Alasan Biaya Operasional Besar, Tahun Ini ISBI Kaltim tak Terima Mahasiswa Baru
Alasan Biaya Operasional Besar, Tahun Ini ISBI Kaltim tak Terima Mahasiswa Baru
Penulis: Rahmad Taufik | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM. CO, TENGGARONG -Alasan biaya operasional besar, tahun ini ISBI Kaltim tak terima mahasiswa baru
Tahun ini Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Kaltim yang berkampus di Tenggarong tidak lagi menerima mahasiswa baru.
ISBI merupakan Prodi Di luar Domisili (PDD) rintisan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.
Ini disampaikan lewat surat Sekdaprov Kaltim yang ditujukan kepada Rektor ISI Yogyakarta serta Kemenristek dan Dikti tertanggal 8 Mei 2019 silam.
• Muda Tampan Kaya Nadiem Makarim CEO Go-Jek Hadiri Pengumuman Menteri Jokowi Jilid 2 Ini Profil
• Gerindra Merapat jadi Menteri Kabinet Kerja Jilid II, Surya Paloh Singgung soal Oposisi dan Otoriter
• Hadi Mulyadi Kunjungi Australia, Kaltim Lanjutkan Kerjasama dengan Universitas Victoria
• Wagub Hadi Mulyadi Berharap Ibu Kota Negara Beri Manfaat bagi Rakyat Kaltim
Surat yang ditanda tangani Plh Asisten Pemerintahan dan Kesra, Muhammad Sa’bani itu menyampaikan untuk tahun ajaran baru 2019/2020 ISBI,
untuk sementara tidak menerima mahasiswa baru dan hanya menyelesaikan studi mahasiswa yang saat ini sedang menempuh pendidikan di ISBI Kaltim.
Koordinator ISBI Kaltim, I Wayan Dana membenarkan Pemprov Kaltim menunda penerimaan mahasiswa baru di ISBI Kaltim.
"Penerimaan mahasiswa untuk 2019/2020 ditunda dulu, setelah nanti ada pembicaraan lebih lanjut antara ISI Yogyakarta, Kemenristek dan Dikti serta Pemprov Kaltim," ucap Wayan, Senin (21/10/2019).
Menurutnya, penerimaan tahun ini ditunda dulu karena terkait biaya operasional.
"Pemprov Kaltim sudah membiayai untuk beasiswa mahasiswanya, tapi operasionalnya butuh waktu setahun atau 2 semester," ujarnya.
Biaya operasional ini meliputi, alat-alat pendidikan untuk mendukung proses pembelajaran dan perlu dosen baik dosen tetap, Tenaga Pelajar Luar Biasa (TPLB) maupun dosen yang dikontrak atau diterbangkan ke Tenggarong.
"Ini kan butuh biaya yang nggak sedikit," tutur Wayan.
Saat ini ISBI memiliki 10 dosen tetap dan 3 dosen TPLB. "Selain dari Unmul, TPLB yang diangkat di sini memang ahli, lulusan ISI Yogyakarta," ujarnya.
Tahun ini ISBI sudah jalan tahun ketiga. Total mahasiswanya berjumlah 150 orang dengan program studi televisi dan film, kriya, tari dan ethnomusikologi.
Terpisah Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi menghendaki ISBI bisa jalan terus.
"Saya secara prinsip menginginkan ISBI jalan terus, urusan tidak bisa menerima mahasiswa itu urusan teknis. Saya akan bicara dengan pimpinan, Rabu (23/10/2019)," ujar Hadi usai mengisi kuliah umum di ISBI.
Hadi mengaku belum tahu duduk permasalahannya. "Saya belum tahu percis masalahnya, apakah ada masalah terkait ISI Yogya, Kemenristek dan Dikti dan Pemprov," tuturnya.
Menurut Hadi, semua pendidikan itu penting dan bermanfaat. Terkait Kaltim, khususnya Kukar sebagai lokasi ibu kota negara.
Hadi mengatakan, ini akan mendatangkan banyak orang.
"Makanya kita harus mendidik anak-anak yang berkualitas supaya mereka memiliki daya saing," katanya.
Ia mengatakan, pemprov sudah memberikan lahan untuk ISBI.
"Kenapa gedung belum dibangun pasti ada masalah, masalahnya kita bedah dulu, mengetahui masalah bagian dari jawaban, saya belum ketemu dengan pimpinan. Saya nggak mau komentar kalau masalahnya belum jelas," ucapnya. (*)