unit Mobl Mammografi di Indoensia, didukung oleh Tim Medis RS Kanker Dharmais sejak 2015.
Linda menyadari penyebaran informasi tentang kanker payudara di Indonesia belum merata.
Bahkan masih ada mitos-mitos di kelompok masyarakat yang mendorong maraknya pengobatan non medis.